akarta - Rupiah masih awet di level 12.000-an per dolar AS karena pergerakannya masih dominan dipengaruhi faktor eksternal. Penurunan inflasi di bulan November menjadi 0,12% belum begitu mempan membawa rupiah ke zona penguatan.
Pada perdagangan valas pukul 07.45 WIB, Selasa (2/12/2008) rupiah ada di posisi 12.188 per dolar AS dan ditransaksikan di kisaran 12.185-12.191 per dolar AS. Posisi rupiah pagi ini terkoreksi tipis dibanding penutupan Senin kemarin di level 12.150 per dolar AS.
Rupiah diprediksi akan bertahan di level 12.000-an dalam pekan ini yang menjadi posisi kestabilan baru mengikuti permintaan yang masih cukup tinggi menjelang akhir tahun 2008.
Sementara dolar AS masih bisa menguat terhadap euro di tengah bayang-bayang perekonomian AS yang masih dalam tekanan yang cukup berarti. Gubernur The Fed, Ben Bernanke menyatakan the Fed akan menggunakan berbagai alternatif untuk menggerakkan perekonomian, termasuk opsi menurunkan suku bunga hingga mendekati nol persen.
Euro pada penutupan perdagangan Senin waktu AS (1/12/2008) melemah ke 1,2607 dolar AS dibanding Jumat pekan lalu di posisi 1,2695 dolar AS. Euro juga melemah terhadap yen di posisi 117,51 yen dibanding Jumat pekan lalu di posisi 121,19 yen.
Dolar AS juga ikut melemah terhadap mata uang Jepang di posisi 93,21 yen dibanding Jumat pekan lalu di posisi 95,44 yen.(ir/ir)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar