ANM World Wide

ANM World Wide
Earth

Selasa, 27 Oktober 2009

Rupiah Kembali Merosot

Jakarta - Nilai tukar rupiah kembali merosot menembus level 9.500 per dolar AS. Investor mulai waspada di tengah posisi dolar AS yang kembali menguat di pasar global.

Pada perdagangan Selasa (27/10/2009), rupiah dibuka merosot ke 9.570 per dolar AS, dibandingkan penutupan kemarin di level 9.490 per dolar AS.

Di pasar global, dolar AS mulai mencatat rebound setelah terpuruk ke posisi terendahnya dalam 14 bulan atas euro. Di tengah pasar finansial yang kembali bergejolak, investor kembali ke dolar yang dianggap safe haven.

Pada perdagangan Senin (26/10/2009) di New York, euro diperdagangkan di 1,4863 dolar, melemah dibandingkan penutupan sebelumnya di level 1,5007 dolar.

Dolar AS juga menguat atas yen ke posisi 92,23 yen, dibandingkan sebelumnya di level 92,07 yen.

"Perekonomian dunia masih sangat rentan meski ada pemulihan lebih lanjut di pasar saham, komoditas dan mata uang dengan yield yang tinggi. Untuk kedepan, saya perkirakan ada pemulihan nilai dolar dan kemungkinan aset yang lebih berisiko akan melemah seperti saham-saham dan mata uang dengan imbal hasil lebih tinggi," urai Antonio Sousa, kepala analis dari Forex Capital Markets seperti dikutip dari AFP.

(qom/qom)

sumber detik finance

Market Flash eTrading

Jakarta - Dow Jones: Saham US mengalami penurunan dan menghapus rally yang terjadi sebelumnya akibat kekhawatiran para pembuat kebijakan akan mempercepat kredit pajak untuk pembeli rumah dan Bank of America Corp. akan perlu menjual saham untuk membayar dana bailou pemerintah.

Dolar rebound dari level 14 bulan terendahnya terhadap euro dan minyak turut melemah. Saham-saham homebuilders turun setelah para senator berdiskusi untuk mengurangi kredit pajak sebesar $8.000 untuk pembelian pertama kali.

Bank of America turun 5.1% akibat spekulasi pemerintah akan memaksa bank tersebut untuk meningkatkan modal, sementara Fifth Third Bancorp, SunTrust Banks Inc. dan US Bancorp turun sedikitnya 3.2% setelah analis Dick Bove mendowngrade ratingnya. Indeks S&P 500 (-1.2%) 1,066.95 dan Dow Jones (-1.1%) 9,867.96.

Regional Pagi: Bursa Asia melemah di awal perdagangan setelah pelemahan Wall Street, dengan pelemahan saham-saham yang terkait dengan energi yang terpukul oleh anjloknya harga crude oil. Inpex (-1.3%) di Tokyo, SK Energy (-1.3%) di Seoul dan Origin (-2.0%) di Sydney. Westfield (-1.2%), BHP Billiton (-1.4%) dan Fairfax (-2.3%).

Saham-saham Jepang melemah, dipimpin oleh perbankan yang cemas akan melambatnya proses recovery pasca resesi. Sumitomo Mitsui Financial Group Inc (-1,6%), sebagai refleksi turunnya saham-saham keuangan AS setelah analis Rochdale Securities LLC, Richard Bove mengatakan BofA kemungkinan akan menjual sahamnya untuk mengembalikan bailout pemerintah.

Fast Retailing Co (-1,5%) setelah Credit Suisse Group menurunkan rating perusahaan dari 'netral' menjadi 'underperform'. MUFG down 1.1% Sentimen di Korea Selatan masih dipicu oleh data GDP yang positif. Hyundai Motor (+1,3%) dan LG Electronics (+2,2%). Nikkei 225 (-0.8%) 10,276.02. Topix (-0.8%) 903.48. S&P/ASX 200 (1.0%) 4,779.30. Kospi (-0.7%) 1,645.53 STI (-0.54%) 2,702.03.

Commodity: Crude oil melemah seiring dengan penurunan yang terjadi pada bursa saham akibat kekhawatiran pemerintah akan mempercepat rencana kredit pajak. Pada pertemuan OPEC yang akan dilaksanakan pada Desember mendatang, kemungkinan akan membahas mengenai peningkatan target produksi setelah International Energy Agency memperingatkan kenaikan harga. Crude oil untuk pengiriman Desember diperdagangkan pada level $78.82 per barel. Crude Oil (+0.2%) $78.8/bbl, Gold (+0.23%) $1.041/oz, CPO (-1.1%) $700/MT, Nickel (-1.8%) $18.650/MT, Tin (+0.7%) $15.255/MT.

Economic & Industrial News

Economic: Akuisisi 10% saham Newmont terancam deadlock

Rencana Pemprov Nusa Tenggara Barat melalui PT Multi Daerah Bersaing menuntaskan akuisisi 10% saham PT Newmont Nusa Tenggara pada 30 Oktober 2009 terancam menemui jalan buntu (deadlock) setelah pemda mengajukan 12 syarat tambahan untuk proses akuisisi itu.

Banking : Laba bank Naik 16,5%

Laba yang dibukukan perbankan selama 8 bulan pertama 2009 meningkat signifikan ke angka Rp41,69 T naik 16,5% dari periode yang sama tahun lalu Rp35,78 T. Penopang laba di antaranya pendapatan operasional naik menjadi Rp203,2 T atau tumbuh 26% dibandingkan dengan periode sebelumnya Rp161,2 T. Sumber terbesar pendapatan operasional berasal dari pendapatan bunga Rp157,7 T naik 25,6% dari Rp125,5 T.

Corporate news

PGAS: Hingga 3Q09, Cetak Laba Rp 4,4 Triliun

Hingga 3Q09, PGAS membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 145% menjadi Rp 4,4 triliun dibandingkan dengan periode yangs sama tahun sebelumnya. Kenaikan laba dipicu oleh naiknya pendapatan sebesar 50% menjadi Rp 13,51 triliun.

TLKM : Telkom Cari Utang US$735 Juta

Telkom berencana mencari pendanaan eksternal senilai US$735 juta guna memenuhi belanja modal tahun depan yang diproyeksikan mencapai US$2.1 miliar.

GZCO: Penjualan Naik 24% Hingga 3Q09

Hingga 3Q09, GZCO mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 72,88% menjadi Rp 127,45 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Kenaikan laba bersih terjadi seiring meningkatnya penjualan sebesar 24,2% menjadi Rp 305,71 miliar.

UNTR: Penjualan Alat Berat Turun 41%

Hingga 3Q09, volume penjualan alat berat UNTR turun 41,48% menjadi 2.237 unit dibanding periode yang sama tahun lalu. Penurunan terjadi di 4 divisi yakni agribisnis, konstruksi, kehutanan, dan pertambangan.

JPRS: Penjualan Anjlok 66% per 3Q09

Per 3Q09, JPRS mencatatkan kemerosotan penjualan hingga 66,45% menjadi Rp 216,321 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Akibatnya, perseroan mencetak rugi bersih senilai Rp 7,61 miliar.

BBKP: Right Issue 4,76% Seharga Rp 415 per Saham

PT Bank Bukopin Tbk akan melepas 286,05 juta saham baru melalui right issue ke bursa pada bulan Desember nanti. Jumlah saham baru yang ia jual setara dengan 4,76% saham ditempatkan dan disetor BBKP. Bank Bukopin akan menjual saham baru ini dengan harga Rp 415 per unit saham.

Rumor:

Harga saham TSPC berpotensi menembus levele Rp1.000 dalam jangka pendek dan menengah. Kabarnya perseroan tengah menjajaki rencana go private tahun ini.

Harga saham GPRA berpeluang menguat menuju Rp270 dalam jangka pendek. Kabarnya perseroan tengah mengincar proyek rekonstruksi pemabngunan perumahan di Padang. Selain itu, adanya mitra strategis dari Timur Tengah guna membiayai lima proyek baru akan berdampak positif.
Technical Picks

  • ASII (33,100) - BUY
  • PTBA (15,500) - SELL
  • CTRA (680) - SELL
  • BNBR (110) – SELL.
sumber detik finance

Pengikut