Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin ditutup melemah di tengah pergerakan bursa-bursa regional yang menguat dan bersamaan dengan pelantikan SBY-Boediono sebagai Presiden dan Wapres.
Pada perdagangan Selasa (20/10/2009), IHSG akhirnya ditutup melemah hingga 18,708 poin (0,74%) ke level 2.502,216. Indeks LQ 45 juga melemah 4,677 poin (0,94%) ke level 492,432. Di awal perdagangan, IHSG sempat bergerak menguat dan titik tertingginya ada di 2.531,791.
Pelemahan IHSG terjadi karena memang penguatan yang terjadi sebelumnya sudah terlampau tinggi. IHSG memang sudah waktunya mengalami koreksi sehat.
Pelemahan yang sudah terjadi secara terus menerus itu kini memberikan peluang bagi kenaikan IHSG meski dalam kisaran yang terbatas. Pada perdagangan Rabu (21/10/2009), IHSG diprediksi akan bergerak pada kisaran sempit dengan kecenderungan menguat tipis saja.
Saham-saham berbasis komoditas diharapkan bisa menguat lagi seiring melemahnya dolar yang memicu kenaikan harga komoditas. Apalagi kemarin harga minyak mentah dunia sempat menembus level US$ 80 per barel. Pada perdagangan Selasa, kontrak utama minyak light sweet pengiriman November sempat menembus US$ 80,05 er barel, sebelum akhirnya ditutup hanya naik 52 sen ke level US$ 79,09 per barel.
Namun sentimen negatif datang dari bursa-bursa regional dan juga Wall Street yang juga sedang disapa profit taking. Pada perdagangan Selasa (20/10/2009), indeks Dow Jones industrial average (DJIA) turun 50,71 poin (0,50%) ke level 10.041,48.
Bursa Tokyo juga memulai perdagangan hari ini dengan pelemahan setelah kemarin menguat cukup tajam. Indeks Nikkei-225 dibuka melamah 41,51 poin (0,40%) ke level 10.295,33.
Berikut rekomendasi saham untuk hari ini:
Panin Sekuritas:
IHSG kemarin bergerak melemah -0,74% ditutup pada level 2.502,261. Aksi jual terhadap saham perbankan dan pertambangan menjadi pemicu turunnya indeks. Perdagangan juga relatif lesu dengan transaksi berkisar Rp3,7T. Meski pasar masih minim akan sentimen positif, kami melihat masih ada peluang untuk melakukan pembelian di bawah (buy on weakness) pada saham berbasis komoditas. Merambat naiknya harga minyak dunia yang dipengaruhi oleh siklus naiknya permintaan di musim dingin serta melemahnya dollar, menjadi katalis positif bagi sektor komoditas. Kami perkirakan indeks hari ini akan bergerak pada kisaran support-resistance 2.483-2.521.
Optima Sekuritas:
Penurunan saham BUMI menjadi penekan psikolgis pasar sehingga indeks turun 18 poin ke level 2.502. Ditengah naiknya harga minyak maka semestinya saham berbasis komoditas menjadi primadona namun karena indeks telah naik terlebih dahulu di banding bursa lainnya yang terjadi justru profit taking. IHSG masih bullish sehingga jika koreksi justru memberikan peluang untuk buy on weakness. Level indeks bakal bergerak di antara 2.480-2.520.
(qom/qom)
sumber detik finance