ANM World Wide

ANM World Wide
Earth

Senin, 18 Januari 2010

Rupiah Kembali Merosot

Jakarta - Nilai tukar rupiah kembali merosot di perdagangan awal pekan ini. Rupiah kini sudah nangkring di level 9.200-an per dolar AS.

Pada perdagangan Senin (18/1/2010), rupiah dibuka kembali melemah ke 9.230 per dolar AS, dibandingkan penutupan akhir pekan lalu di level 9.205 per dolar AS.

Rupiah kembali mengalami tekanan jual setelah pekan lalu menguat tajam hingga sempat mendekati level 9.100-an per dolar AS. Namun 'murahnya' dolar AS membuat korporasi langsung memburu dolar AS untuk memenuhi kebutuhan akhir tahun, sehingga rupiah mundur lagi.

Deputi Gubernur Senior BI Hartadi Sarwono sebelumnya mengatakan, penguatan rupiah pada pekan lalu dipicu oleh aliran dana-dana asing yang masih kuat ke Indonesia.

"Penguatan Rupiah beberapa hari ini juga dipengaruhi oleh pernyataan beberapa pengelola aset di luar negeri mengenai peluang Indonesia masuk ke dalam investment grade dalam beberapa tahun ke depan," ujar Hartadi akhir pekan lalu.

by detik finance

Sentimen Negatif Regional Kepung IHSG

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang pekan lalu terlihat berkonsolidasi namun masih mampu menguat 1,25%. Investor memilih melepas sebagian besar saham yang sudah menguat signifikan pada pekan sebelumnya.

Pergerakan IHSG sepanjang pekan lalu adalah:

* Senin (11/1/2010), IHSG ditutup naik 17,834 poin (0,68%) ke level 2.632,204.
* Selasa (12/1/2010), IHSG ditutup naik 27,347 poin (1,03%) ke level 2.659,551.
* Rabu (13/1/2010), IHSG ditutup anjlok 26,679 poin (1%) ke level 2.632,872.
* Kamis (14/1/2010), IHSG ditutup naik 12,309 poin (0,46%) ke level 2.645,181.
* Jumat (15/1/2010), IHSG naik tipis 1,909 poin (0,07%) ke level 2.6447,090.


"Meski tercatat mengalami kenaikan +1,25% sepanjang pekan lalu. Akan tetapi dari pergerakannya dapat disimpulkan indeks tengah mengarah pada pola konsolidasi. Terlihat minat beli mulai tertekan pada beberapa hari terakhir perdagangan. Investor pun memilih untuk melakukan profit taking menyusul kenaikan indeks yang sudah signifikan dalam beberapa pekan terakhir," ujar Purwoko Sartono, analis dari Panin Sekuritas.

Sementara Bursa Wall Street mengakhiri pekan lalu dengan kemerosotan terbesar sepanjang 2010. Investor mengabaikan perolehan laba Intel Corp dan JPMorgan Chase yang mengesankan.

Pada perdagangan Jumat (15/1/2010), indeks Dow Jones merosot 100,90 poin (0,94%) ke level 10.609,65. Indeks Standard & Poor's 500 melemah 12,43 poin (1,08%) ke level 1.136,03 dan Nasdaq melemah 28,75 poin (1,24%) ke level 2.287,99.

Bursa Tokyo mengawali perdagangan Senin (18/1/2010) ini dengan melemah. Indeks Nikkei-225 dibuka merosot 94,49 poin (0,86%) ke level 10.887,61.

Pelemahan bursa-bursa utama dunia itu akan memberikan sentimen negatif pada pelemahan IHSG pada perdagangan Senin ini. Investor memilih untuk melepas saham-saham di tengah kepungan sentimen negatif.

Berikut rekomendasi saham untuk hari ini:

eTrading Securities:

ndeks hari ini berpotensi kembali melanjutkan penguatan, setelah pada perdagangan kemarin berhasil kembali break high di 2,661.93. Meski stochastic indeks masih berada di zona overbought, namun dengan adanya perbalikan arah %K line, menunjukan indeks masih berpotensi menguat, jika berhasil crossover dengan %D line. Indeks diproyeksikan akan bergerak pada kisaran 2,635 – 2,685. Pemodal dapat mencermati saham PGAS, PTBA, BMRI dan BBCA.

Panin Sekuritas:

Awal pekan ini kami memperkirakan indeks masih akan bergerak fluktuatif. Ditengah ancaman berlanjutnya aksi ambil untung, kami masih melihat peluang untuk selective buy bagi investor jangka menengah. Prospek perekonomian Indonesia yang cerah pada tahun ini masih menjadi motor pendorong indeks. Kami perkirakan hari ini indeks akan bergerak pada kisaran support-resistance 2.630-2.465.

Optima Sekuritas:

Kenaikan saham TLKM dan ASII menjadi penyeimbang aksi profit taking investor sehingga indeks masih bisa bertahan di teritori positif. Nilai transaksi yang rendah mengisyaratkan investor sedang mencari momentum arah pasar. Selanjutnya volatilitas rupiah masih menjadi indikator penting di tengah sepinya agenda domestik. IHSG diperkirakan masih flat di kisaran 2.6430-2.670 dengan mengandalkan bursa regional.

by detik finance

Market Flash eTrading

Jakarta - Dow Jones: Bursa di Amerika Serikat ditutup melemah, setelah Alcoa. Inc dan JP Morgan Chase & Co mengeluarkan laporan keuangan Kuartal IV. Alcoa Inc. melaporkan EPS 1 sen per share, atau masih dibawah estimasi analis yang mencapai 6 sen per share. Sedangkan JP Morgan melaporkan bahwa divisi retailnya mengalami kerugian untuk pertama kalinya sejak awal 2008.

Sentimen ini membuat Indeks S&P 500 anjlok 1.1% ke level 1,136.03 dan Indeks Dow Jones Industrial Average melemah 0.9% ke level 10,609.65. Saham-saham yang melemah antara lain Alcoa Inc. (-8.2%), JP Morgan Chase & Co. (-2.2%), Goldman Sach Group Inc. (-5.2%), Bank of America (-3.1%), Intel Corp. (-0.1%), dan Google Inc. (-3.7%).

Regional Pagi: Bursa saham Jepang dibuka melemah pada hari Senin, dengan saham pada produsen automotive dan beberapa eksportir teknologi tenggelam ditengah penguatan yen. Nissan Motor Co. /(- 2.3%), (- 2.8%), Mazda Motor Corp. (-3.2%) Memory Inc. (-2.7%) NEC Electronics Corp. (-2.4%). Bhp Billiton Ltd, (-64 sen)A$43.01, Commonwealth Bank Of Australia, (-10 sen) A$58.00, dan Australia & New Zealand Banking Group Ltd, (+11 sen) A$22.54. Nikkei 225(-1.4%) 10,826 KOSPI(-0.66%) 1,690 S&P/ASX 200 (-0.30%) 4,888 STI (0.3) 2,898.

Commodity: Harga minyak kembali jatuh dalam 6 hari berturut-turut, dipicu spekulasi bahwa kapasitas produksi masih lebih dari cukup untuk memenuhu target permintaan energi dunia. Harga minyak mentah untuk pengiriman bulan Februari turun 46 sen (-0.6%) menjadi $77.54 per barrel.Crude oil (-0.3%) $77.8/bbl, Gold (+0.1%) $1.133/oz, CPO (+0.9%) 2.503 RM/MT, Coal (+9.6%) $ 96.5/MT Nickel (+1.6%) $18,600/MT, Tin (-1.8%) $18.100/MT./MT.

Economic & Industrial News

Economic: Bappenas: Laju Ekonomi Bisa Capai 4,5%

Bappenas memastikan target pertumbuhan ekonomi pemerintah dalam APBNP 2009 sebesar 4,3% dapat tercapai akibat kuatnya daya tahan ekonomi Indonesia dalam menghadapi krisis. Direktur Perencanaan Makro Bappenas memperkirakan laju pertumbuhan ekonomi sepanjang 2009 akan tumbuh sekitar 4,4%-4,5%. Perkiraan tersebut lebih tinggi 0,1%-0,2% dari proyeksi pemerintah dan Bank Indonesia sebesar 4,3%.

Economic: Bunga KUR Berpeluang Turun Lagi

Suku bunga kredit usaha rakyat (KUR) berpeluang turun kembali di bawah level 14%. Namun, hal itu sangat bergantung pada kondisi keuangan makro di Indonesia, ungkap Menteri Koperasi dan UKM. Penurunan suku bunga KUR paling cepat dilakukan 6 bulan mendatang, mengacu pada hasil evaluasi kinerja perekonomian secara keseluruhan.

Economic: Laba Bersih Bank BUMN Diproyeksikan Rp19,5 Triliun

Laba bersih bank-bank BUMN tahun ini ditargetkan dapat bertumbuh 21,68% dari proyeksi 2009 sebesar Rp16,03 triliun menjadi Rp19,5 triliun. Target tersebut dicanangkan Kementrian Negara BUMN selaku pemegang saham mayoritas dari 4 bank BUMN, yakni bank Mandiri, BRI, BNI, dan BTN. Kelompok bank BUMN mampu membukukan laba bersih Rp14,65 triliun. Angka ini naik dari posisi September sebesar RpRp12,08 rriliun.

Mining: Laba BUMN Tambang Ditargetkan Rp 4,94 Triliun

Kementerian BUMN menargetkan laba bersih BUMN sektor pertambangan nonmigas sebesar Rp 4,94 triliun pada tahun ini, naik 20,26% dari prediksi 2009 sebesar Rp 4,11 triliun. Hal tersebut didorong oleh kondisi ekonomi yang terus membaik sehingga memicu peningkatan produksi komoditas tambang baik untuk keperluan dalam negeri maupun ekspor.

