Jakarta - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menerima banyak aplikasi investasi baik dari dalam maupun luar negeri. Namun realisasi investasi setelah aplikasi tersebut masih sangat rendah yakni baru 20 hingga 30 persen saja.
Hal tersebut disampaikan Kepala BKPM Gita Wirjawan di kantor BKPM, Jakarta, Rabu (9/12/2009).
Gita menjelaskan rendahnya realisasi investasi pada tahun ini disebabkan karena jarak antara aplikasi dan realisasi investasi sangat jauh. Ia mencontohkan dari aplikasi yang masuk sebanyak 10 ke BKPM, namun realisasinya hanya ada tiga saja.
"Masih ada jarak waktu, karena masukan aplikasinya hari ini, bangun pabrik 5 tahun lagi. Sekarang realisasinnya 20-30% dari aplikasi," katanya.
Dikatakannya beberapa yang menjadi kendala masalah ini antara lain masalah pengadaan tanah (pembebasan tanah), surat izin membangun dan izin-izin lainnya, sehingga kata dia pelayanan terpadu satu pintu (PTSP) sangat penting diterapkan.
Terkait realisasi investasi, Gita mengungkapkan, sepanjang Januari-Oktober 2009 realisasi penanaman modal asing (PMA) turun 28% dibandingkan tahun 2008 menjadi US$ 10 miliar atau sekitar Rp 100 triliun saja. Sedangkan penanaman modal dalam negeri (PMDN) naik 104% dari 2008 dengan realisasi sebesar Rp 30 trilun.
"Itu per Oktober, tetapi November-Desember tidak akan banyak. Jadi sampai akhir tahun sekitar itu," katanya.
Untuk tahun depan ia masih optimis pertumbuhan investasi akan mengalami kenaikan 10-15% dari total PMA maupun PMDN.
"Secara umum akan ada peningkatan 10-15 % dari realisasi PMA dan PMDN tahun ini," katanya.
Sumber detik finance
Tidak ada komentar:
Posting Komentar