ANM World Wide

ANM World Wide
Earth

Rabu, 11 November 2009

Profit Taking Stop Rally Wall Street

taking akhirnya menghentikan laju penguatan yang kuat di bursa Wall Street. Namun indeks saham masih mampu mencetak kenaikan meski sangat tipis.

Investor menarik nafas sejenak setelah kemarin indeks Dow Jones kembali menembus level 10.000 hingga ke titik tertingginya dalam 1 tahun terakhir.

Pada perdagangan Selasa (10/11/2009), indeks Dow Jones ditutup hanya menguat tipis 20,03 poin (0,20%) ke level 10.246,97. Indeks Standard & Poor's 500 melemah tipis 0,07 poin (0,01%) ke level 1.093,01 dan Nasdaq melemah 2,98 poin (0,14%) ke level 2.151,08.

"Banyak tanda-tanda yang bertentangan, apakah akan ada rally tajam hingga akhir tahun dengan dana yang terus mengalir atau apakah kita akan mulai melihat profit taking setelah para investor melihat potensi pemulihan angka pengangguran pada 2010," jelas Michael Sheldon, chief market strategist RDM Financial seperti dikutip dari Reuters, Rabu (11/11/2009).

Saham American Expres naik 1,6% setelah perusahaan menyatakan belanja kartu kredit naik selama Oktober. Hal itu menjadi tanda bahwa krisis finansial AS kini mulai membaik.

Namun perdagangan masih sangat tipis, di New York Stock Exchange mencapai 1,07 miliar di bawah rata-rata tahun lalu yang mencapai 1,49 miliar. Di Nasdaq, transaksi juga hanya 2,01 miliar, di bawah rata-rata tahun lalu yang sebanyak 2,28 miliar.

Harga Minyak Surut

Semengara harga minyak mentah dunia yang kemarin melonjak akhirnya surut. Meredanya badai Ida meredakan kekhawatiran investor setelah kemarin sempat dikabarkan menuju fasilitas minyak di Teluk Meksiko.

Kontrak utama minyak light sweet pengiriman Desember turun 38 sen menjadi US$ 79,17 per barel. Minyak Brent pengiriman Desember turun 27 sen menjadi US$ 77,50 per barel.

Sumber detik finance

IHSG Masih Tersendat-sendat

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin ditutup merosot cukup besar di saat bursa-bursa regional menghijau. Data pertumbuhan PDB Indonesia sebesar 4,21% pada triwulan III-2009, yang melebihi ekspektasi analis justru tidak memberikan efek signifikan.

Pada perdagangan Selasa (10/11/2009), IHSG ditutup turun 24,479 poin (1,02%) ke level 2.381,955. Indeks LQ 45 juga melemah 4,507 poin (0,95%) ke level 468,201. IHSG terus meluncur setelah berkali-kali gagal bertahan di level 2.400.

Kelesuan perdagangan diprediksi akan terus berlangsung hingga perdagangan Rabu (11/11/2009) ini. Investor masih sangat berhati-hati setelah melihat bursa-bursa global juga sedang istirahat. IHSG pada perdagangan hari ini diprediksi masih akan bergerak variatif dengan transaksi yang tipis.

Bursa Wall Street tadi malam juga akhirnya mengalami koreksi setelah sebelumnya mencetak kenaikan besar hingga menembus titik tertingginya dalam satu tahun.

Pada perdagangan Selasa (10/11/2009), indeks Dow Jones ditutup hanya menguat tipis 20,03 poin (0,20%) ke level 10.246,97. Indeks Standard & Poor's 500 melemah tipis 0,07 poin (0,01%) ke level 1.093,01 dan Nasdaq melemah 2,98 poin (0,14%) ke level 2.151,08.

Bursa Jepang juga membuka perdagangan hari ini dengan kenaikan tipis. Indeks Nikkei-225 dibuka naik 19,45 poin (0,20%) ke level 9.890,18.

Berikut rekomendasi saham untuk hari ini:

Optima Sekuritas:

IHSG justru melemah 1% ke level 2.381 di saat bursa regional menguat meskipun tipis. Saham BUMI, ASII, BBRI dan BMRI menjadi penyumbang terbesar terhadap penurunan indeks. Pertumbuhan ekonomi kuartal III-2009 sebesar 4,21% (yoy) belum mampu menjadi katalis positif makin menandakan pelaku pasar masih wait & see bahkan profit taking. Selanjutnya indeks masih flat-melemah di level 2.350-2.410.

Panin Sekuritas:


Sentimen positif dari pengumuman PDB kuartal 3 serta kebijakan G-20 melanjutkan program stimulus gagal mengangkat IHSG pada perdagangan kemarin setelah ditutup melemah -1,02% pada level 2.381,955. aksi jual terhadap saham BUMI menjadi sentimen negatif bagi pasar. Tercatat transaksi pada saham ini mencapai sekitar 33% dari total transaksi perdagangan kemarin. Pasca gagal melanjutkan reboundnya, kami perkirakan indeks hari ini akan bergerak melemah dengan kisaran support-resistance 2.349-2.398.

Sumber detik finance

Rupiah makin mendatar

Jakarta - Nilai tukar rupiah bergerak datar dan diprediksi akan mengalami sesi perdagangan yang sunyi. Investor tidak terlalu terpengaruh oleh data pertumbuhan ekonomi RI yang mencapai 4,2% selama triwulan III-2009.

Pada perdagangan Rabu (11/11/2009), rupiah bergerak stabil di level 9.430 per dolar AS. Menurut dealer, permintaan dolar dari korporasi menghadapi kebutuhan akhir tahun menghambat tren pelemahan dolar AS.

Di pasar global, dolar AS juga mengalami stagnasi atas euro namun melemah atas yen. Euro diperdagangkan di level 1,4985 dolar, dibandingkan sebelumnya di 1,4994 dolar. Sementara dolar AS melemah di 89,82 yen, dibandingkan sebelumnya di 89,95 yen.

Mike McGrath, analis dari PNC Bank mengatakan, dolar kini sedang mengikuti tren terbrunya yakni melemah untuk merespons kuatnya pasar saham.

"Dolar AS diperdagangkan sedikit menguat untuk merespons pembalikan yang terjadi di pasar saham," ujarnya seperti dikutip dari AFP.

Sedangkan poundsterling mendapatkan tekanan setelah lembaga pemeringkat Fitch Ratings memperingatkan bahwa Inggris akan menghadapi penurunan peringkat kreditnya yang kini di level tinggi AAA.

Sumber detik finance

Market Flash eTrading

Jakarta - Dow Jones: Banyak saham US turun akibat pendapatan yang mengecewakan dari beberapa perusahaan seperti MBIA Inc. dan Fluor Corp. hingga Electronic Arts Inc. MBIA -27% setelah mencatat kerugian sebesar $727.8 juta akibat kredit derivative, Fluor -7.6% setelah adanya pemangkasan proyeksi pendapatan tahunan sementara Electronic Art -6.4% dan memperpanjang kerugiannya selama 11 kuartal.

Dow Jones +0,2% menjadi 10,246.97 setelah American Express Co. dan Bank of America Corp. rally dan merupakan level penutupan tertinggi sejak Oktober 2008, indeks S&P 500 (+0.1%) menjadi 1,093.01. sebanyak 430 perusahaan pada S&P 500 telah melaporkan laporan keuangan kuartalannya dan 83% berhasil melampaui estimasi.

Regional Pagi: Bursa Asia menguat, mengarahkan MSCI Asia Pacific Index menguat di hari keempat, setelah pesanan mesin Jepang meningkat lebih dari ekspektasi ekonomi dan tingat pengiriman meningkat. Bursa Jepang bergerak menguat pagi ini, namun kinerja eksportir mixed di tengah penguatan yen. Sony Corp. (-0.6%), Toyota Motor Corp. dan Hitachi Ltd. keduanya flat. Elpida Memory Inc. berada dalam penguatan tertinggi, (+1.2%), setelah konfirmasi akan bekerja sama dengan Winbond Electronics Corp. dari Taiwan. Mori Seiki Co. (+1.9%) seiring pensanan mesin naik 10.5% di September. STX Pan Ocean Co. di Korea (+3.2%) seiring Baltic Dry Index mencetak lonjakan tertinggi dalam sebulan.

Newcrest Mining Ltd. di Australia (+0.7%) setelah bullion menguat. Daikin Industries Ltd. (+3.2%) setelah menigkatkan prediksi pendapatan tahunan. MSCI Asia Pacific Index (+0.7%) 118.83. Nikkei 225 (+0.6%) 9926.16, Topix (+0.3%) 874.77. KOSPI INDEX (+0.31%) 1,587.13. S&P/ASX 200 INDEX (+0.57%) 4,760.50. STI (+0.47%) 2,720.44.

