ANM World Wide

ANM World Wide
Earth

Kamis, 14 Januari 2010

Market Flash eTrading

Jakarta - Dow Jones: Bursa saham naik di kawasan Amerika dan Eropa naik dikarenakan optimisme dalam pendapatan dan upgrade dari para analis. Sementara harga minyak turun di bawah harga $80 per barel setelah laporan menunjukkan adanya kenaikan dalam persediaan. Standard & Poor's 500 naik 0,8% ke posisi 1,145.68 dengan dipimpin kenaikan dari saham Merck & Co. and Wyndham Worldwide Corp. sebesar 3,6%.

Regional Pagi: Bursa Saham Jepang dibuka menguat setelah order mesin meningkat untuk pertama kalinya dalam 19 bulan. Pemesanan mesin meningkat 62,8% di bulan Desember. Aozora Bank Ltd. (+2.7%)., Mitsui O.S.K. Lines Ltd. (+3.1%), dan Nippon Yusen K.K. (+ 3.6%).

Bursa saham Australia juga meningkat akibat harga metal yang lebih tinggi. Rio Tinto Ltd. (+1.7%), and BHP Billiton Ltd. (+0.9%). Nikkei 225: (+0.7%) 10,804, S&P/ASX 200: (+0.8%) 4,907 , KOSPI: (+0.46%) 1,679, STI: (0.71%) 2,909.

Commodity: Harga minyak turun di bawah posisi $ 80 per barel sebagai antisipasi para investor untuk melihat gambaran mengenai persediaan energi di US. Pada perdagangan di New York harga pengiriman untuk jenis light sweet jatuh 90 sen ke posisi $ 79,89 per barrel. Crude oil (+0.2%) $79.8/bbl, Gold (+0.4%) $1.142/oz, CPO (-1.6%) 2.522 RM/MT, Nickel (+3.4%) $18,300/MT, Tin (+0.6%) $18,000/MT.

Economic & Industrial News

Economic: Kupon Global Bond RI Dinilai Tinggi

Kupon obligasi global RI senilai 5,87% dinilai tinggi dan dikhawatirkan akan memberatkan perusahaan yang berencana menerbitkan surat utang serupa. Salah satu perusahaan yang menilai kupon tersebut tinggi adalah Pertamina yang akan menerbitkan obligasi senilai US$ 1 miliar- US$ 1,5 miliar.

Corporate news

META: Naikkan Target Right Issue Jadi Rp1 Triliun

PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) berencana menaikan target perolehan dana dari hasil penerbitan saham baru (right issue) menjadi Rp1 triliun dari rencana semula Rp500 miliar. Grup Bosowa, induk usaha perseroan, bertindak sebagai salah satu pembeli siaga (standby buyer).

IPO: Konsorsium PP Garap Proyek Kereta Api Rp10 T

PT Pembangunan Perumahan (PP) dan dua perusahaan Korea Selatan, salah satunya Saman Engineering Consultant, membentuk konsorsium untuk mengmbangkan angkutan kereta api di DKI Jakarta dan sekitarnya senilai Rp10 T. Dirut PP menuturkan dana Rp6 T disiapkan untuk pengembangan jalur KA lingkar dalam (inner circle) di DKI dan Rp4 T hingga Rp4,5 T lainnya untuk proyek KA Bandara Soekarno-Hatta.

HMSP: Tutup Pabrik, Saham Naik 19,75%

Penutupan pabrik di Malaysia terkait dengan penurunan tarif bea masuk impor sebagai konsekuensi pelaksaan perjanjian perdagangan bebas ASEAN atau AFTA. Setelah menghentikan operasional pabrik di Malaysia, HMSP akan mengalihkan produksinya ke Indonesia. Bersamaan dengan itu, harga saham HMSP menguat dan berakhirdi Rp14.250 per saham. Harga ini melonjak 19,75% dari penutuan sebelumnya yang masih Rp11.900 per saham.

IPO: Semen Batam Lepas 30% Saham di 2Q10

PT Semen Batam, anak perusahaan grup Bosowa, bersiap melepas 30% sahamnya ke publik lewat mekanisme penawaran saham umum perdana atau initial public offering (IPO) pada 2Q10. Perseroan menargetkan perolehan dana IPO sebesar Rp200 M-Rp300 M. Presiden Direktur Bosowa Corporation mengatakan pihaknya belum menunjuk underwriter atau penjamin emisi dikarenakan perseroan tengah melakukan sejumlah persiapan.

IPO: Techno Orbit Persada Incar IPO di 2012

PT Techno Orbit Persada berniat melepas saham melalui penawaran umum perdana (IPO) dalam dua atau tiga tahun mendatang. Anak usaha Satmarindo Grup di bidang tambang batu bara itu mengincar dana hingga US$800 juta atau sekitar Rp8 triliun.

DILD: Capai Target Penjualan Rp300 Miliar

PT Intiland Development Tbk (DILD) optimistis penjualan tahun lalu senilai Rp300 miliar tereralisasi. Penjualan dipediksi naik tipis dibandingkan pencapaian tahun sebelumnya senilai Rp298,61. Perseroan menganggarkan capex tahun ini sebesar Rp350 miliar. Pembiayaan capex berasal dari pinjaman bank sekitar 60%-70% dan sisanya berasal dari kas internal.

IPO: Tiga Perusahaan Jajaki IPO

Sebanyak tiga perusahaan nasional tengah menjajaki IPO saham. Ketiga perusahaan itu adalah PT Techno Orbit Persada, PT Grita Artha Kreamindo, dan induk usaha dari perusahaan milik Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar). PT Techno Orbit Persada berniat melepas saham melalui penawaran umum perdana (IPO) dalam dua atau tiga tahun mendatang. Anak usaha Satmarindo Grup di bidang tambang batu bara itu mengincar dana hingga US$800 juta atau sekitar Rp8 triliun.

Rumor

Harga saham PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk (TRUB) dikabarkan bakal diangkat menuju Rp175 dalam waktu dekat. Keberhasilan perseroan memperoleh kontrak baru dari Sumitomo Corporation akan menjadi momentum kenaikan harga TRUB.

Investor asal Jepang dan Eropa Timur disebut-sebut oleh beberapa pelaku pasar akan membentuk joint venture dengan SULI. Kedua perusahaan asing itu akan menyuntikan dana segar, karena tertarik dengan Sumalindo. Meningkatnya pesanan produk perseroan juga akan menjadi momentum kenaikan harga SULI menuju Rp500 dalam jangka pendek.

Corporate Action

Hari ini (14/1), start trading period right issue Sentul City Tbk (BKSL), ratio 3(new) : 2(old) Rp 100/saham End trading (20Jan10).

Hari ini (14/1), start trading period warrant Sentul City Tbk (BKSL), ratio 1(warrant) : 1(new) Rp 100/saham End Trading (2Agustus10)

Technical Picks

ANTM (2275) – BUY on Weakness
UNVR (11050) – BUY on Weakness
SOBI (1600) – Speculative BUY
SMCB (1650) – SELL.

by detik.com

Rupiah Menguat ke 9.165/US$

Jakarta - Nilai tukar rupiah ditutup menguat tipis beriringan dengan penguatan mata uang regional lainnya atas dolar AS. Namun rupiah tidak berhasil mempertahankan posisi tertingginya.

Pada perdagangan Kamis (14/1/2010), rupiah ditutup menguat tipis ke 9.165 per dolar AS, dibandingkan penutupan sebelumnya di level 9.175 per dolar AS. Rupiah sempat menguat hingga 9.150 per dolar AS.

Permintaan dolar AS dari lokal untuk memenuhi kebutuhan awal tahun membuat rupiah tak bertahan di posisi terkuatnya. Posisi rupiah yang sudah menguat cukup tajam membuat korporasi tergiur untuk membeli dolar.

Terhadap mata uang regional, dolar AS tercatat melemah. Dolar AS melemah atas won ke 1.120,75, peso Filipina ke 45,75, dolar Taiwan ke 31,75, dolar Singapura ke 1,3863 dan baht Thailand ke 32,91.

Di pasar regional, euro bergerak stabil menjelang keluarnya data pabrikan Eropa dan juga keputusan pertemuan Bank Sentral Eropa.

Euro stabil ke 1,4543 dolar, dibandingkan sebelumnya di level 1,4509 dolar. Euro menguat tipis atas yen ke 133,39 yen, dibandingkan sebelumnya di 132,61 yen. Dolar AS menguat atas yen ke 91,72 yen, dibandingkan sebelumnya di 91,38 yen.


by detik.com

Depkeu: Yield Obligasi Pemerintah Membaik

Jakarta - Departemen Keuangan menyatakan besaran bunga atau yield (imbal hasil) dari surat utang (obligasi) pemerintah sudah lebih baik, dalam arti menurun dibandingkan tahun 2009 yang terimbas dampak krisis ekonomi.

Dirjen Pengelolaan Utang Rahmat Waluyanto mengatakan penetapan yield dalam setiap penerbitan obligasi negara tidak mudah dan sederhana, karena ada beberapa faktor yang mempengaruhi.

"Yield sangat tergantung pada jumlah penerbitan (issue size ), rating, tingkat likuiditas pasar, apakah penerbitan baru atau reopening , dan timing (waktu). Jadi tidak bisa simplifikasi begitu saja," jelasnya kepada detikFinance, Kamis (14/1/2010).

Rahmat mengatakan kenaikan rating utang luar negeri yang didapatkan pemerintah terbukti menurunkan yield obligasi negara yang diterbitkan pemerintah.

"Yang jelas, obligasi negara RI baik yang rupiah dan valas kinerjanya di pasar sekuder, lebih baik dari obligasi negara lain jika dilihat perkembangan dari spread terhadap US Treasury, likuiditas dan lain-lain. Indonesia juga sudah memperoleh 11 international awards karena kinerja obligasi lokal maupun internasionalnya," katanya.

Sebelumnya, Pengamat Ekonomi Rizal Ramli mengatakan tingginya bunga atau yield surat utang (obligasi) yang ditawarkan pemerintah Indonesia membuat Menteri Keuangan Sri Mulyani dicintai investor asing, dan surat utang pemerintah Indonesia laris dibeli asing.

Rizal menyatakan strategi pinjaman yang sangat agresif serta berlebihan dengan memberikan bunga tinggi berpotensi merugikan negara, karena aliran dana spekulatif (hot money ) yang masuk selain berdampak positif bagi nilai tukar rupiah dan indeks, namun juga akan meningkatkan risiko finansial melalui potensi arus balik modal.

by detik.com

Newmont RUPS Bahas Divestasi 7% Saham Medio Januari

Jakarta - PT Newmont Nusa Tenggara (PT NNT) akan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk membahas divestasi 7 persen saham Newmont tahun 2009 pada pertengahan Januari ini.

"RUPS PTNNT dengan agenda mengenai 7 persen saham divestasi 2009 akan dilaksanakan pada pertengahan Januari ini," ujar juru bicara PTNNT, Rubi Purnomo, Kamis (14/1/2010).

Menurut Rubi, setelah hal tersebut disepakati oleh para pemegang saham, maka dilanjutkan proses pembayaran 7 persen saham senilai US$ 246,82 juta tersebut.

Sesuai Kontrak Karya (KK), pihaknya akan mengajukan permohonan persetujuan perubahan pemegang saham kepada Kementerian ESDM dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Setelah proses administrasi itu selesai, maka Pemerintah Daerah (Pemda) NTB dan Multicapital baru melakukan pembayaran.

Sebelumnya, Pemda NTB dan Multicapital yang bergabung dalam PT Multi Daerah Bersaing (MDB) telah memiliki 17 persen Newmont yang merupakan jatah divestasi dari tahun 2006-2008. Sementara, tujuh persen saham Newmont yang dilepas tahun 2009 akan menyusul dibayar sesuai dengan Surat Perjanjian Jual Beli atau Sales Purchase Agreement (SPA) yang diteken MDB dengan Newmont 23 November lalu.

Dalam SPA tersebut disebutkan, 7 persen saham tahun 2009 itu akan dibayar setelah Newmont melakukan Rapat Umum Pemegang Saham.Rencananya, tujuh persen divestasi saham Newmont untuk tahun 2010, akan mulai dibahas pada bulan Maret mendatang.

sumber detik finance

Bank Windu Kentjana Siap Rights Issue Kuartal IV-2010

Jakarta - PT Bank Windu Kentjana Internasional Tbk (MCOR) siap menawarkan saham baru (rights issue ) sebesar Rp 300 miliar pada kuartal IV-2010. Langkah ini dimaksudkan atas rencana ekspansi kredit perseroan dan penambahan kantor cabang di tahun yang sama.

Demikian disampaikan Direktur Utama PT Bank Windu Kentjana Internasional Tbk Herman Sujono seusai rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), SCBD, Jakarta, Kamis (14/1/2010).

"Kami rencananya akan rights issue , kalau kuartal I tidak. Paling kuartal IV atau akhir tahun 2010. Nilainya Rp 300 miliar ," katanya.

Rencana rights issue baru akan dilakukan, jika persyaratan internal sudah terpenuhi. Yaitu, saat total aset perseroan telah meningkat dari Rp 2,8 triliun, posisi akhir tahun 2009, menjadi Rp 5 triliun.

"Kalau aset jadi Rp 5 triliun, baru bisa keluar," ujarnya.

Selain aset yang meningkat hampir dua kali lipat, penerbitan saham baru akan dilakukan perseroan saat Capital Adequacy Ratio (CAR) sudah menurun hingga 12%. Saat ini posisi CAR perseroan mencapai 15,6%.

"Dengan posisi CAR yang menurun hingga 12%, berarti ekspansi kredit perseroan berhasil. Untuk itu pasti butuh penambahan modal. Karena kami perusahaan terbuka, jadi perolehan pendanaan yang dimungkinkan adalah dengan rights issue ," imbuhnya.

Pada kesempatan yang sama, perseroan juga mengumumkan telah merubah komposisi direksi dan komisaris dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB). Dari hasil persetujuan rapat RUPSLB, didapatkan komposisi baru, yaitu :

Direktur Utama : Herman Sujojo
Direktur : Hendri Kurniawan
Direktur : Donny Pradono Suleiman
Direktur : Bang Nathan Chistian
Direktur : Tohir Sutanto
Direktur : Setiawan Samahita
Komisaris Utama : Sjerra Salim
Komisaris : Syamsuar Halim
Komisaris Independen : Maman Rachman
Komisaris Independen : Muhammad Rusjdi
Selain perubahan susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris, pemegang saham juga menyetujui perubahan pasal 13 ayat 2 dalam anggaran dasar perseroan mengenai komposisi direksi, dari satu orang Direktur Utama dan dua orang Direktur, menjadi satu Direktur Utama, satu orang atau lebih wakil Direktur Utama, dan satu orang atau lebih Direktur.

sumber detik finance

Pengikut