Jakarta - Dow Jones: Pada perdagangan kemarin saham ditutup melemah dan membawa S&P 500 turun dari level tertingginya dalam 15 bulan tertinggi. Harga komoditas juga melemah sementara dolar dan treasuri mengalami kenaikan akibat adanya kabar bahwa Cina akan mulai mengendalikan pinjamannya dan akan berdampak pada melambat nya pemulihan ekonomi.
Indeks S&P (-1.1%) 1,138.04 setelah keluarnya laporan kuartalan yang mengecewakan dari Morgan Stanley, CSX Corp dan International Business Machines Corp. sementara Dow Jones (1.14%) 10,603.15. Kemarin dolar menguat 2.1% tehadapa dolar New Zealand, sementara mata uang Kanada mengalami pelemahan tertajamnya terhadap dolar dalam tiga bulan.
Regional Pagi: Saham-saham Jepang turun ke level terendah dalam 2 pekan, diarahkan oleh pelemahan pada saham industri menyusul pelemahan besar pada Wall Street. Sektor energi melemah dipicu oleh rendahnya harga komoditas. Nippon Light Metal Co. Ltd (-2.3%), Nippon Steel Corp (-2.5%) dan Kobe Steel Ltd (-3.4%).
Bursa Australia juga melemah di awal perdagangan Kamis, dipimpin oleh perusahaan tambang, seperti Alumina Ltd. (-1.9%), Newcrest Mining Ltd. (-2.3%), dan Lihir Gold Ltd. (-2.1%) akibat merosotnya emas, tembaga, dan komoditas lainnya seiring kekhawatiran atas larangan penyaluran kredit di China yang berpotensi memangkas permintaan. Nikkei 225 (-0.3%) 10,704 Kospi (-0.8%) 1,700 S&P/ASX 200 (-0.3%) 4,851 STI (-0.2%) 2,888
Commodity: Crude oil diperdagangkan di bawah $78/barel setelah sempat turun ke level terendah dalam empat minggu seiring dengan menguatnya dolar dan adanya spekulasi persediaan minyak di US akan meningkat. Kemarin minyak mengalami penurunan setelah Cina mengambil langkah untuk membatasi peinjaman dan obligasi Yunani melemah. Crude oil untuk pengiriman Maret diperdagangkan pada $77.71/barel. Gold (+0.4%) $1.115/oz, CPO (+0.7%) 2.459 RM/MT, Nickel (-2.2%) $18.800/MT, Tin (-1.1%) $17.775/MT.
Economic & Industrial News
Economic: Ekspor Bahan Mentah ke China akan Kena Pajak
Menperin M.S. Hidayat mengatakan pemerintah secara khusus akan mengenakan pajak ekspor bagi produk bahan mentah yang dipasok ke China menyusul implementasi liberalisasi pasar Asean China (ACFTA). Pengenaan disinsentif tersebut dilakukan sebagai langkah untuk mengantisipasi kelangkaan bahan baku produk industri di dalam negeri.
Economic: Bapepam Perketat Syarat MI
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) akan membuat persyaratan dan standar baru untuk kontrak pengelolaan dana (KPD/discretionary fund). Kepala Biro Pengelolaan Investasi Djoko Hendratto mengatakan, aturan ini untuk mengurangi kasus pelanggaran KPD. Syarat utama penyelenggaraan KPD adalah harus ada pemisahan rekening nasabah dan manajer investasi (MI). Dana KPD milik MI harus dipisahkan dan ditempatkan di bank kustodian.
Economic: Pemerintah Akan Perluas Fasilitas Subsidi Bunga Industri
Pemerintah akan mempertimbangkan penggunaan perluasan mekanisme subsidi bunga bagi sektor-sektor Industri yang tertekan dari dampak perdagangan bebas ASEAN-China Free Trade Agreement (AC-FTA). Seperti diketahui lemahnya daya saing industri dalam negeri ditengari menjadi salah satu faktor yang menyebabkan ketidaksiapan pengusaha menghadapi AC-FTA. Salah satu penyebab lemahnya daya saing adalah suku bunga perbankan yang tinggi di Tanah Air.
Banking: Pengguna ATM Tak Perlu Panik, Kerugian Ditanggung Bank - BI
BI mengimbau para nasabah perbankan pengguna ATM untuk tidak panik dalam menyikapi kasus-kasus seputar pembobolan rekening lewat ATM. Deputi Gubernur BI Budi Rochadi mengatakan, BI sudah meminta perbankan untuk mengetatkan pengamanan pada mesin-mesin ATM-nya sehingga tidak terjadi lagi pencurian data-data nasabah lewat ATM. Hingga saat ini, BI telah menerima laporan pembobolan rekening nasabah lewat ATM pada 6 bank, yaitu BCA, Bank Mandiri, BNI, BRI, Bank Permata, dan BII.
Agri: Indonesia Naikkan Harga Dasar Ekspor CPO Februari Jadi $ 721
Indonesia menaikkan harga dasar untuk ekspor CPO pada Februari menjadi $ 721 per ton dan mempertahankan tarif pajak penjualan komoditas di luar negeri yaitu sebesar 3%, ungkap kementerian perdagangan.
Corporate news
BBCA: Akan Ganti Kerugian Nasabah
Dana nasabah BBCA raib tiba-tiba di Bali. Sekitar 10 nasabah telah kehilangan uang Rp 1 juta - 5 juta di rekeningnya, meski mereka merasa tak mengadakan transaksi bank sebelumnya. Menanggapi hal ini, BBCA berjanji akan mengganti kerugian para nasabah di Bali terkait raibnya dana nasabah secara tiba-tiba.
KLBF: Segera Bentuk Perusahaan Patungan di Filipina
KLBF tengah merampungkan proses perjanjian dengan perusahaan asal Filipina. Proses finalisasi meliputi besaran nilai dan komposisi investasi di perusahaan joint venture. Selain di Filipina, perusahaan juga akan mengembangkan pasar Asia lewat anak usaha pemasaran regional, Kalbe International Pte Ltd yang berbasis di Singapura.
FREN: Samsung kuasai 11,97% saham Mobile-8
Perusahaan penunjang telekomunikasi Korea Selatan, Samsung Electronics Co Ltd, menguasai 11,97% saham FREN melalui konversi utang usaha senilai Rp257,11 miliar pada Desember 2009. Selain itu, PT Mora Telematika Indonesia menguasai 4,18 miliar atau 12,67% saham Mobile-8 melalui Corporate United Investment Limited.
BHIT: Jajaki Akuisisi Perusahaan Tambang
BHIT menjajaki akuisisi perusahaan tambnag batubara dan migas. Perseroan tengah menguji tuntas dua perusahaan. Akuisisi itu ditargetkan terealisasi pada 1Q10. Perseroan berniat menjadi pemegang saham mayoritas atau lebih dari 50% pada perusahaan tambang dan batubara. Perseroan kini memiliki ekuitas senilai US$600 juta dan utang hanya sekitar US$100 juta.
BBNI: BNI Securities Buyback Obligasi Rp5 Miliar
PT BNI Securities telah buyback obligasi I tahun 2007 senilai Rp5 miliar atau sekitar 1,66% dari total obligasi perusahaan. Nilai obligasi perusahaan ini mencapai Rp300 miliar dan jatuh tempo 10 Mei 2012. Penerbitan obligasi itu bertujuan untuk meningkatkan modal kerja.
TRAM: Dana IPO Tersisa Rp427 Miliar
TRAM masih menyisakan dana sebesar Rp427,16 miliar dari hasil IPO saham. Tahun lalu, perusahaan pelayaran tersebut meraup dana hasil IPO sebesar Rp500 miliar. Pihak perseroan baru menggunakan dana sebesar Rp53,33 miliar atau sekitar 10,66% dari dana hasil IPO. Sementara itu, dari 1 miliar waran yang diterbitkan pada 10 September 2008, sekitar 3,29 juta di antaranya telah dikonversi sebanyak 996,7 juta saham.
PTBA: Melakukan Negosiasi Dengan Indonesia Power
PTBA dan PT Indonesia Power mencapai kesepakatan untuk renegosiasi harga pasokan batubara seebssar 5,5 juta ton untuk tahun ini di atas Rp500 ribu per ton. Dalam kesepakatan itu, PTBA akan memasok batubara sebesar 5,5 juta ton dari sebelumnya sekitar 6,1 juta ton untuk kebutuhan batubara PLTU Suralaya yang dikelola Indonesia Power tahun ini.
Rumor
Harga saham BISI dikabarkan bakal diangkat bandar menuju level Rp2.000 dalam jangka pendek maupun menengah. Perseroan disebut-sebut bakal menggelar aksi korporasi yang sempat tertunda, yakni pemecahan nilai nominal saham an penerbitan saham baru.
Saratoga Capital melalui anak perusahaannya ditengari bakal menguasai sebagian saham PT Abdi Bangsa Tbk (ABBA). Kabar yang beredar di pasar meneybutkan bahwa Saratoga akan mengajukan harga penawaran sekitar Rp150-200 per saham. Langkah tersebut untuk mendukung ekspansi bisnis Grup Saratoga yang telah meluas ke berbagai sektor di antaranya pertambangan, bank, migas, dan properti.
Technical Picks
* BUMI (2775) – SELL
* INDF (3800) – SELL
* PTBA (17.900) – SELL
* UNVR (11.650) – Trading BUY.
sumber detik finance
Tidak ada komentar:
Posting Komentar