ANM World Wide

ANM World Wide
Earth

Jumat, 27 November 2009

Bursa Asia Kocar-kacir Gara-gara Gagal Bayar Dubai World

Tokyo - Bursa Asia kocar-kacir menyusul gagal bayarnya sebagian utang obligasi Dubai World. Kegagalan bayar itu dikhawatirkan bisa memperluas gagal bayar di berbagai belahan dunia.

Bursa-bursa Asia mengkor pelemahan yang sudah terjadi di Bursa Eropa sebelumnya. Pada perdagangan Jumat (27/11/2009) ini, bursa-bursa Asia mencatat kemerosotan tajam. Kecuali Bursa Indonesia, Malaysia dan Singapura yang pada hari ini tercatat libur.
  • Indeks Hang Seng merosot 1.075,91 poin (7,1%) ke level 21.134,90
  • Indeks S&P/ASX merosot 136,5 poin (2,90%) ke level 4.572,1
  • Indeks Komposit Shanghai merosot 74,72 poin (2,36%) ke level 3.096,27.
  • Indeks KOSPI merosot 75,02 poin (4,96%) ke level 1.524,50.
  • Indeks Taipei merosot 248,25 poin (3,21%) ke level 7.490,91.Indeks Indeks Thailand turun 5,36 poin (0,78%) ke level 680,37.
  • Indek Filipina turun 44,85 poin (1,45%) ke level 3.044,97.

Investor terus melepas aset-aset berisiko tinggi pada perdagangan akhir pekan ini. Kegagalan bayar utang Dubai World dikhawatirkan bisa memberikan efek pada gagal bayar perusahaan lain. Namun analis juga menilai, tipisnya transaksi pada hari ini sehubungan dengan libur panjang akhir pekan di sejumlah bursa membuat bursa bergerak lebih bergejolak.

"Kekhawatiran itu adalah sebuah isu namun bukan guncangan yang sesunguhnya. Ini lebih pada sebuah pertanyaan tentang waktu bersamaan dengan sedikitnya pelaku pasar bertransaksi karena libur panjang sehingga memicu pergerakan ini," ujar Mic Mills, pialang senior ETX Capital seperti dikutip dari Reuters.

Harga emas pun ikut terseret dan merosot tajam. Investor langsung berbalik arah mencari investasi yang aman yakni aset-aset dalam dolar AS. Harga emas di pasar spot London turun ke US$ 1.136,80 per once, terendah sejak 16 November.

"Ini terutama dipicu oleh kabar dari Dubai yang telah memberikan dampak besar pada risk appetite dan menghasilkan dolar yang menguat tajam," jelas Daniel Major, analis logam dari RBS Global Banking & Markets.

Pemerintah Dubai secara mengejutkan mengumumkan kondisi gagal bayar atas sebagian obligasi perusahaan terkemuka di negara tersebut, Dubai World yang jatuh tempo.

"Dubai World ingin meminta kepada seluruh penyedia pembiayaan Dubai World dan Nakheel untuk 'standstill' (kondisi tidak membayar utang) dan memperpanjang jatuh tempo menjadi paling tidak 30 Mei 2010," ujar pemerintah Dubai dalam pernyataannya.

Nakheel, anak usaha Dubai World tercatat memiliki obligasi syariah US$ 3,5 miliar yang jatuh tempo pada 14 Desember dan utang lain senilai US$ 980 juta yang jatuh tempo 13 Mei 2010. Nakheel yang merupakan pengembang properti terkemuka itu sempat menjadi raja ketika terjadi booming konstruksi.

Limitless, pengembang yang juga anak usaha Dubai World lainnya tercatat memiliki utang obligasi syariah senilai US$ 1,2 miliar yang jatuh tempo pada 31 Maret 2010.

Harga minyak mentah dunia juga ikut merosot. Pada akhir pekan ini, kontrak utama minyak light merosot hingga US$ 4 menjadi US$ 74,37 per barel.

