Jakarta -
Aliran dana asing yang masuk ke instrumen Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Surat Utang Negara (SUN) sejak akhir tahun 2009 hingga pekan pertama Januari 2010 mencapai Rp 8,1 triliun.
Demikian dikatakan oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia Hartadi A Sarwono kepada detikFinance di Jakarta, Jumat (08/01/2010).
"SBI asing meningkat dari Rp 44,1 triliun (Desember 2009) menjadi Rp 49 triliun atau 19,4% hingga hari ini," ujar Hartadi.
Sedangkan untuk SUN, lanjut Hartadi, dari Rp 106,3 triliun menjadi Rp 109 triliun pada periode yang sama.
Maka kenaikan porsi SBI dan SUN masing-masing tercatat Rp 5.4 triliun dan Rp 2.7 triliun sampai dengan 8 Januari 2010 dari akhir tahun 2009 kemarin.
Hartadi juga memaparkan sejak awal tahun 2009 posisi SBI asing yakni Rp 10,5 triliun dan SUN Rp 85,8 triliun (7 Januari 2009).
Derasnya aliran dana asing ini turut memberi peran dalam penguatan nilai tukar rupiah. Nilai tukar rupiah memang menguat berkat aliran dana asing masuk membeli surat-surat berharga seperti Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Utang Negara (SUN), dan juga saham. Investor melepas dolar AS untuk dibelikan portofolio aset lokal.
"Masuknya dana asing ini selain terkait dengan prospek ekonomi domestik yang baik seperti yang terlihat di hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) kemarin, juga karena sentimen positif perekonomian global ke arah emerging markets , " tutur Hartadi.
Hartadi menambahkan, penguatan rupiah masih sejalan dengan penguatan mata uang emerging markets termasuk regional Asia.
sumber detik finance
ANM World Wide

Earth
Sabtu, 09 Januari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar