ANM World Wide

ANM World Wide
Earth

Kamis, 21 Januari 2010

Market Flash eTrading

Jakarta - Dow Jones: Pada perdagangan kemarin saham ditutup melemah dan membawa S&P 500 turun dari level tertingginya dalam 15 bulan tertinggi. Harga komoditas juga melemah sementara dolar dan treasuri mengalami kenaikan akibat adanya kabar bahwa Cina akan mulai mengendalikan pinjamannya dan akan berdampak pada melambat nya pemulihan ekonomi.

Indeks S&P (-1.1%) 1,138.04 setelah keluarnya laporan kuartalan yang mengecewakan dari Morgan Stanley, CSX Corp dan International Business Machines Corp. sementara Dow Jones (1.14%) 10,603.15. Kemarin dolar menguat 2.1% tehadapa dolar New Zealand, sementara mata uang Kanada mengalami pelemahan tertajamnya terhadap dolar dalam tiga bulan.

Regional Pagi: Saham-saham Jepang turun ke level terendah dalam 2 pekan, diarahkan oleh pelemahan pada saham industri menyusul pelemahan besar pada Wall Street. Sektor energi melemah dipicu oleh rendahnya harga komoditas. Nippon Light Metal Co. Ltd (-2.3%), Nippon Steel Corp (-2.5%) dan Kobe Steel Ltd (-3.4%).

Bursa Australia juga melemah di awal perdagangan Kamis, dipimpin oleh perusahaan tambang, seperti Alumina Ltd. (-1.9%), Newcrest Mining Ltd. (-2.3%), dan Lihir Gold Ltd. (-2.1%) akibat merosotnya emas, tembaga, dan komoditas lainnya seiring kekhawatiran atas larangan penyaluran kredit di China yang berpotensi memangkas permintaan. Nikkei 225 (-0.3%) 10,704 Kospi (-0.8%) 1,700 S&P/ASX 200 (-0.3%) 4,851 STI (-0.2%) 2,888

Commodity: Crude oil diperdagangkan di bawah $78/barel setelah sempat turun ke level terendah dalam empat minggu seiring dengan menguatnya dolar dan adanya spekulasi persediaan minyak di US akan meningkat. Kemarin minyak mengalami penurunan setelah Cina mengambil langkah untuk membatasi peinjaman dan obligasi Yunani melemah. Crude oil untuk pengiriman Maret diperdagangkan pada $77.71/barel. Gold (+0.4%) $1.115/oz, CPO (+0.7%) 2.459 RM/MT, Nickel (-2.2%) $18.800/MT, Tin (-1.1%) $17.775/MT.

Economic & Industrial News

Economic: Ekspor Bahan Mentah ke China akan Kena Pajak

Menperin M.S. Hidayat mengatakan pemerintah secara khusus akan mengenakan pajak ekspor bagi produk bahan mentah yang dipasok ke China menyusul implementasi liberalisasi pasar Asean China (ACFTA). Pengenaan disinsentif tersebut dilakukan sebagai langkah untuk mengantisipasi kelangkaan bahan baku produk industri di dalam negeri.

Economic: Bapepam Perketat Syarat MI

Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) akan membuat persyaratan dan standar baru untuk kontrak pengelolaan dana (KPD/discretionary fund). Kepala Biro Pengelolaan Investasi Djoko Hendratto mengatakan, aturan ini untuk mengurangi kasus pelanggaran KPD. Syarat utama penyelenggaraan KPD adalah harus ada pemisahan rekening nasabah dan manajer investasi (MI). Dana KPD milik MI harus dipisahkan dan ditempatkan di bank kustodian.

Economic: Pemerintah Akan Perluas Fasilitas Subsidi Bunga Industri

Pemerintah akan mempertimbangkan penggunaan perluasan mekanisme subsidi bunga bagi sektor-sektor Industri yang tertekan dari dampak perdagangan bebas ASEAN-China Free Trade Agreement (AC-FTA). Seperti diketahui lemahnya daya saing industri dalam negeri ditengari menjadi salah satu faktor yang menyebabkan ketidaksiapan pengusaha menghadapi AC-FTA. Salah satu penyebab lemahnya daya saing adalah suku bunga perbankan yang tinggi di Tanah Air.

