Saham-saham di bursa Wall Street berakhir di teritori positif setelah Bank Sentral AS (The Fed) memutuskan mempertahankan suku bunga rendahnya untuk waktu yang lebih lama.
Analis menilai keputusan The Fed itu memang tidak mengejutkan, namun telah memberikan nada yang lebih optimistis. Pernyataan The Fed setidaknya memberikan harapan baru setelah mereka diguncang pernyataan Presiden Obama yang ingin membatasi operasional bank.
"Pasar menguat karena tidak ada hal negatif yang bisa diambil dari pernyataan The Fed," jelas Michael James, pialang senior dari Wedbush Morgan seperti dikutip dari Reuters, Kamis (28/1/2010).
"Kita telah melihat banyak berita negatif akhir-akhir ini, apakah itu dari Washington maupun China, dan ada sedikit kelegaan karena tidak ada hal negatif yang keluar dari pernyataan The Fed," imbuhnya.
Pada perdagangan Rabu (27/1/2010), indeks Dow Jones industrial average (DJIA) menguat 41,87 poin (0,41%) ke level 10.236,16. Indeks Standard & Poor's 500 juga menguat 5,33 poin (0,49%) ke levle 1.097,50 dan Nasdaq menguat 17,68 poin (0,80%) ke level 2.221,41.
Saham Apple naik 0,9%, sekaligus membalas penurunan 3% yang dialami sebelumnya usai peluncuran iPad. Nasdaq juga menguat berkat lonjakan saham Gilead Sciences Inc hingga 7,1%.
Boeing menjadi saham penopang utama penguatan Dow Jones. Saham Boeing naik hingga 7,3% setelah produsen pesawat terbesar kedua itu melaporkan kinerja yang lebih baik sekaligus memberikan proyeksi yang meyakinkan di 2010.
Perdagangan cukup tipis, dengan transaksi di New York Stock Exchange hanya 1,3 miliar, di bawah rata-rata tahun lalu sebesar 2,18 miliar. Di Nasdaq, transaksi mencapai 2,49 miliar, di atas rata-rata tahun lalu sebanyak 1,63 miliar.
sumber detik finance
Tidak ada komentar:
Posting Komentar