Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin terpuruk dan tercatat sebagai salah satu yang terburuk di bursa regional. Kapitalisasi bursa susut tajam di tengah bursa-bursa regional yang juga sedang merosot.
Pada perdagangan Rabu (28/10/2009) sesi I, IHSG merosot hingga 64,582 poin (2,66%) ke level 2.360,619. Indeks LQ 45 juga melemah 13,444 poin (2,82%) ke level 462,589. Pelemahan IHSG terjadi beriringan dengan bursa-bursa regional.
Ketua Bapepam LK Fuad Rahmany mengatakan, pelemahan IHSG terjadi akibat akumulasi berbagai sentimen negatif baik dari dalam maupun luar negeri.
"Perkembangan dunia karena pengaruh global, kombinasi perkembangan global dan aksi profit taking, jadi campur-campurlah dan yang namanya market memang begitu. Waktu itu naiknya cepat, pasti ada turunnya," jelasnya.
Hal senada disampaikan ekonom BII, Samuel Ringoringo. Menurutnya, koreksi yang terjadi saat ini tidak perlu dikhawatirkan karena memang terjadi bersamaan dengan bursa regional lainnya.
"Ini adalah koreksi yang cukup dalam. Tapi jangan khawatir, dimana-mana investor perlu merealisasikan profit, apalagi mereka yang memakai marin dan terkena forced sell. Jadi lengkap lah sudah koreksi kali ini," ujar Samuel dalam penjelasannya kepada detikFinance.
Sentimen negatif dari bursa-bursa global belum terhenti mengingat Wall Street tadi malam kembali merosot tajam. IHSG pada perdagangan Kamis (29/10/2009) diprediksi masih akan bergerak lemah lunglai.
Pada perdagangan Rabu (28/10/2009), indeks Dow Jones industrial average (DIA) ditutup merosot 119,48 poin (1,21%) ke level 9.762,69. Indeks Standard & Poor's 500 juga melemah 20,78 poin (1,95%) ke level 1.042,63 dan Nasdaq merosot 56,48 poin (2,67%) ke level 2.059,61.
Bursa Jepang juga mengawali perdagangan Kamis (29/10/2009) ini dengan merosot tajam. Indeks Nikkei-225 dibuka langsung merosot 200,45 poin (1,99%) ke level 9.874,60.
Samuel menyarankan investor untuk 'istirahat' sejenak dalam kondisi pasar regional yang kembali 'batuk-batuk' ini. Namun ia melihat peluang IHSG untuk menjadi yang terbaik hingga akhir tahun masih terbuka lebar.
"Saat ini pull back dulu, jujur saya melihat IHSG paling cuma mentok di 2.600 tahun ini, tapi tetap masih menjanjikan return yang terbaik diantara beberapa pilihan hingga akhir tahun," pungkasnya.
Sumber detik finance
Tidak ada komentar:
Posting Komentar