
Pada perdagangan Rabu (2/12/2009), rupiah ditutup menguat ke 9.435 per dolar AS, dibandingkan penutupan kemarin di level 9.460 per dolar AS.
Pjs Gubernur BI Darmin Nasution mengatakan, rupiah memang cenderung menguat terhadap dolar AS namun diupayakan tidak terlalu jauh.
"Karena jika terlalu kuat akan menyebabkan kerugian bagi para eksportir, dan sebaliknya jika terlalu lemah akan merugikan importir sehingga BI harus cari titik optimum, sekarang rupiah dipelihara disekitar 9.500 dan merupakan tingkat aman bagi eksportir dan importir," papar Darmin.
Dijelaskan Darmin, BI tidak memiliki kebijakan menetapkan satu tingkat nilai tukar, namun hanya mengupayakan agar volatilitasnya jangan terlalu tinggi.
"Yang kita jaga jangan terlalu kuat sehingga eksportir rugi dan jangan juga rupiah diterima terlalu lemah. BI mencari titik optimum diantara itu. Tingkat dimana semua tidak dirugikan, walaupun volatilitas itu tidak terlalu banyak namun juga nilainya tidak bisa dipatok," paparnya.
Sampai dengan akhir tahun 2009, Bank Indonesia (BI) akan terus pertahankan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di kisaran 9.500.
Sumber detik Finance
Tidak ada komentar:
Posting Komentar