Jakarta - Dow Jones: Bursa di Amerika Serikat ditutup melemah, setelah Alcoa. Inc dan JP Morgan Chase & Co mengeluarkan laporan keuangan Kuartal IV. Alcoa Inc. melaporkan EPS 1 sen per share, atau masih dibawah estimasi analis yang mencapai 6 sen per share. Sedangkan JP Morgan melaporkan bahwa divisi retailnya mengalami kerugian untuk pertama kalinya sejak awal 2008.
Sentimen ini membuat Indeks S&P 500 anjlok 1.1% ke level 1,136.03 dan Indeks Dow Jones Industrial Average melemah 0.9% ke level 10,609.65. Saham-saham yang melemah antara lain Alcoa Inc. (-8.2%), JP Morgan Chase & Co. (-2.2%), Goldman Sach Group Inc. (-5.2%), Bank of America (-3.1%), Intel Corp. (-0.1%), dan Google Inc. (-3.7%).
Regional Pagi: Bursa saham Jepang dibuka melemah pada hari Senin, dengan saham pada produsen automotive dan beberapa eksportir teknologi tenggelam ditengah penguatan yen. Nissan Motor Co. /(- 2.3%), (- 2.8%), Mazda Motor Corp. (-3.2%) Memory Inc. (-2.7%) NEC Electronics Corp. (-2.4%). Bhp Billiton Ltd, (-64 sen)A$43.01, Commonwealth Bank Of Australia, (-10 sen) A$58.00, dan Australia & New Zealand Banking Group Ltd, (+11 sen) A$22.54. Nikkei 225(-1.4%) 10,826 KOSPI(-0.66%) 1,690 S&P/ASX 200 (-0.30%) 4,888 STI (0.3) 2,898.
Commodity: Harga minyak kembali jatuh dalam 6 hari berturut-turut, dipicu spekulasi bahwa kapasitas produksi masih lebih dari cukup untuk memenuhu target permintaan energi dunia. Harga minyak mentah untuk pengiriman bulan Februari turun 46 sen (-0.6%) menjadi $77.54 per barrel.Crude oil (-0.3%) $77.8/bbl, Gold (+0.1%) $1.133/oz, CPO (+0.9%) 2.503 RM/MT, Coal (+9.6%) $ 96.5/MT Nickel (+1.6%) $18,600/MT, Tin (-1.8%) $18.100/MT./MT.
Economic & Industrial News
Economic: Bappenas: Laju Ekonomi Bisa Capai 4,5%
Bappenas memastikan target pertumbuhan ekonomi pemerintah dalam APBNP 2009 sebesar 4,3% dapat tercapai akibat kuatnya daya tahan ekonomi Indonesia dalam menghadapi krisis. Direktur Perencanaan Makro Bappenas memperkirakan laju pertumbuhan ekonomi sepanjang 2009 akan tumbuh sekitar 4,4%-4,5%. Perkiraan tersebut lebih tinggi 0,1%-0,2% dari proyeksi pemerintah dan Bank Indonesia sebesar 4,3%.
Economic: Bunga KUR Berpeluang Turun Lagi
Suku bunga kredit usaha rakyat (KUR) berpeluang turun kembali di bawah level 14%. Namun, hal itu sangat bergantung pada kondisi keuangan makro di Indonesia, ungkap Menteri Koperasi dan UKM. Penurunan suku bunga KUR paling cepat dilakukan 6 bulan mendatang, mengacu pada hasil evaluasi kinerja perekonomian secara keseluruhan.
Economic: Laba Bersih Bank BUMN Diproyeksikan Rp19,5 Triliun
Laba bersih bank-bank BUMN tahun ini ditargetkan dapat bertumbuh 21,68% dari proyeksi 2009 sebesar Rp16,03 triliun menjadi Rp19,5 triliun. Target tersebut dicanangkan Kementrian Negara BUMN selaku pemegang saham mayoritas dari 4 bank BUMN, yakni bank Mandiri, BRI, BNI, dan BTN. Kelompok bank BUMN mampu membukukan laba bersih Rp14,65 triliun. Angka ini naik dari posisi September sebesar RpRp12,08 rriliun.
Mining: Laba BUMN Tambang Ditargetkan Rp 4,94 Triliun
Kementerian BUMN menargetkan laba bersih BUMN sektor pertambangan nonmigas sebesar Rp 4,94 triliun pada tahun ini, naik 20,26% dari prediksi 2009 sebesar Rp 4,11 triliun. Hal tersebut didorong oleh kondisi ekonomi yang terus membaik sehingga memicu peningkatan produksi komoditas tambang baik untuk keperluan dalam negeri maupun ekspor.
Corporate news
SMGR: Penjualan 2009 Tumbuh 0,57%
Sepanjang 2009, total penjualan SMGR mencapai 17,76 juta ton, naik 0,57% dari volume penjualan 2008 yang mencapai 17,66 juta ton. Kinerja yang positif tersebut dipicu oleh nainya permintaan semen di wilayah Indonesia Timur seiring laju pertumbuhan infrastruktur.
ADRO: Berpeluang Kuasai Maruwai
PT Adaro Energy Tbk (ADRO) kemungkinan akan menguasai 25% kepemilikan di lokasi tambang Maruwai yang dilepas oleh BHP Billiton. Perusahaan tambang asal Australia itu tetap berminat untuk menjadi pemegang saham mayoritas di lahan tambang tersebut.
UNSP: Bapepam Masih Telaah Rights Issue Bakrie Sumatera
Bapepam-LK masih menelaah rencana rights issue UNSP, jadi pihaknya belum dapat mengeluarkan izin pernyataan efektif sebagai prasyarat utama pelaksanaan rights issue.
BSDE: Akan Lepas 10% Saham
BSDE akan menambah modal perusahaan tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD). Perusahaan properti milik Grup Sinarmas itu bakal melepas 10% saham baru tahun ini. Sebelumnya, Komisaris BSD Hermawan Wijaya mengungkapkan, pihaknya membutuhkan dana untuk membangun gedung perkantoran senilai Rp200 miliar dan pusat perbelanjaan sekitar Rp200-300 miliar pada 2010.
TLKM: Investasi US$40 Juta Untuk Tambah Bandwidth
PT Telekomunikasi Indonesia Internasional (TII) sebagai anak perusahaan Telkom terus menunjukkan eksistensinya. Salah satu pencapaian membanggakan, yakni TII bekerja sama dengan konsorsium pembangunan kabel laut South East Asia Japan Cable System (SJC). Total kapasitas bandwidth SJC sebesar 17 terabita per detik (Tbps) sampai 23 Tbps. Head Corpoorate Planning TII menyatakan penambahan bandwidth sambungan internasional ini membutuhkan dana investasi sekitar US$40 juta dengan kapasitas 1 tera atau sama dengan 1.000 gigabyte. TLKM juga hari ini akan meneken perjanjian kerjasama untuk bergabung dalam Konsorsium Pembangunan Kabel Laut South East Asia Japan Cable System (SJC) di Honolulu, AS. Untuk perjanjian itu TLKM
menggelontorkan dana sekitar US$40 juta.
BBNI: Berniat Kucurkan Kredit KPR Hingga Rp 3,8 Triliun
Tahun ini, BNI menargetkan penyaluran kredit baru untuk KPR sebesar Rp 3,8 triliun, atau tumbuh 28% dibandingkan pencapaian sepanjang 2009. Target ini berdasarkan prediksi besarnya prospek pembiayaan sektorproperti pada 2010 mencapai 15% dengan asumsi pertumbuhan ekonomi 5,5%.
UNSP: Siap Kucuri Domba Mas Rp 1,1 Triliun
UNSP mengalokasikan dana senilai Rp 1,1 triliun guna mengembangkan bisnis oleokimia. Dana tersebut masuk dalam capex dan modal kerja Domba Mas. Adapun dana tersebut diperoleh dari hasil penerbitan saham baru senilai Rp 4,96 triliun.
SDRA: Right Issue Oversubscribed
Penawaran saham terbatar SDRA kelebihan permintaan sebanyak 2,88%. Dana right issue senilai Rp105 miliar mampu diserap seluruhnya oleh pemegang saham, bahkan ada yang meminta pemesanan tambahan. Menurut Dirut Farid Rahman, dari 750 juta saham yang ditawarkan, terdapat kelebihan permintaan sebanyak 120.572.370 saham dari pemegang saham lainnya. Sedangkan saham yang tidak dieksekusi hanya 4.177.165 saham atau 0,56%.
Rumor
FPNI disebut-sebut oleh beberapa pelaku pasar bakal membentuk perusahaan patungan (joint venture) dengan Grup Barito untuk ekspansi di sektor hulu industri petrokimia. Rencana tersebut bakal dijadikan memontum kenaikan harga FPNI menuju level Rp350 dalam jangka pendek maupun menengah.
Harga saham APLI berpeluang menuju Rp90-100, seiring rencana masuknya investor asing sebagai pemegang saham perseroan. Saham APLI sedang dikoleksi oleh sejumlah broker terkait masuknya mitra strategis tersebut.
Technical Picks
* CTRA (690) – SELL
* PGAS (3825) – SELL
* PTBA (17.850) – SELL
* BMTR (250) – Trading BUY.
by detik finance
Tidak ada komentar:
Posting Komentar