Commodity: Minyak diperdagangkan di kisaran $79 per barel setelah data industri menunjukkan peningkatan persediaan. Kemarin minyak sempat turun 0.5% setelah American Petroleoum Institute mengatakan persediaan naik 1.22 juta barel menjadi 337.5 juta. Crude oil untuk pengiriman Desember diperdagangkan pada level $78.93 per barel.Crude Oil (+0.1%) $79.1/bbl, Gold (+0.13%) $1.107/oz.

Emas naik dalam tujuh sesi dan merupakan rally terpanjang dalam tiga tahun akibat spekulasi kebijakan US akan menurunkan nilai dolar. Dolar melemah ke level 15 bulan terendanya terhadap enam mata uang utama sementara emas naik ke level di atas $1.111.7 per ounce. Emas untuk pengiriman Desember +0.1% menjadi $1.102,5 per ounce., CPO (-0.9%) 2.164RM/MT, Nickel (-3.5%) $16.825/MT, Tin (+0.5%) $14.825/MT.

Economic & Industrial News

Economic: PDB 4,21% YoY dan 3,9% QoQ pada 3Q09

BPS mengungkapkan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 3,9% QoQ dan 4,21% YoY pada 3Q09 dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Namun, pertumbuhan tersebut dinilai tidak sehat karena pertumbuhan lebih banyak disokong oleh sektor yang tidak diperdagangkan/ non-tradable sehingga menyebabkan berkurangnya penyerapan tenaga kerja.

Mining: Bakrie Berpotensi Kuasai Saham Newmont

Grup Bakrie melalui anak usahanya PT Multicapital berpotensi meraih porsi sangat besar dalam pembeliaan 24% saham divestasi Newmont senilai US$884,6 juta jika Pemda NTB tak merelakan 14% saham divestasi periode 2008-2009 dibagi dengan ANTM.

Economic: Defisit Anggaran FY09 Diprediksi Rp128,6 T - Sri Mulyani

Sri Mulyani memprediksi defisit anggaran FY09 mencapai Rp116,9-128,6 triliun atau 2,2-2,4% dari PDB. Pasalnya, defisit dan anggaran belanja negara per Okto09 masing-masing mencapai Rp42,7 triliun dan Rp680,1 triliun atau 32,9% dan 68% dari pagu APBNP 2009 . Oleh karena itu, defisit anggaran berpotensi di bawah target pemerintah Rp129,8 triliun atau 2,4%.

Economic: Indeks Tendensi Bisnis Naik Pada 3Q09

Data BPS menunjukkan, indeks tendensi bisnis mencapai 112,86 pada 3Q09, naik dibandingkan periode sebelumnya yang sebesar 110,43. Peningkatan dipicu oleh naiknya pendapatan usaha, kapasitas produksi, dan rata-rata jam kerja. Peningkatan pendapatan terbesar dikontribusikan oleh sektor transportasi dan telekomunikasi.

Politic: Rekayasa Kasus Antasari Terbongkar di Pengadilan

Rekayasa kriminalisasi pimpinan KPK, Antasari terus terbongkar. Kasus ini dibongkar oleh Kombes Williardi Wizard, mantan Kapolres Jakarta Selatan yang mengungkap skenario kriminalisasi terhadap Antasari di Pengadilan Jakarta Selatan kemarin. Saksi kunci kasus pembunuhan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran, Nasrudin Zulkarnaen tersebut mengakui keterangannya selama ini tentang keterlibatan Antasari adalah skenario untuk mengkriminalisasi mantan Ketua KPK itu.

Economic: Minat Investasi Asing 2010 Susut

Minat investor untuk menanamkan modal dalam kegiatan hulu minyak dan gas bumi di Indonesia tahun depan diperkirakan susut, menyusul adanya rencana pemerintah untuk menerapkan kebijakan pembatasan biaya cost recovery. Berdasarkan proposal terakhir dalam work program and budget 2010, yang diajukan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) jumlahnya sekitar US$ 14 miliar. Padahal, nilai komitmen yang diajukan investor tahun ini sebesar US$ 17 miliar.

Corporate News

BUMI: Obligasi Dipatok Jadi US$300 Jt

Akhirnya, BUMI mematok obligasinya sebesar US$300 juta, lebih rendah dari target US$500 juta. Kupon obligasi 12% berjangka waktu tujuh tahun dan miliki call option setelah empat tahun. Credit Suisse dan Deutcshe Bank ditunjuk jadi agen penjual obligasi. Sementara itu, pesanan obligasi dalam roadshownya mencapai US$600 juta meliputi investor di AS (37%), Asia (33%) dan Eropa (30%). Selanjutnya, sebanyak US$180 juta dari obligasi tersebut untuk mendanai proyek Dairi.

ISAT: Tawarkan Kupon Obligasi 10,20%-11,68%

ISAT menawarkan obligasi senilai Rp1,5 triliun (obligasi konvensional dan sukuk) berjangka waktu 5 dan 7 tahun dengan kupon 10,20%-11,68%. Penerbitan obligasi ini akan menaikkan utang obligasi perseroan pada akhir 2009 menjadi Rp11,41 triliun vs per 30 Sept09 Rp9,91 triliun.

DOID: Northstar Danai Akuisisi Buma US$240 Jt

Northstar Tambang Persada Pte Ltd memberikan pinjaman US$240 juta bertenor satu hari kerja dan bunga 0% kepada DOID guna mengakuisisi Buma senilai US$500 juta.

UNSP: Indikasikan Penjualan CPO 9M09 Melorot 49,8% yoy

UNSP mengindikasikan penjualan CPO 9M09 melorot 49,8% yoy dari Rp2,39 triliun jadi Rp1,2 triliun. Penurunan tersebut dipicu turunnya rata-rata harga jualnya mencapai US$600/ton vs 9M08 US$800/ton serta volume penjualan naik 10% yoy dari 198.300 ton jadi 218.130 ton. Sementara itu, perseroan mencatat capex telah digunakan sebesar US$10 juta atau Rp100 miliar untuk pengembangan lahan melalui joint venture.

MAPI: Tawarkan Emisi Obligasi Rp500 M

MAPI mengumumkan penawaran obligasinya senilai Rp500 miliar meliputi obligasi konvensional Rp300 miliar dan sukuk ijarah Rp200 miliar dengan jangka waktu 3 dan 5 tahun dan bertingkat bunga tetap. Penggunaan dana untuk melunasi lebih awal sebagian pinjaman sindikasi perseroan tranche B dalam dollar AS atau yen yang jatuh tempo 8 Juni 2010. Masa penawaran pada 8-10 Des09 dan listing 16 Des09.

JRPT: Segera Buyback 10% Saham Rp220 M

JRP berencana buyback sebanyak 10% sahamnya di pasar dengan alokasi dana Rp220 miliar dalam waktu tiga bulan. PT Indo Premier ditunjuk sebagai broker pelaksana.

CPRO: Kinerja Anjlok, Fitch Pangkas Rating CPRO

Fitch Rating memangkas peringkat CPRO dari B menjadi CCC dengan prospek obligasi negatif. Penurunan rating disebabkan membengkaknya kebutuhan modal kerja ditengah menyusutnya arus kas akibat merosotnya kinerja di 3Q09.

Earnings Watch

ITMG: Laba Bersih 9M09 Melonjak 104,21% yoy

ITMG mencatat laba bersih 9M09 melonjak 104,21% yoy dari US$130,24 juta jadi US$265,87 juta, dipicu naiknya penjualan 18,92% yoy dari US$897,31 juta jadi US$1,04 miliar dan keuntungan transaksi derivatif jadi US$27,19 juta vs US$20,49 juta. Selanjutnya, laba kotor dan EBIT naik masing-masing jadi US$427,79 juta ( dari US$296,15 juta) dan US$341,28 juta.

LSIP: Laba Bersih 9M09 Turun 31,8% yoy

LSIP mencatat laba bersih 9M09 turun 31,8% yoy dari Rp717,86 miliar jadi Rp489,32 miliar karena turunnya laba kotor 32,8% yoy dari Rp1,45 triliun jadi Rp972,2 miliar dan EBIT (- 33,1% yoy) jadi Rp892,71 miliar vs Rp1,03 triliun. Selanjutnya, margin laba kotor dan Margin EBIT turun masing-masing jadi 42,8% dan 30,5% (dari 48,8% dan 34,9%). Penjualan juga turun 23,4% yoy dari Rp2,97 triliun jadi Rp2,27 triliun karena turunnya harga produk sawit dan karet.

sumber detik finance

Pengikut