ANM World Wide

ANM World Wide
Earth

Selasa, 10 November 2009

Dow Jones Tertinggi Sepanjang 2009

Saham-saham di Wall Street kembali merangsek, dengan indeks Dow Jones menembus titik tertingginya sepanjang 2009. Keputusan G20 untuk mempertahankan kebijakan stimulus membuat investor kembali memiliki kepercayaan.

Keputusan G20 untuk tetap mendukung upaya pemulihan ekonomi membuat investor kembali percaya diri untuk mengambil risiko.

"Bank Sentral di seluruh dunia terus menyokong perekonomian dan mendukung pengambilan risiko. Bagi saya ini murni rally berisiko dan konsisten dengan pernyataan G20," ujar Jack Ablin, chief investment officer Harris Private Bank seperti dikutip dari Reuters, Selasa (10/11/2009).

Pada perdagangan Senin (9/11/2009), indeks Dow Jones industrial averaga (DJIA) ditutup menguat hingga 203,52 poin (2,03%) ke level 10.226,94. Indeks Standard & Poor's 500 juga naik 23,78 poin (2,22%) ke level 1.093,08 dan Nasdaq naik 41,62 poin (1,97%) ke level 2.154,06.

Saham-saham sektor finansial menjadi top performer, saham American Expres naik hingga 4,9%. Indeks KBW bank naik 3,6%.

Rencana merger dan akuisisi korporasi juga turut membantu pemulihan pasar. Saham General Electric Co naik 3,4% setelah sebuah sumber menyatakan GE dan Comcast Corp sepakat valuasi US$ 30 juta untuk membentuk joint venture antara NBC Universal dan Comcast.

Namun volume perdagangan masih moderat, dengan transaksi di New York Stock Exchange mencapai 1,24 miliar, di bawah rata-rata tahun lalu sebanyak 1,49 miliar. Di Nasdaq, transaksi mencapai 2,03 miliar, di bawah rata-rata tahun lalu sebanyak 2,28 miliar.

sumber detik finance.

Dolar Meredup, Emas Kian Mengkilap

London - Harga emas dunia kembali melonjak menembus level psikologis US$ 1.100 per ounce. Kembali melemahnya dolar AS memicu lonjakan logam mulia yang dianggap sebagai tempat hedging ini.

Pada perdagangan Senin (9/11/2009) di London Bullion Market, harga emas sempat menembus US$ 1.111,20 per ounce sebelum akhirnya ditutup di US$ 1.106,75 per ounce, naik dari penutupan akhir pekan lalu di US$ 1.096,75.

Lonjakan harga emas terjadi akibat dolar AS merosot menyusul pengambilan risiko setelah G20 memutuskan untuk mempertahankan kebijakan stimulusnya guna mendukung pemulihan ekonomi.

Euro kemarin menguat tajam k e 1,5007 dolar, dibandingkan penutupan sebelumnya di 1,4846 dolar. Euro juga menguat atas yen di 134,76 yen, dibandingkan sebelumnya di 133,45 yen. Dolar AS tercatat juga melemah atas yen di 89,81 yen, dibandingkan sebelumnya di 89,90 yen.

"Emas mempertahankan dirinya di atas level psikologis US$ 1.100 pagi ini setelah para menteri G20 memutuskan mempertahankan kebijakan stimulusnya," jelas James Moore, analis dari TheBullionDesk.com seperti dikutip dari AFP, Selasa (10/11/2009).

Pekan lalu Bank Sentral AS juga memutuskan untuk memperpanjang suku bunga rendahnya untuk jangka waktu yang lama dan mempertahankan kebijakan stimulus fiskalnya.

"Kecuali suku bunga AS berbalik arah, emas akan terus diburu," jelas Ronald Leung, direktor Lee Cheong Gold Dealers.

Selain harga emas, komoditas yang juga naik adalah minyak mentah dunia. Selain akibat melemahnya dolar AS, harga minyak juga melonjak akibat munculnya badai Ida yang dikhawatirkan merusak fasilitas perminyakan di Teluk Meksiko.

Kontrak utama minyak light sweet pengiriman Desember naik hingga 2 dolar menjadi US$ 79,43 per barel. Minyak Brent pengiriman Desember naik 1,90 dolar menjadi US$ 77,77 per barel.

sumber detik finance

Pengikut