Corporate news

SMGR: Penjualan 2009 Tumbuh 0,57%

Sepanjang 2009, total penjualan SMGR mencapai 17,76 juta ton, naik 0,57% dari volume penjualan 2008 yang mencapai 17,66 juta ton. Kinerja yang positif tersebut dipicu oleh nainya permintaan semen di wilayah Indonesia Timur seiring laju pertumbuhan infrastruktur.

ADRO: Berpeluang Kuasai Maruwai

PT Adaro Energy Tbk (ADRO) kemungkinan akan menguasai 25% kepemilikan di lokasi tambang Maruwai yang dilepas oleh BHP Billiton. Perusahaan tambang asal Australia itu tetap berminat untuk menjadi pemegang saham mayoritas di lahan tambang tersebut.

UNSP: Bapepam Masih Telaah Rights Issue Bakrie Sumatera

Bapepam-LK masih menelaah rencana rights issue UNSP, jadi pihaknya belum dapat mengeluarkan izin pernyataan efektif sebagai prasyarat utama pelaksanaan rights issue.

BSDE: Akan Lepas 10% Saham

BSDE akan menambah modal perusahaan tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD). Perusahaan properti milik Grup Sinarmas itu bakal melepas 10% saham baru tahun ini. Sebelumnya, Komisaris BSD Hermawan Wijaya mengungkapkan, pihaknya membutuhkan dana untuk membangun gedung perkantoran senilai Rp200 miliar dan pusat perbelanjaan sekitar Rp200-300 miliar pada 2010.

TLKM: Investasi US$40 Juta Untuk Tambah Bandwidth

PT Telekomunikasi Indonesia Internasional (TII) sebagai anak perusahaan Telkom terus menunjukkan eksistensinya. Salah satu pencapaian membanggakan, yakni TII bekerja sama dengan konsorsium pembangunan kabel laut South East Asia Japan Cable System (SJC). Total kapasitas bandwidth SJC sebesar 17 terabita per detik (Tbps) sampai 23 Tbps. Head Corpoorate Planning TII menyatakan penambahan bandwidth sambungan internasional ini membutuhkan dana investasi sekitar US$40 juta dengan kapasitas 1 tera atau sama dengan 1.000 gigabyte. TLKM juga hari ini akan meneken perjanjian kerjasama untuk bergabung dalam Konsorsium Pembangunan Kabel Laut South East Asia Japan Cable System (SJC) di Honolulu, AS. Untuk perjanjian itu TLKM
menggelontorkan dana sekitar US$40 juta.

BBNI: Berniat Kucurkan Kredit KPR Hingga Rp 3,8 Triliun

Tahun ini, BNI menargetkan penyaluran kredit baru untuk KPR sebesar Rp 3,8 triliun, atau tumbuh 28% dibandingkan pencapaian sepanjang 2009. Target ini berdasarkan prediksi besarnya prospek pembiayaan sektorproperti pada 2010 mencapai 15% dengan asumsi pertumbuhan ekonomi 5,5%.

UNSP: Siap Kucuri Domba Mas Rp 1,1 Triliun

UNSP mengalokasikan dana senilai Rp 1,1 triliun guna mengembangkan bisnis oleokimia. Dana tersebut masuk dalam capex dan modal kerja Domba Mas. Adapun dana tersebut diperoleh dari hasil penerbitan saham baru senilai Rp 4,96 triliun.

SDRA: Right Issue Oversubscribed

Penawaran saham terbatar SDRA kelebihan permintaan sebanyak 2,88%. Dana right issue senilai Rp105 miliar mampu diserap seluruhnya oleh pemegang saham, bahkan ada yang meminta pemesanan tambahan. Menurut Dirut Farid Rahman, dari 750 juta saham yang ditawarkan, terdapat kelebihan permintaan sebanyak 120.572.370 saham dari pemegang saham lainnya. Sedangkan saham yang tidak dieksekusi hanya 4.177.165 saham atau 0,56%.

Rumor

FPNI disebut-sebut oleh beberapa pelaku pasar bakal membentuk perusahaan patungan (joint venture) dengan Grup Barito untuk ekspansi di sektor hulu industri petrokimia. Rencana tersebut bakal dijadikan memontum kenaikan harga FPNI menuju level Rp350 dalam jangka pendek maupun menengah.

Harga saham APLI berpeluang menuju Rp90-100, seiring rencana masuknya investor asing sebagai pemegang saham perseroan. Saham APLI sedang dikoleksi oleh sejumlah broker terkait masuknya mitra strategis tersebut.

Technical Picks


* CTRA (690) – SELL
* PGAS (3825) – SELL
* PTBA (17.850) – SELL
* BMTR (250) – Trading BUY.

by detik finance

Pengikut