"Pasar bereaksi secara berlebihan. Risiko gagal bayar Dubai telah masuk dalam radar investor dalam beberapa waktu, dan saya tidak terkejut jika ada investor kaya Abu Dhabi atau negara teluk lainnya akan menyelamatkannya," ujar David Thebault, head of quantitative sales trading Global Equities.

sumber detik finance

Dubai World Gagal Bayar, Bursa Eropa Terguncang

Dubai - Dubai World secara mengejutkan mengumumkan kondisi gagal bayar atas sebagian obligasinya yang jatuh tempo. Langkah tersebut langsung menimbulkan guncangan di Bursa Eropa.

"Dubai World ingin meminta kepada seluruh penyedia pembiayaan Dubai World dan Nakheel untuk 'standstill' (kondisi tidak membayar utang) dan memperpanjang jatuh tempo menjadi paling tidak 30 Mei 2010," ujar pemerintah Dubai dalam pernyataannya seperti dikutip dari Reuters, Kamis (26/11/2009).

Nakheel, anak usaha Dubai World tercatat memiliki obligasi syariah US$ 3,5 miliar yang jatuh tempo pada 14 Desember dan utang lain senilai US$ 980 juta yang jatuh tempo 13 Mei 2010. Nakheel yang merupakan pengembang properti terkemuka itu sempat menjadi raja ketika terjadi booming konstruksi.

Limitless, pengembang yang juga anak usaha Dubai World lainnya tercatat memiliki utang obligasi syariah senilai US$ 1,2 miliar yang jatuh tempo pada 31 Maret 2010.

Dubai World tercatat memiliki kewajiban hingga US$ 59 miliar, atau menguasai sebagian besar dari total utang Dubai yang mencapai US$ 80 miliar. Pemerintah Dubai mengumumkan telah menunjuk konsultan Deloitte untuk membantu restrukturisasi utang obligasi tersebut.

Pengumuman tersebut langsung mengguncang pasar finansial global, bahkan bursa Eropa langsung berguguran. Bursa Prancis bahkan langsung merosot hingga 2,06% ke level 3.730,62 pada awal perdagangan Kamis. Bursa Eropa juga tertekan oleh terus merosotnya dolar AS.

"Pelemahan dolar telah menyebabkan bursa Asia merosot, dan menyeret Bursa Eropa. Gagal bayar sebagian utang Dubai telah memberikan rasa tidak nyaman dan krisis kepercayaan pada saat yang sama ketika muncul kekhawatiran memuncaknya jumlah utang publik," ujar Xavier de Villepion, analis dari Global Equities seperti dikutip dari AFP.

Meski pengumuman gagal bayar itu dilakukan setelah penurupan pasar saham Dubai menjelang libur panjang, namun nilai obligasi Nakheel tahun 2009 merosot hingga 27 persen.

"Hal terakhir yang akan kita lihat adalah efek domino yang menyebabkan sejumlah kewajiban utang harus diperpanjang," jelas sebuah bank tentang pernyataan Dubai tersebut.

"Keputusan untuk menjadwal ulang utang Dubai World mengecewakan. Sepertinya hal ini akan diterima dengan buruk oleh pasar. Pasar menjadi tidak nyaman dengan posisi utang Dubai sejak kuartal I-2009. Orang mengharapkan ada pembayaran utang Nakheel akhir 2009," ujar Monica Malik, analis dari EFG Hermes.

EFG-Hermes mencatat total kewajiban pembayaran utang Dubai mencapai US$ 13 miliar pada 2010 dan US$ 19,5 miliar pada 2011.

Sumber detik finance

Jepang Resahkan Penguatan Yen

Tokyo - Mata uang Jepang yen telah menguat tajam atas dolar AS hingga titik tertingginya dalam 14 tahun terakhir. Pemerintah Jepang pun merasa resah dan menilai penguatan yen yang terus menerus bisa memukul perekononiannya.

Menteri Keuangan Jepang Hirojisa Fujii mengatakan, penguatan yen yang sangat cepat dari satu sisi dan membahayakan ekonomi. Pemerintah kini akan mencermati serius fluktuasi yen.

"Kita akan mengambil langkah yang seperlunya atas pergerakan yang tidak wajar ini," ujarnya seperti dikutip dari AFP, Jumat (27/11/2009).

Dolar AS tercatat melemah hingga level 85 yen, atau level terendahnya sejak pertengahan 1990-an. Pada awal perdagangan di Tokyo, dolar AS diperdagangkan di sekitar 85,88 yen.

Namun Fujii tidak memberikan sinyal apakah Bank Sentral Jepang akan melakukan intervensi atas penguatan yen yang cepat ini. Jepang tidak pernah mengintervensi mata uangnya sejak Maret 2004.

Fujii mengatkan, Jepang akan berdiskusi dengan otoritas moneter AS dan Eropa jika diperlukan.

Negara tersebut memang patut khawatir dengan penguatan yen yang cepat karena bisa menggerus daya saing para eksportirnya. Padahal ekonomi Jepang sangat tergantung pada ekspor.

Bursa Jepang Melorot

Sementara Bursa Jepang pada perdagangan Jumat ini langsung merosot, terseret sentimen negatif dari gagal bayarnya sebagian utang Dubai World. Kegagalan Dubai World membayar utang obligasi yang jatuh tempo sebelumnya telah mengguncang Bursa Eropa.

Indeks Nikkei-225 pada sesi pagi tercatat turun hingga 2% ke level 9.194,61. Indeks Nikkei-225 sempat merosot hingga 2,1% ke 9.198,73 yang merupakan titik terendah sejak pertengahan Juli.

sumber detik finance

Rabu, 25 November 2009

Revisi PDB Tekan Wall Street

Saham-saham di bursa Wall Street akhirnya kembali melemah setelah pemerintah merevisi data pertumbuhan PDB pada kuartal III-2009. Perdagangan berjalan dengan volume yang tipis dalam sesi yang bergejolak.

Mengawali perdagangan, saham-saham langsung rontok setelah pemerintah merevisi angka pertumbuhan PDB AS selama triwulan III-2009 menjadi hanya 2,8% atau turun dari perhitungan awal sebesar 3,5%.

Namun saham-saham bergerak membaik setelah Bank Sentral AS menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi AS pada 2010 pada kisaran 2,5% hingga 3,5%, sekaligus menyatakan masalah pengangguran kemungkinan hampir mencapai puncaknya.

"Anda mendapatkan dua data yang berlawanan, yakni revisi angka pertumbuhan PDB melawan kenaikan estimasi pertumbuhan ekonomi oleh The Fed. Namun apa yang terjadi di pasar ini cukup moderat menjelang libur panjang dan saya tidak akan membaca terlalu banyak," ujar Jim Awad, direktur pelaksana Zephyr Management seperti dikutip dari Reuters, Rabu (25/22/2009).

Pada perdagangan Kamis (24/11/2009), indeks Dow Jones industrial average (DJIA) melemah 17,24 poin (0,16%) ke level 10.433,71. Indeks Standard & Poor's melemah tipis 0,59 poin (0,05%) ke level 1.105,65 dan Nasdaq melemah 6,83 poin (0,31%) ke level 2.169,18.

Saham-saham sektor finansial bergerak melemah sepanjang sesi. Saham JPMorgan Chase & Co melemah 1,9% dan menjadi salah satu pelemah Dow Jones. Indeks KBW bank melemah 0,7$.

Volume perdagangan sangat tipis, dengan transaksi di New York Stock Exchange hanya sebanyak 952 juta lembar saham, di bawah rata-rata tahun lalu yang mencapai 1,49 miliar. Di Nasdaq, transaksi juga hanya 1,87 miliar, di bawah rata-rata tahun lalu sebanyak 2,28 miliar.

sumber detik finance

Kondisi-kondisi yang 'Memaksa' BI Minta Century Diselamatkan

Jakarta - Bank Indonesia (BI) memaparkan berbagai kondisi yang menyebabkan mereka mengeluarkan rekomendasi bahwa Bank Century adalah bank gagal yang bersifat sistemik sehingga harus diselamatkan. BI tak mau krisis jilid II akan terulang jika Century tidak diselamatkan.

Kondisi-kondisi tersebut dipaparkan oleh pjs Gubernur BI Darmin Nasution dalam konferensi pers di Gedung Depkeu, Jakarta, Selasa (24/11/2009) menanggapi keluarnya hasil audit BPK untuk bailout Bank Century. Dalam hasil audit investigasi itu diantara menyatakan penilaian BI terhadap penyelamatan Century kurang menyeluruh dan hanya berdasarkan secuil indikator.

Lantas faktor-faktor apa yang mendasari BI mengeluarkan rekomendasi Century harus diselamatkan? Berikut poin-poinnya, seperti dikutip detikFinance dari bahan materi penjelasan Gubernur BI, Rabu (25/11/2009).

1. Krisis keuangan dunia yang memburuk sejak Oktober 2008.

Hal ini tercermin dari kerugian kredit yang melonjak sebagai akibat insolvabilitas dan penutupan operasi beberapa perusahaan keuangan raksasa, pengalihan risiko dan ketatnya likuiditas global. Selanjutnya kondisi ini memperburuk pertumbuhan ekonomi negara maju dan negara emerging market cenderung menurun, diikuti oleh harga-harga komoditas yang menurun.

Menyikapi kondisi tersebut, semua negara melakukan konsolidasi kebijakan untuk meminimalkan dampak ketidakstabilan di pasar keuangan dan menjaga stabilitas dengan cara menjaga kecukupan likuiditas pasar keuangan, mengurangi risiko dan menjaga kepercayaan deposan.

2. Terjadi tekanan di pasar valuta asing Indonesia pada kurun waktu November 2008 ketika krisis memburuk dan mencapai puncaknya.


Hal itu diawali dengan adanya penarikan modal oleh investor asing (capital outflow) karena menganggap adanya peningkatan risiko negara-negara berkembang. Pada Agustus 2008, kepemilikan asing pada SBI dan SUN menunjukkan penurunan dan mencapai puncaknya pada Oktober 2008.

Penurunan modal asing secara drastis tersebut menimbulkan tekanan terhadap kestabilan nilai rupiah yang tercermin dari terdepresiasinya rupiah secara cepat dari sekitar Rp 9.000 an di bulan September 2008 menjadi sekitar Rp 12.000 dibulan November 2008.

Pelemahan rupiah yang cukup drastis tersebut diiringi dengan menurunnya kepemilikan asing di SBI, SUN dan saham mulai dari September 2008 dan terus berlangsung sampai dengan Maret 2009. Berkurangnya kepemilikan asing yang sangat signifikan tersebut semakin menimbulkan tekanan (volatility) terhadap penurunan nilai rupiah secara signifikan.

3. Kondisi pasar saham memburuk

Menipisnya kepercayaan investor asing secara umum selanjutnya memperburuk kinerja pasar seperti tercermin pada penurunan IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) yang mencapai titik terendah 1111,39 dan bahkan pada tanggal 8 hingga 10 Oktober 2009, Bursa Efek Indonesia ditutup untuk sementara. Pemburukan di Pasar Keuangan juga ditandai dengan kenaikan imbal hasil yang diminta oleh investor untuk instrumen SUN Pemerintah RI.

4. Premi Risiko Indonesia Melonjak

Terjadi peningkatan drastis atas premi risiko Indonesia sebagaimana tercermin pada data Credit Default Swap/CDS yang melonjak dari kisaran 350 bps menjadi 1200 bps hanya dalam kurun waktu kurang dari satu bulan, yaitu awal Oktober-akhir Oktober 2008. Sebagai perbandingan, saat ini CDS Indonesia adalah di bawah angka 200 bps, yang menunjukkan tingginya keyakinan investor kepada Indonesia. Perkembangan CDS Indonesia:

  • 1 Januari 2008: 152,83 poin
  • 1 Oktober 2008: 352,22 poin
  • 23 Oktober 2008: 1243,84 poin
  • 24 Oktober 2008: 1248,35
  • 28 November (setelah bailout Century): 708,89.

5. Menurunnya rata-rata transaksi PUAB

Sejak pertengahan tahun 2008, liquidity gap di industri perbankan mulai meningkat. Perbankan berupaya memenuhi kebutuhan likuiditasnya melalui Pasar Uang Antar Bank (PUAB). Namun demikian situasi krisis mengakibatkan seluruh bank di dunia termasuk bank-bank di Indonesia mempertahankan likuiditas yang ada guna memenuhi kewajibannya kepada nasabah penyimpan dana.

Dalam perkembangannya hal ini mengakibatkan segmentasi di PUAB. Kondisi ini dapat diindikasikan dari sangat menurunnya rata-rata transaksi PUAB dari periode Januari-September 2008 dan Oktober- Desember 2008, baik pada PUAB Rupiah maupun PUAB valuta asing. Pada saat ini, yang sangat dikhawatirkan adalah terjadinya flight to quality dari bank-bank kecil dan menengah ke bank-bank besar.

sumber detik finance

IHSG Belum Banyak Tingkah

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin ditutup melemah dalam transaksi yang tipis. Investor terlihat sangat berhati-hati menjelang libur panjang transaksi pada pekan ini. IHSG sempat bolak-balik ke teritori negatif dan positif.

Pada perdagangan Selasa (24/11/2009), IHSG akhirnya ditutup melemah 9,532 poin (0,39%) ke level 2.471,884. Indeks LQ 45 juga melemah 1,764 poin (0,37%) ke level 488,047.

Pola perdagangan yang tipis tersebut diprediksi akan kembali terulang pada perdagangan Rabu (25/11/2009) ini. IHSG akan kembali bergerak variatif dengan kecenderungan melemah tipis. Saham-saham dari emiten yang akan membagikan dividen akan menjadi pilihan investor untuk saat ini.

Bursa Wall Street tadi malam juga ditutup melemah tipis, setelah pemerintah merevisi angka PDB pada triwulan III-2009 menjadi 2,8% menjadi 3,5%.

Pada perdagangan Kamis (24/11/2009), indeks Dow Jones industrial average (DJIA) melemah 17,24 poin (0,16%) ke level 10.433,71. Indeks Standard & Poor's melemah tipis 0,59 poin (0,05%) ke level 1.105,65 dan Nasdaq melemah 6,83 poin (0,31%) ke level 2.169,18.

Bursa Tokyo juga masih lesu. Indeks Nikkei-225 dibuka melemah tipis 19,68 poin (0,21%) ke level 9.381,90.

Berikut rekomendasi saham untuk hari ini:

Panin Sekuritas:

Tekanan jual pada saham Grup Bakrie serta anjloknya bursa regional Asia, memberikan sentimen negatif bagi IHSG kemarin. Setelah bergerak fluktuatif akhirnya IHSG ditutup melemah -0,38% pada level 2.471,884. Bursa regional Asia tercatat gagal memanfaatkan momentum naiknya Dow Jones sehari sebelumnya. Kami memperkirakan indeks memang cenderung konsolidasi pada pekan ini. Minimnya sentimen positif membuat indeks sulit untuk rally lebih lanjut.

Disisi lain, kami juga melihat beberapa saham yang akan memberikan deviden interim (PTBA, SMGR, BBRI, BMRI, UNVR) dapat menjadi pilihan untuk jangka pendek/menengah ditengah pasar yang kehilangan arah. Kisaran support-resistance hari ini 2.451-2.485.

Optima Sekuritas:


Meskipun Dow Jones sebelumnya menguat tajam namun melemahnya bursa regional menahan kenaikan indeks sehinggat terkoreksi 9 poin ke level 2.471. Saham BMRI, BUMI, ADRO, dan BBRI menjadi penyumbang terbesar turunnya indeks. Investor asing masih akumulasi sebesar Rp 325 miliar. Uptrend di bursa masih belum berubah dimana level 2.490-2.500 menjadi resistant kuat saat ini sedangkan support di level 2.450.

sumber detik finance

Selasa, 24 November 2009

LPS Rekayasa Aturan Demi Selamatkan Century

Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menduga Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) melakukan rekayasa terhadap Peraturan LPS (PLPS) agar Bank Century (BC) dapat memperoleh tambahan suntikan dana (PMS/Penyertaan Modal Sementara) tidak hanya untuk memenuhi kecukupan modal (CAR) BC, tapi juga untuk memenuhi likuiditas.

