ANM World Wide

ANM World Wide
Earth

Senin, 21 Desember 2009

Saham Gunawan Steel Kelebihan Permintaan 149%

Jakarta - Penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 149%. Investor domestik baik itu institusi maupun ritel memborong 70% saham Gunawan Dianjaya Steel, sisanya dibeli investor asing.

Direktur PT Dinamika Usahajaya Benny Sudrata mengatakan, minat pemodal lokal cukup besar terhadap IPO saham produsen baja itu dibanding asing. Sebab, mereka optimistis, prospek usaha Gunawan Dianjaya Steel cukup menjanjikan ke depan, menyusul tren kenaikan harga baja di pasar global.

"Dari 70% saham yang dibeli pemodal domestik baik institusi maupun ritel persentasinya sama. Ini menunjukkan, animo investor Indonesia untuk membeli saham emiten baru mulai pulih," kata Benny dalam siaran persnya, Senin (21/12/2009).

Investor asing itu antara lain berasal dari Singapura dan Hong Kong yang merupakan investor jangka panjang. Tingginya minat pemodal, lanjut dia, membeli IPO saham Gunawan Dianjaya Steel, karena tahun depan harga baja berpotensi meningkat menjadi US$ 1.000 per ton dari saat ini sekitar US$ 500-600 per ton. Kenaikan harga baja itu antara lain dipicu tren membaiknya perekonomian global tahun 2010, termasuk Indonesia sehingga permintaan baja ikut melonjak.

"Seiring kenaikan harga baja, kinerja keuangan Gunawan Dianjaya Steel diharapkan semakin membaik ke depan. Faktor ini menjadi pertimbangan para investor, terlebih sekitar 80% produk perseroan diekspor ke berbagai negara," urainya.

Dalam penawaran saham kali ini, PT Dinamika Usahajaya bertindak sebagai penjamin pelaksana dan berhasil menghimpun dana publik senilai Rp 160 miliar atau Rp 160 per unit. Perseroan melepas 12,2% saham kepada masyarakat. Pencatatan perdana saham Gunawan Dianjaya Steel akan dilakukan Rabu (23/12) dan menjadi emiten terakhir yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) sepanjang 2009.

Direktur Keuangan PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk Hadi Sutjipto menambahkan, 70% dari total dana yang dihimpun dari publik akan digunakan melunasi sebagian utang dagang perseroan ke Stemcor Pte Ltd dari Singapura. Utang itu merupakan pembelian bahan baku berupa slab baja melalui fasilitas kredit dari Stemcor.

"Stemcor telah memberikan kemudahan kepada perseroan dalam impor bahan baku slab baja yang masih100% diimpor, khususnya dari Ukraina dan Rusia," jelas dia.

Hingga akhir 2008, saldo utang perseroan mencapai sekitar US$ 56 juta dan akan dilunasi dari sebagian dana hasil IPO saham. Sedangkan sisanya dibayar secara bertahap dari kegiatan operasional perseroan.

Hadi Sutjipto optimistis, kinerja keuangan perseroan ke depan cenderung membaik, menyusul mulai bangkitnya sektor infrastruktur dan konstruksi di Tanah Air.

"Selain itu, ekspor ke pasar Asia Tenggara, Timur Tengah dan Australia akan terus ditingkatkan ke depan dan juga menurunkan biaya rata-rata per unit produksi, termasuk berencana menambah kapasitas produksi mulai tahun 2011-2012 hingga 540 ribu metrik ton per tahun dari saat ini sekitar 400 ribu metrik ton," pungkasnya.

sumber detik finance

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut