Jakarta - Kalangan dunia usaha merasa kecewa terhadap pelaksanaan program 100 hari pemerintah yang sudah memasuki periode akhir (28 Januari 2010), terutama di bidang perdagangan dan industri. Selama kurang lebih 100 hari dunia usaha merasa tidak dilibatkan dalam menjalankan program termasuk merumuskannya.
Ketua Umum Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) Ambar Tjahyono mengatakan program 100 hari di bidang industri dan perdagangan sangat jauh dari harapan. Dari sisi komunikasi antara dunia usaha dengan pemerintah tidak berjalan, apalagi untuk menjalankan program, seperti pelaksanaan pameran dan lain-lain.
"Program 100 hari itu permasalahannya dari masalah komunikasi antara pemintah dan pengusaha. Pemerintah jalan sendiri, dunia usaha tidak disentuh," tegas Ambar saat dihubungi detikFinance, Rabu (27/1/2010).
Menurutnya program 100 di 2 kementerian tersebut tidak tersampaikan dengan baik, bahkan kata dia dari sisi pemerintah justru terlihat tidak kompak misalnya dalam perbedaan pendapat soal renegosiasi ASEAN-China Free Trade Agreement (AC-FTA).
"Menperin komunikasi lumayan bagus, kalau Mendag kita benar-benar blank sama sekali," ucapnya.
Sementara itu Sekjen Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Ngadiran mengatakan hal yang sama, ia menegaskan program pemerintah di bidang perdagangan khususnya soal revitalisasi pasar tradisional tidak tersosialisasikan dengan baik. Hingga kini pihaknya benar-benar tidak tahu lokasi pasar mana saja yang sudah direvitalisasi.
"Sampai hari ini kita tidak tahu mana pasarnya yang dibangun dari dana Rp 215 miliar. Komunikasi tidak jalan apalagi menjalankan program, perlu tranparansi program bersama," katanya.
Padahal kata dia dengan adanya komunikasi yang baik, maka pelaksanaan revitalisasi pasar lebih maksimal. Menurutnya jika revitalisasi pasar lebih mengedepankan fisik saja, belum tentu berhasil karena masalah utama yang harus dibenahi adalah soal pembenahan manajemen.
"Tidak dijamin pasar yang bagus pasarnya menjadi ramai, yang penting manajemennya yang profesional," ucapnya.
Pihak pedagang pasar juga menanyakan mengenai alokasi anggaran revitalisasi pasar 2010 melorot jauh dari tahun 2009 sebesar Rp 215 miliar hanya menjadi Rp 30 miliar.
Sementara itu Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Benny Soetrisno justru memiliki perspektif berbeda terhadap pemerintah khususnya melihat kinerja Menteri Perindustrian. Ia berpendapat sebagai menteri yang berasal dari dunia usaha, MS Hidayat sudah sesuai menjalankan tugasnya termasuk dalam program 100 hari.
"Menperin sudah menyemangati indusri, ini sudah sesuai. Ada revitalisasi pabrik pupuk, ada debottlenecking di industri gula, yang sekarang sedang jalan," ucapnya.
sumber detik finance
ANM World Wide

Earth
Rabu, 27 Januari 2010
Market Flash eTrading
Jakarta - Dow Jones: Bursa saham kembali melemah seiring turunnya harga komoditas dipicu issue pembatasan pinjaman di China dan juga kemungkinan berkurangnya dana stimuslus AS. Indeks S&P 500 (-0.4%) ke level 1,092.17, sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average (-0.03%) ke level 10,194.29. Harga Minyak mentah juga turun 0.2% menjadi US$ 74.6 per barel. Saham-saham yang melemah antara lain Goldman Sachs (-2.65%), Citygroup (-2.48%), JP Morgan Chase (-1.96%), Intel Corp. (-1.57%) dan Bank of America (-1.40%).
Regional Pagi: Saham-saham Asia bergerak fluktuatif, seiring merosotnya perusahaan tambang akibat rendahnya harga komoditas. Bursa saham Australia melemah di awal perdagangan Rabu, dengan dipimpin oleh perusahaan energy. Woodside Petroleum Ltd. (-1.8%), Alumina Ltd (-3.8%) dan Rio Tinto Ltd (-3.4%).
Woolworths Ltd (-2.3%) setelah penjualan 2Q naik melampaui estimasi. Sementara, bursa Tokyo naik tipis dengan dipimpin oleh perusahaan perdagangan dan financial. Namun aham Toyota Motor Corp. (-2.8%). Sumitomo Mitsui Financial Group Inc. (+1.7%), dan Marubeni Corp. (+2%). S&P/ASX 200 (-1.2%) 4,660, Nikkei 225 (+0.2%) 10,343, Kospi (-1%) 1621 , STI (-0.3%) 2748
Commodity: Harga minyak diperdagangkan di bawah US$ 75 per barel setelah Dollar menguat terhadap euro.Hal ini membuat komoditis menjadi kurang menarik sebagai alternatif investasi. Harga minyak mentah untuk pengiriman bulan maret (-0.7%) menjadi US$ 74.67 per barel. Berdasarkan laporan Departement Energi, persedian minyak meningkat menjadi 1.58 juta barrel, meningkat dari hanya 330.6 juta barrel pada tanggal 22 januari2010, Gold (unc) $1.098/oz, CPO (+1.2%) 2.461 RM/MT, Nickel (+0.2%), $18.200/MT, Tin (+0.4%) $17,975/MT.
Economic & Industrial News
Economic : Pemerintah Serap Utang Baru Rp 5.45 T
Pemerintah mengantongi Rp 5.45 triliun utang baru dari lelang SUN dengan total penawaran yang masuk mencapai Rp 10.88 triliun. Dari SPN20110113 yang akan jatuh tempo 13 Januari 2011, pemerintah mengantongi Rp 1.05 triliun dengan yield rata-rata 6.86%. SUN seri FR0031 bertenor 10 tahun pemerintah mendapatkan Rp 1.9 triliun dengan yield rata-rata 9.76%, seri FR0040 dengan tenor 15 tahun pemerintah mengambil Rp 1.05 triliun dengan yield 10.5% dan SUN FR0050 sebesar Rp 1.45 triliun dengan yield 10.87%.
Commodity : Nilai Ekspor CPO RI di 2009 Turun, Tapi Volume Naik
Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit (Gapki) mencatat total volume perdagangan ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) dan produk turunannya sepanjang tahun 2009 mencapai 15,5 juta ton, atau mengalami kenaikan 1,7 juta ton dibandingkan dengan tahun 2008 yang hanya sebesar 13,8 juta ton. Pada tahun 2009 angka perdagangan ekspor CPO terus meningkat dari kuartal I hingga kuartal IV di 2009. Di kuartal I-2009, ekspor CPO sebesar 3,38 juta ton lalu bertambah menjadi 3,91 juta ton di kuartal II-2009. Selanjutnya terus meningkat menjadi 4,07 juta ton di kuartal III-2009.
Cement: 4 Produsen Semen Ekspansi US$490 Juta
Empat produsen semen di dalam negeri akan merealisasikan perluasan usaha (ekspansi) senilai US$490 juta pada tahun ini. Dengan ekspansi itu, total kapasitas terpasang industri semen nasional akan meningkat sekitar 4,6 juta ton menjadi 48,6 juta ton pada tahun ini.
Mining: Investasi Tambang US$ 10 M Batal Masuk RI Gara-gara Hukum
Tidak adanya kepastian hukum di sektor pertambangan telah menyebabkan investasi sebesar US$ 10 miliar yang akan masuk ke Indonesia menjadi tertunda. Ketua Umum Indonesia Minning Association (IMA), Arief S Siregar menyatakan ada beberapa industri pertambangan yang tadinya mau bermodal ke Indonesia, tapi karena tdak ada kepastian hukum, mereka menunda. Proyek senilai US$ 10 miliar tersebut antara lain:
* Proyek FeNi-4 Antam dengan nilai investasi US$ 320 juta
* Proyek Chemical Grade Alumina Tayan-Antam US$ 220 juta,
* Proyek Hydromet Antam senilai US$ 1 miliar,
* Rencana tambang seng dan timah hitam Dairi Prima US$ 500 juta,
* Tambang nickel Rio Tinto US$ 4 miliar,
* Tambang Nickel Weda Bay-Eramet senilai US$ 2 miliar,
* Tambang emas Mearest Soputan US$ 500 juta. (detik/gps).
Corporate news
BLTA: Pilih Right Issue
BLTA akhirnya memutuskan untuk menerbitkan saham baru (right issue) guna mengakuisisi Camillo Eitzen & Co ASA (CECO), perusahaan pelayaran asal Norwegia. Perseroan akan melakukan right issue karena penawaran umum terbatas saham baru tersebut sangat dikenal dan terbukti berhasil membiayai sejumlah aksi korporasi d Indonesia.
CTRA: Bidik Pendapatan Rp1,8 Triliun
CTRA menargetkan pendapatan tahun ini sekitar Rp1,6-1,8 triliun, tumbuh 30%-40% dibanding perkiraan tahun lalu sebesar Rp1,3 triliun. Bisnis penjualan rumah akan mengkontribusi 70% terhadap total pendapatan perusahaan,sedangkan bisnis komersial sekitar 30%. Perseroan membidik sejumlah daerah potensial di luar Pulau Jawa, yakni Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Proyek perumahan itu ditujukan untuk segmen menengah atas.
BSDE: Bumi Serpong Cari Dana US$ 500 Juta
BSDE berencana menerbitkan obligasi global senilai US$ 500 juta. Dana hasil penerbitan obligasi tersebut akan digunakan untuk mendukung ekspansi ke wilayah barat BSD.
TLKM: Telkom Akuisisi 75% Saham AdMedika
TLKM mengakuisisi 75% saham PT Administrasi Medika (AdMedika) senilai sekitar Rp 150 miliar. Langkah tersebut dilakukan untuk memperkuat transformasi bisnisnya. AdMedika merupakan perusahaan pengelola administrasi layanan kesehatan terbesar di Indonesia.
INCO: Presdir Inco Mengundurkan Diri
Arief Siregar telah mengajukan surat pengunduran diri dari posisinya sebagai Presiden Direktur PT International Nickel Tbk (INCO) sejak Januari 2010. Arief mengakui, hingga kini pihak INCO masih belum menyetujui pengunduran dirinya karena masih harus menunggu Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang akan dilaksanakan pada bulan Maret mendatang.
BMTR: Hary Tanoe Siapkan Akusisi US$ 300 Juta
Hary Tanoe akan mengakuisisi tambang emas, migas, batu bara, asuransi hingga perusahaan konten media dengan total hingga US$ 300 juta pada 1H10. Aksi korporasi tersebut dilaksanakan melalui induk perusahaan investasinya, yaitu PT Bhakti Investama Tbk dan induk perusahaan media yakni PT Global Mediacom Tbk. Hary berencana mencari pinjaman bilateral sekitar US$ 150 juta.
BYAN: Targetkan Omzet Rp9 Triliun
BYAN tahun ini menargetkan pendapatan US$900 juta atau sekitar Rp9 triliun, naik 38% dari prediksiperolehan pendapatan tahun 2009 sebesar Rp6,5 triliun. Kenaikan pendapatan itu didukung oleh kenaikan volume produksi batu bara.
Rumor
PT Bukit Darmo Property Tbk (BKDP) disebut-sebut mendapat kepastian mengenai suntikan dana dari mitra strategis untuk membiayai rencana perseroan membangun proyek super blok berupa apartment, hotel, dan mal di dekat kawasan Suramadu, Surabaya. Rencana tersebut akan dijadikan momentum kenaikan harga BKDP menuju Rp200.
Harga saham PT Catur Sentosa Adoprana Tbk (CSAP) dikabarkan bakal diangkat menuju Rp125 dalam jangka pendek. Perusahaan ritel asal Malaysia akan membeli sebagian saham perseroan melalui mekanisme private placement pada kisaran harga Rp100-150 per unit.
Technical Picks
* TINS (2200) – SELL
* SMCB (1650) – HOLD
* ITMG (30.900) – BUY
* LSIP (8600) – BUY on Weakness.
sumber detik finance
Regional Pagi: Saham-saham Asia bergerak fluktuatif, seiring merosotnya perusahaan tambang akibat rendahnya harga komoditas. Bursa saham Australia melemah di awal perdagangan Rabu, dengan dipimpin oleh perusahaan energy. Woodside Petroleum Ltd. (-1.8%), Alumina Ltd (-3.8%) dan Rio Tinto Ltd (-3.4%).
Woolworths Ltd (-2.3%) setelah penjualan 2Q naik melampaui estimasi. Sementara, bursa Tokyo naik tipis dengan dipimpin oleh perusahaan perdagangan dan financial. Namun aham Toyota Motor Corp. (-2.8%). Sumitomo Mitsui Financial Group Inc. (+1.7%), dan Marubeni Corp. (+2%). S&P/ASX 200 (-1.2%) 4,660, Nikkei 225 (+0.2%) 10,343, Kospi (-1%) 1621 , STI (-0.3%) 2748
Commodity: Harga minyak diperdagangkan di bawah US$ 75 per barel setelah Dollar menguat terhadap euro.Hal ini membuat komoditis menjadi kurang menarik sebagai alternatif investasi. Harga minyak mentah untuk pengiriman bulan maret (-0.7%) menjadi US$ 74.67 per barel. Berdasarkan laporan Departement Energi, persedian minyak meningkat menjadi 1.58 juta barrel, meningkat dari hanya 330.6 juta barrel pada tanggal 22 januari2010, Gold (unc) $1.098/oz, CPO (+1.2%) 2.461 RM/MT, Nickel (+0.2%), $18.200/MT, Tin (+0.4%) $17,975/MT.
Economic & Industrial News
Economic : Pemerintah Serap Utang Baru Rp 5.45 T
Pemerintah mengantongi Rp 5.45 triliun utang baru dari lelang SUN dengan total penawaran yang masuk mencapai Rp 10.88 triliun. Dari SPN20110113 yang akan jatuh tempo 13 Januari 2011, pemerintah mengantongi Rp 1.05 triliun dengan yield rata-rata 6.86%. SUN seri FR0031 bertenor 10 tahun pemerintah mendapatkan Rp 1.9 triliun dengan yield rata-rata 9.76%, seri FR0040 dengan tenor 15 tahun pemerintah mengambil Rp 1.05 triliun dengan yield 10.5% dan SUN FR0050 sebesar Rp 1.45 triliun dengan yield 10.87%.
Commodity : Nilai Ekspor CPO RI di 2009 Turun, Tapi Volume Naik
Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit (Gapki) mencatat total volume perdagangan ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) dan produk turunannya sepanjang tahun 2009 mencapai 15,5 juta ton, atau mengalami kenaikan 1,7 juta ton dibandingkan dengan tahun 2008 yang hanya sebesar 13,8 juta ton. Pada tahun 2009 angka perdagangan ekspor CPO terus meningkat dari kuartal I hingga kuartal IV di 2009. Di kuartal I-2009, ekspor CPO sebesar 3,38 juta ton lalu bertambah menjadi 3,91 juta ton di kuartal II-2009. Selanjutnya terus meningkat menjadi 4,07 juta ton di kuartal III-2009.
Cement: 4 Produsen Semen Ekspansi US$490 Juta
Empat produsen semen di dalam negeri akan merealisasikan perluasan usaha (ekspansi) senilai US$490 juta pada tahun ini. Dengan ekspansi itu, total kapasitas terpasang industri semen nasional akan meningkat sekitar 4,6 juta ton menjadi 48,6 juta ton pada tahun ini.
Mining: Investasi Tambang US$ 10 M Batal Masuk RI Gara-gara Hukum
Tidak adanya kepastian hukum di sektor pertambangan telah menyebabkan investasi sebesar US$ 10 miliar yang akan masuk ke Indonesia menjadi tertunda. Ketua Umum Indonesia Minning Association (IMA), Arief S Siregar menyatakan ada beberapa industri pertambangan yang tadinya mau bermodal ke Indonesia, tapi karena tdak ada kepastian hukum, mereka menunda. Proyek senilai US$ 10 miliar tersebut antara lain:
* Proyek FeNi-4 Antam dengan nilai investasi US$ 320 juta
* Proyek Chemical Grade Alumina Tayan-Antam US$ 220 juta,
* Proyek Hydromet Antam senilai US$ 1 miliar,
* Rencana tambang seng dan timah hitam Dairi Prima US$ 500 juta,
* Tambang nickel Rio Tinto US$ 4 miliar,
* Tambang Nickel Weda Bay-Eramet senilai US$ 2 miliar,
* Tambang emas Mearest Soputan US$ 500 juta. (detik/gps).
Corporate news
BLTA: Pilih Right Issue
BLTA akhirnya memutuskan untuk menerbitkan saham baru (right issue) guna mengakuisisi Camillo Eitzen & Co ASA (CECO), perusahaan pelayaran asal Norwegia. Perseroan akan melakukan right issue karena penawaran umum terbatas saham baru tersebut sangat dikenal dan terbukti berhasil membiayai sejumlah aksi korporasi d Indonesia.
CTRA: Bidik Pendapatan Rp1,8 Triliun
CTRA menargetkan pendapatan tahun ini sekitar Rp1,6-1,8 triliun, tumbuh 30%-40% dibanding perkiraan tahun lalu sebesar Rp1,3 triliun. Bisnis penjualan rumah akan mengkontribusi 70% terhadap total pendapatan perusahaan,sedangkan bisnis komersial sekitar 30%. Perseroan membidik sejumlah daerah potensial di luar Pulau Jawa, yakni Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Proyek perumahan itu ditujukan untuk segmen menengah atas.
BSDE: Bumi Serpong Cari Dana US$ 500 Juta
BSDE berencana menerbitkan obligasi global senilai US$ 500 juta. Dana hasil penerbitan obligasi tersebut akan digunakan untuk mendukung ekspansi ke wilayah barat BSD.
