ANM World Wide

ANM World Wide
Earth

Jumat, 06 November 2009

IHSG Dapat Tenaga Pemacu

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin bergerak lesu seirama dengan bursa regional yang juga sedang angin-anginan. Kelesuan itu dipicu oleh hasil pertemuan Bank Sentral AS yang dinilai tidak ada gregetnya.

Pada perdagangan Kamis (5/11/2009), IHSG akhirnya ditutup melemah 4,642 poin (0,20%) ke level 2.367,214. Indeks LQ 45 juga melemah 0,899 poin (0,19%) ke level 464,243.

Namun bursa-bursa global kini mulai pulih. Indeks Dow Jones di bursa Wall Street tadi malam bahkan sudah kembali menembus level 10.000 berkat data aktivitas non pertanian yang melebihi ekspektasi.

Pada perdagangan indeks Dow Jones industrial average (DJIA) ditutup menguat hingga 203,82 poin (2,08%) ke level 10.005,96. Indeks Standard & Poor's 500 juga menguat 20,13 poin (1,92%) ke level 1.066,33 dan Nasdaq menguat 49,80 poin (2,42%) ke level 2.105,32.

Bursa Tokyo pun mengawali perdagangan Jumat (6/11/2009) dengan penguatan. Indeks Nikkei-225 dibuka langsung menguat hingga 86,37 poin (0,89%) ke level 9.803,81.

Penguatan bursa-bursa acuan dunia itu diharapkan bisa membawa sentimen positif ke lantai bursa Indonesia. IHSG pada perdagangan Jumat ini diprediksi akan kembali menguat meski investor masih terus memasang radar kehati-hatian.

Berikut rekomendasi saham untuk hari ini:

Panin Sekuritas:

IHSG kemarin ditutup melemah -0,20% pada level 2.367,214 ditengah minimnya transaksi perdagangan. Pergerakan indeks kemarin mengikuti gerak bursa regional yang juga melemah. Investor global mengkhawatirkan sustainabilty pertumbuhan ekonomi tahun depan ditengah ancaman tingginya angka inflasi. Keputusan The Fed yang mempertahankan suku bunga pada level 0,0%-0,25% juga tidak direspon antusias oleh pelaku pasar. Kami melihat untuk jangka pendek pergerakan indeks masih akan cenderung sideways. Sementara kisaran support-resistance hari ini pada 2.340-2.389. Saham pilihan : CTRS, BBRI, BBKP, INTP.

Optima Sekuritas:

Indeks turun tipis 4 poin ke level 2.367 dipicu oleh grup Astra dan bursa regional yang melemah. Sementara nilai transaksi makin tipis hanya mencapai Rp 2.5 triliun menandakan investor masih wait & see menunggu konfirmasi bursa global. Pergerakan indeks masih dalam range tipis di posisi 2.350-2.380.

Sumber detik finance

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut