Jakarta - PT Bank Danamon Indonesia Tbk berhasil mencetak laba bersih setelah pajak (NPAT) sebesar Rp 1,5 triliun (unaudited) selama tahun 2008. Laba bersih itu lebih rendah dari laba bersih tahun 2007 yang mencapai Rp 2,117 triliun.
Tanpa memperhitungkan pencadangan untuk kontrak foreign exchange forward, NPAT dari kegiatan bisnis inti Danamon (normalized) mencapai Rp 2,3 triliun.
Perolehan laba bersih di tahun 2008 itu didukung oleh pertumbuhan kredit khususnya pada segmen Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Bank Danamon sepanjang 2008 berhasil mencatat pertumbuhan kredit hingga 25% (unaudited) dibandingkan 2007.
"Pendanaan kami juga mencatatkan pertumbuhan yang sehat sebesar 24% (unaudited) di sepanjang tahun lalu, membawa rasio kredit terhadap total pendanaan ke tingkat 74% dan LDR (loan to deposit ratio) sebesar 86%," kata Sebastian Paredes, Direktur Utama Danamon dalam siaran persnya, Rabu (21/1/2009).
Rasio kecukupan modal Danamon sebesar 13,4% (unaudited) di tahun 2008. Namun CAR itu lebih rendah dari capaian di 2007 yang mencapai 19,3%.
"Kualitas aset tetap terjaga dengan cost of credit sebesar 2,9% dibandingkan 2,3% di tahun sebelumnya. Angka ini termasuk pencadangan untuk kontrak foreign exchange forwards," lanjut Sebastian.
Untuk Rasio Kredit Bermasalah terhadap Kredit yang Diberikan, atau Non Performing Loans/NPL berada pada tingkat 2,3% atau tidak berubah dari posisinya pada akhir tahun 2007.
Layaknya institusi finansial lain, Bank Danamon pun juga tak bisa menghindar dari krisis finansial global. Pada kuartal terakhir 2008, krisis keuangan global telah membawa dampaknya pada Indonesia dan mengakibatkan depresiasi tajam pada nilai tukar Rupiah, sementara harga-harga komoditas berjatuhan.
"Hal ini berdampak terhadap arus kas beberapa eksportir dan kemampuan mereka untuk terus memenuhi kewajiban mereka sehubungan dengan kontrak foreign exchange forwards," jelas Sebastian.
Berkaitan hal tersebut, lanjut Sebastian, Danamon telah secara aktif bernegosiasi dengan para nasabah untuk mencari solusi terbaik dan mendukung mereka dalam masa-masa sulit ini.
"Kami konfirmasikan bahwa Danamon telah mengambil posisi yang sangat konservatif dalam menetapkan pencadangan di kuartal keempat 2008, yang memungkinkan kami untuk beroperasi tanpa tambahan kerugian dari kontrak foreign exchange forwards di tahun 2009," ujar Sebastian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar