Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sukses mencetak untung 80,014 poin selama perdagangan pekan pertama 2010. Kenaikan tersebut terjadi seiring dengan masuknya arus modal asing di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang mencapai Rp 2,329 triliun dalam sepekan.
Pada penutupan perdagangan 30 Desember 2009, IHSG ditutup di level 2.534,356. Pada penutupan pekan pertama tahun 2010, Jumat (8/1/2010), IHSG berada di level 2.614,370, naik 80,014 poin (3,15%) dalam 5 hari perdagangan.
Meski sempat ditutup negatif pada perdagangan hari ketiga dan keempat, namun derasnya arus modal asing dalam melakukan pembelian, mendorong investor lokal ikutan berbondong-bondong mengkoleksi saham. Harga-harga saham pun mengalami kenaikan cukup besar, terutama pada saham-saham unggulan berkapitalisasi besar.
Sebut saja, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) naik Rp 850 ke Rp 32.650 dalam sepekan, PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) naik Rp 1.050 ke Rp 18.300, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) naik Rp 230 ke Rp 1.960, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) naik Rp 475 ke Rp 2.900, PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) naik Rp 2.500 ke Rp 25.250 dan sebagainya.
Sentimen positif salah satunya didorong oleh masuknya arus investasi asing dalam jumlah cukup besar selama pekan pertama 2010. Total transaksi beli asing sepekan pertama mencapai Rp 6,532 triliun, sedangkan transaksi jual asing sebesar Rp 4,203 triliun selama sepekan.
Nilai transaksi beli bersih asing (foreign net buy) selama periode tersebut mencapai Rp 2,329 triliun.
Menurut pengamat pasar modal N Jaganathan, prospek pasar saham masih akan menguat selama triwulan I-2010. Sentimen positif, lanjutnya, akan diperkuat dengan bertambahnya porsi investasi asing di BEI.
"Masuknya dana asing itu berarti investor asing menambah modal investasinya di pasar saham Indonesia. Itu merupakan sinyal positif bagi pasar kita. Dan kelihatannya, mereka bukan masuk untuk kemudian langsung keluar, setidaknya dana itu akan diputar dulu disini hingga triwulan I-2010. Jadi saya kira IHSG masih berpeluang menguat selama triwulan I-2010," ujarnya saat dihubungi detikFinance, Minggu (10/1/2010).
Ia mengatakan, IHSG dalam waktu dekat berpeluang menembus resistance di level 2.700-an. Dan menurut Nathan, kelangsungan penguatan IHSG akan sangat bergantung pada kemampuan pemerintah menjaga kestabilan ekonomi, politik serta kepastian hukum.
"IHSG salah satu yang tumbuh terbaik di dunia. Investor asing jelas minat masuk kesini. Sekarang ini baru awalnya saja. Mereka masih memantau soal kasus Century, kepastian hukumnya, kepastian pemulihan ekonomi, semacam itu. Kalau kasus-kasus ini beres, saya kira IHSG sangat mungkin terus melakukan penguatan sepanjang 2010," ujarnya.
sumber detik finance
Tidak ada komentar:
Posting Komentar