TLKM: Telkom Akuisisi 75% Saham AdMedika
TLKM mengakuisisi 75% saham PT Administrasi Medika (AdMedika) senilai sekitar Rp 150 miliar. Langkah tersebut dilakukan untuk memperkuat transformasi bisnisnya. AdMedika merupakan perusahaan pengelola administrasi layanan kesehatan terbesar di Indonesia.
INCO: Presdir Inco Mengundurkan Diri
Arief Siregar telah mengajukan surat pengunduran diri dari posisinya sebagai Presiden Direktur PT International Nickel Tbk (INCO) sejak Januari 2010. Arief mengakui, hingga kini pihak INCO masih belum menyetujui pengunduran dirinya karena masih harus menunggu Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang akan dilaksanakan pada bulan Maret mendatang.
BMTR: Hary Tanoe Siapkan Akusisi US$ 300 Juta
Hary Tanoe akan mengakuisisi tambang emas, migas, batu bara, asuransi hingga perusahaan konten media dengan total hingga US$ 300 juta pada 1H10. Aksi korporasi tersebut dilaksanakan melalui induk perusahaan investasinya, yaitu PT Bhakti Investama Tbk dan induk perusahaan media yakni PT Global Mediacom Tbk. Hary berencana mencari pinjaman bilateral sekitar US$ 150 juta.
BYAN: Targetkan Omzet Rp9 Triliun
BYAN tahun ini menargetkan pendapatan US$900 juta atau sekitar Rp9 triliun, naik 38% dari prediksiperolehan pendapatan tahun 2009 sebesar Rp6,5 triliun. Kenaikan pendapatan itu didukung oleh kenaikan volume produksi batu bara.
Rumor
PT Bukit Darmo Property Tbk (BKDP) disebut-sebut mendapat kepastian mengenai suntikan dana dari mitra strategis untuk membiayai rencana perseroan membangun proyek super blok berupa apartment, hotel, dan mal di dekat kawasan Suramadu, Surabaya. Rencana tersebut akan dijadikan momentum kenaikan harga BKDP menuju Rp200.
Harga saham PT Catur Sentosa Adoprana Tbk (CSAP) dikabarkan bakal diangkat menuju Rp125 dalam jangka pendek. Perusahaan ritel asal Malaysia akan membeli sebagian saham perseroan melalui mekanisme private placement pada kisaran harga Rp100-150 per unit.
Technical Picks
* TINS (2200) – SELL
* SMCB (1650) – HOLD
* ITMG (30.900) – BUY
* LSIP (8600) – BUY on Weakness.
sumber detik finance
Rupiah Bertahan di 9.400/US$
Jakarta - Nilai tukar rupiah dibuka menguat setelah kemarin terpuruk menembus level 9.400-an per dolar AS. Rupiah diprediksi hanya akan bergerak tipis di tengah sentimen yang cukup netral.
Pada perdagangan Rabu (27/1/2010), rupiah dibuka menguat tipis ke 9.400 per dolar AS, dibandingkan penutupan kemarin di level 9.430 per dolar AS.
Di pasar global, kemarin dolar AS bergerak tipis saja menantikan hasil dari pertemuan Bank Sentral AS. Euro melemah ke 1,4073 dolar, dibandingkan sebelumnya di 1,4149 dolar. Namun dolar AS melemah atas yen ke posisi 89,62 yen, dibandingkan sebelumnya di 90,22 yen.
Investor masih merasa tidak nyaman dengan upaya China memperketat kebijakan moneternya.
"Pembicaraan seputar China yang ingin memperketat kebijakan moneternya mengguncang pasar," ujar Jane Foley, analis dari Forex.com seperti dikutip dari AFP.
sumber detik finance
Pada perdagangan Rabu (27/1/2010), rupiah dibuka menguat tipis ke 9.400 per dolar AS, dibandingkan penutupan kemarin di level 9.430 per dolar AS.
Di pasar global, kemarin dolar AS bergerak tipis saja menantikan hasil dari pertemuan Bank Sentral AS. Euro melemah ke 1,4073 dolar, dibandingkan sebelumnya di 1,4149 dolar. Namun dolar AS melemah atas yen ke posisi 89,62 yen, dibandingkan sebelumnya di 90,22 yen.
Investor masih merasa tidak nyaman dengan upaya China memperketat kebijakan moneternya.
"Pembicaraan seputar China yang ingin memperketat kebijakan moneternya mengguncang pasar," ujar Jane Foley, analis dari Forex.com seperti dikutip dari AFP.
sumber detik finance
Langganan:
Postingan (Atom)