Bursa Wall Street bangkit dari keterpurukannya berkat data manufaktur dan capaian laba dari Ford. Namun kenaikan saham-saham tertahan oleh pernyataan pejabat Bank Sentral AS tentang kerugian kredit perbankan.
Data dari Institute of Supply Management mengungkapkan indeks pembelian sektor pabrikan naik melebihi ekspektasi ke 55,7%. Saham-saham industri dan material langsung naik, dengan indeks industrial S&P naik 1%.
Namun pernyataan dari pejabat Bank Sentral AS seputar kerugian kredit real estate komersial membuat investor melepas saham-saham finansial. Hal itu menyebabkan kenaikan indeks saham tertahan.
"Pasar berbalik dari aksi beli ke aksi jual," jelas Terry Morris, vice president National Penn Investor Trust seperti dikutip dari Reuters, Selasa (3/11/2009).
Pada perdagangan Senin (2/11/2009), indeks Dow Jones industrial average (DJIA) ditutup naik 76,71 poin (0,79%) ke level 9.789,44. Indeks Standard & Poor's 500 juga naik 6,69 poin (0,65%) ke level 1.042,88 dan Nasdaq naik 4,09 poin (0,20%) ke level 2.049,20.
Saham Ford Morot naik 8,3% setelah produsen otomotif itu melaporkan laba pada kuartal III-2009. Ford secara mengejutkan berhasil mencetak laba hingga US$ 997 juta.
Harga Minyak Naik
Sementara harga minyak mentah dunia kembali naik akibat melemahnya dolar AS dan data ekonomi China dan AS yang membaik.
Kontrak utama minyak light sweet pengiriman Desember naik 1,13 dolar menjadi US$ 78,13 per barel. Minyak Brent pengiriman Desember naik 1,35 dolar menjadi US$ 76,55 per barel.
sumber detik finance
Tidak ada komentar:
Posting Komentar