Banking: Pengguna ATM Tak Perlu Panik, Kerugian Ditanggung Bank - BI

BI mengimbau para nasabah perbankan pengguna ATM untuk tidak panik dalam menyikapi kasus-kasus seputar pembobolan rekening lewat ATM. Deputi Gubernur BI Budi Rochadi mengatakan, BI sudah meminta perbankan untuk mengetatkan pengamanan pada mesin-mesin ATM-nya sehingga tidak terjadi lagi pencurian data-data nasabah lewat ATM. Hingga saat ini, BI telah menerima laporan pembobolan rekening nasabah lewat ATM pada 6 bank, yaitu BCA, Bank Mandiri, BNI, BRI, Bank Permata, dan BII.

Agri: Indonesia Naikkan Harga Dasar Ekspor CPO Februari Jadi $ 721

Indonesia menaikkan harga dasar untuk ekspor CPO pada Februari menjadi $ 721 per ton dan mempertahankan tarif pajak penjualan komoditas di luar negeri yaitu sebesar 3%, ungkap kementerian perdagangan.

Corporate news

BBCA: Akan Ganti Kerugian Nasabah

Dana nasabah BBCA raib tiba-tiba di Bali. Sekitar 10 nasabah telah kehilangan uang Rp 1 juta - 5 juta di rekeningnya, meski mereka merasa tak mengadakan transaksi bank sebelumnya. Menanggapi hal ini, BBCA berjanji akan mengganti kerugian para nasabah di Bali terkait raibnya dana nasabah secara tiba-tiba.

KLBF: Segera Bentuk Perusahaan Patungan di Filipina

KLBF tengah merampungkan proses perjanjian dengan perusahaan asal Filipina. Proses finalisasi meliputi besaran nilai dan komposisi investasi di perusahaan joint venture. Selain di Filipina, perusahaan juga akan mengembangkan pasar Asia lewat anak usaha pemasaran regional, Kalbe International Pte Ltd yang berbasis di Singapura.

FREN: Samsung kuasai 11,97% saham Mobile-8

Perusahaan penunjang telekomunikasi Korea Selatan, Samsung Electronics Co Ltd, menguasai 11,97% saham FREN melalui konversi utang usaha senilai Rp257,11 miliar pada Desember 2009. Selain itu, PT Mora Telematika Indonesia menguasai 4,18 miliar atau 12,67% saham Mobile-8 melalui Corporate United Investment Limited.

BHIT: Jajaki Akuisisi Perusahaan Tambang

BHIT menjajaki akuisisi perusahaan tambnag batubara dan migas. Perseroan tengah menguji tuntas dua perusahaan. Akuisisi itu ditargetkan terealisasi pada 1Q10. Perseroan berniat menjadi pemegang saham mayoritas atau lebih dari 50% pada perusahaan tambang dan batubara. Perseroan kini memiliki ekuitas senilai US$600 juta dan utang hanya sekitar US$100 juta.

BBNI: BNI Securities Buyback Obligasi Rp5 Miliar

PT BNI Securities telah buyback obligasi I tahun 2007 senilai Rp5 miliar atau sekitar 1,66% dari total obligasi perusahaan. Nilai obligasi perusahaan ini mencapai Rp300 miliar dan jatuh tempo 10 Mei 2012. Penerbitan obligasi itu bertujuan untuk meningkatkan modal kerja.

TRAM: Dana IPO Tersisa Rp427 Miliar

TRAM masih menyisakan dana sebesar Rp427,16 miliar dari hasil IPO saham. Tahun lalu, perusahaan pelayaran tersebut meraup dana hasil IPO sebesar Rp500 miliar. Pihak perseroan baru menggunakan dana sebesar Rp53,33 miliar atau sekitar 10,66% dari dana hasil IPO. Sementara itu, dari 1 miliar waran yang diterbitkan pada 10 September 2008, sekitar 3,29 juta di antaranya telah dikonversi sebanyak 996,7 juta saham.

PTBA: Melakukan Negosiasi Dengan Indonesia Power

PTBA dan PT Indonesia Power mencapai kesepakatan untuk renegosiasi harga pasokan batubara seebssar 5,5 juta ton untuk tahun ini di atas Rp500 ribu per ton. Dalam kesepakatan itu, PTBA akan memasok batubara sebesar 5,5 juta ton dari sebelumnya sekitar 6,1 juta ton untuk kebutuhan batubara PLTU Suralaya yang dikelola Indonesia Power tahun ini.

Rumor

Harga saham BISI dikabarkan bakal diangkat bandar menuju level Rp2.000 dalam jangka pendek maupun menengah. Perseroan disebut-sebut bakal menggelar aksi korporasi yang sempat tertunda, yakni pemecahan nilai nominal saham an penerbitan saham baru.

Saratoga Capital melalui anak perusahaannya ditengari bakal menguasai sebagian saham PT Abdi Bangsa Tbk (ABBA). Kabar yang beredar di pasar meneybutkan bahwa Saratoga akan mengajukan harga penawaran sekitar Rp150-200 per saham. Langkah tersebut untuk mendukung ekspansi bisnis Grup Saratoga yang telah meluas ke berbagai sektor di antaranya pertambangan, bank, migas, dan properti.

Technical Picks


* BUMI (2775) – SELL
* INDF (3800) – SELL
* PTBA (17.900) – SELL
* UNVR (11.650) – Trading BUY.

sumber detik finance

Rupiah Menguat 10 Poin Saja

Jakarta - Setelah kemarin sempat merosot hampir 100 poin, nilai tukar rupiah pagi ini cukup berseri. Namun rupiah cukup menguat tipis saja.

Pada perdagangan Kamis (21/1/2010), rupiah dibuka menguat tipis ke 9.320 per dolar AS, dibandingkan penutupan kemarin di level 9,330 per dolar AS.

Di pasar global, dolar AS kembali menguat atas dua rivalnya, euro dan yen. Euro melemah karena data survei bisnis yang melemah dari Jerman.

Euro melemah hingga 1,4103 dolar, dibandingkan sebelumnya di 1,4291 dolar. Euro bahkan sempat menyentuh 1,41 dolar, terendah sejak 19 Agustus. Dolar AS juga menguat atas ke 91,23 yen, dibandingkan sebelumnya di 91,12 yen.

Analis mengatakan, pasar kini sedang fokus pada keputusan China untuk membatasi kredit guna mencegah perekonomian yang 'kepanasan'. Keputusan itu dikhawatirkan bisa mengganggu proses pemulihan ekonomi.

"Dampak dari pengetatan kebijakan China memberikan kekhawatiran pelemahan pertumbuhan ekonomi di pasar. Namun dalam jangka menengah, kami kira hal ini akan membantu menstabilkan pertumbuhan dan mencegah guncangan yang cepat," ujar Camilla Sutton, analis dari Scotia Capital seperti dikutip dari AFP.

sumber detik finance

Dow Jones Cetak Penurunan Terburuk

Bursa Wall Street kembali lesu dengan indeks Dow Jones mencetak penurunan terburuk di sepanjang 2010. Salah satunya dipicu oleh rencana China membatasi kredit perbankan yang dikhawatirkan mengganggu pemulihan ekonomi.

Otoritas China telah memerintahkan bank-bank besar di China untuk membatasi kreditnya hingga sisa bulan ini setelah pada tahun lalu mengalami pertumbuhan kredit yang luar biasa.

"Tahun ini, kami akan terus mengontrol tingkat suplai kredit," ujar regulator bank, Liu Minkang dalam Asian Financial Forum seperti dikutip dari AFP, Kamis (21/1/2010).

Pada perdagangan Rabu (20/1/2010), indeks Dow Jones industrial average (DJIA) ditutup merosot 122,28 poin (1,14%) ke level 10.603,15. Indeks Standard & Poor's 500 juga melemah 12,19 poin (1,06%) ke level 1.138,04 dan Nasdaq melemah 29,15 poin (1,26%) ke level 2.291,25.

Indeks Dow Jones mencetak penurunan harian terbesar sejak Desember 2009, Nasdaq mencetak penurunan harian terbesar dalam sepekan. Padahal pada Selasa lalu, indeks Dow Jones dan S&P 500 sempat menembus titik tertingginya dalam 15 bulan mengantisipasi kekalahan partai Demokrat di kursi Senat.

"Ini benar-benar dampak langsung dari kekhawatiran seputar pengetatan kredit di China," ujar Peter Kenny, managing director Knight Equity Markets seperti dikutip dari Reuters.

Sinyal kebijakan ketat China tersebut langsung merontokkan harga saham-saham sektor sumber daya alam, seperti Alcoa Inc yang turun 2,5%, Caterpillar Inc turun 1,9%. Indeks energi S&P tercatat turun 1,7%.

Transaksi di New York Stock Exchange tercatat hanya sekitar 1,05 miliar, di bawah rata-rata tahun lalu yang mencapai 2,18 miliar. Di Nasdaq, transaksi mencapai 2,39 miliar, di atas rata-rata tahun lalu yang mencapai 1,63 miliar.

sumber detik finance

IHSG Dalam Tekanan Regional

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin sukses ditutup menguat tipis meski harus berjuang keras di sesi-sesi akhir. Dalam perdagangan yang cukup ramai, IHSG selamat meski bursa-bursa regional berguguran.

Dan pada perdagangan Rabu (20/1/2010), IHSG ditutup menguat tipis 1,195 poin (0,04%) ke level 2.667,226. Indeks LQ 45 juga menguat tipis 0,479 poin (0,09%) ke level 525,499.

Namun sentimen negatif kembali menaungi pergerakan IHSG pada Kamis (21/1/2010) ini. Anjloknya Wall Street dan bursa regional lainnya akan kembali menekan IHSG.

Bursa Wall Street kemarin merosot tajam dengan indeks Dow Jones mencetak penurunan harian terburuk sepanjang 2010. Salah satunya dipicu oleh rencana China membatasi kredit perbankan yang dikhawatirkan mengganggu pemulihan ekonomi.

Otoritas China telah memerintahkan bank-bank besar di China untuk membatasi kreditnya hingga sisa bulan ini setelah pada tahun lalu mengalami pertumbuhan kredit yang luar biasa.

Pada perdagangan Rabu (20/1/2010), indeks Dow Jones industrial average (DJIA) ditutup merosot 122,28 poin (1,14%) ke level 10.603,15. Indeks Standard & Poor's 500 juga melemah 12,19 poin (1,06%) ke level 1.138,04 dan Nasdaq melemah 29,15 poin (1,26%) ke level 2.291,25.

Bursa Jepang juga membuka perdagangan Kamis ini dengan penuh kelesuan. Indeks Nikkei-225 dibuka melemah 43,49 poin (0,41%) ke level 10.694,03.

Berikut rekomendasi saham untuk hari ini:

eTrading Securities:

Meski berhasil break high pada perdagangan kemarin di 2,689.77, namun penguatan tersebut tidak di dukung volume yang cukup kuat, sehingga candle indeks berbentuk doji. Indeks pada perdagangan kemarin menguat tipis 1.195 poin (0.04%) menjadi 2,667.26. Hari ini indeks berpotensi bergerak flat pada kisaran 2,650 – 2,665. Pemodal dapat mencermati saham SMCB, BBCA dan JSMR.

Panin Sekuritas:

Kebijakan bank sentral China menaikan reserve requirement (GWM) serta kondisi politik nasional yang kembali menghangat sepekan terakhir menjadi katalis negatif bagi IHSG. Meski berhasil ditutup pada area negatif, terlihat pergerakan indeks cenderung tertahan. Investor diindikasikan masih melakukan wait and see sebelum menambah portofolio mereka. Secara teknikal, terlihat momentum indikator mulai bergerak melemah, berada dibawah moving average-nya. Hal ini mengindikasikan indeks dalam jangka pendek akan bergerak sideways dengan kecenderungan melemah. Kisaran support-resistance hari ini 2.645-2.691.

sumber detik finance

Pengikut