Dalam Laporan Hasil Pemeriksaaan Investigasi Atas Kasus BC yang dikeluarkan BPK, dikatakan PMS sebesar Rp 6,7 triliun oleh LPS ke BC dilakukan dalam 4 tahap. Tahap pertama Rp 2,776 triliun, kedua Rp 2,201 triliun, tahap ketiga Rp 1,155 triliun, dan tahap keempat sebesar Rp 630 miliar.

"Dalam keempat tahap tersebut, tambahan suntikan dana tahap kedua tidak dibahas LPS dengan Komite Koordinasi (KK) yang beranggotakan Menkeu, BI, dan LPS," ujar laporan tersebut yang dikutip detikFinance , Senin (23/11/2009).

Hal ini bertentangan dengan pasal 33 PLPS No.5/PLPS/2006 sebagaimana diubah dengan PLPS No.3/PLPS/2008 yang menyatakan bahwa 'selama bank gagal sistemik dalam penanganan LPS, jika berdasarkan penilaian LPP (Lembaga Pengawas Perbankan) kondisi bank menurun sehingga menyebabkan diperlukan tambahan modal disetor untuk memenuhi tingkat kesehatan bank, maka LPS meminta KK untuk membahas permasalahan bank serta langkah-langkah yang akan diambil untuk penanganan bank tersebut'.

Suntikan dana tahap dua senilai Rp 2,201 triliun oleh LPS kepada BC disalurkan untuk memenuhi kebutuhan likuiditas sesuai dengan permintaan dari manajemen BC. Sesuai dengan ketentuan pasal 6 ayat 2 PLPS No.5/PLPS/2006 menetapkan bahwa 'perkiraan biaya penanganan bank gagal sistemik adalah jumlah perkiraan biaya untuk menambah modal disetor bank yang bersangkutan sampai bank tersebut memenuhi ketentuan yang berlaku mengenai tingkat kesehatan bank'

Berdasarkan ketentuan tersebut seharusnya LPS tidak dapat memenuhi permintaan manajemen BC untuk menambah PMS dalam rangka memenuhi kebutuhan likuiditas. Untuk memenuhi permintaan manajemen BC tersebut, LPS merubah ketentuan pasal 6 PLPS No.5/PLPS/2006 dengan PLPS No.3/PLPS/2008 oada tanggal 5 Desember 2008.

Dalam ketentuan baru tersebut, LPS menambah ketentuan bahwa biaya penanganan bank gagal sistemik tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan kecukupan modal (CAR) tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan likuiditas, sekurang-kurangnya memenuhi ketentuan tingkat kesehatan bank yang ditetapkan oleh BI.

Dengan perubahan PLPS tersebut, pada tanggal yang sama yaitu 5 Desember 2008, Dewan Komisioner LPS memutuskan untuk menambah biaya penanganan BC untuk memenuhi likuiditas sebesar Rp 2,201 triliun.

"Dengan demikian, patut diduga bahwa perubahan PLPS merupakan rekayasa yang dilakukan agar BC dapat memperoleh tambahan suntikan dana tidak hanya untuk memenuhi CAR tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan likuiditas," tutup laporan itu.

sumber detik finance

SBY: Bailout Century Rp 6,7 Triliun Harus Dikembalikan ke Negara

Jakarta - Presiden SBY menyatakan suntikan dana bailout Bank Century senilai Rp 6,7 triliun harus dapat dikembalikan kepada negara, karena itu dirinya memerintahkan Jaksa Agung dan Kapolri untuk mempercepat proses hukum terhadap pengelola Bank Century.

"Saya akan melakukan tindakan internal terhadap kasus Bank Century ini, dan melakukan percepatan proses hukum pengelola Bank Century, serta agar dapat dikembalikannya dana Rp 6,7 triliun kepada negara. Saya instruksikan Jaksa Agung dan Kapolri untuk melakukan tindakan yang tegas," ujarnya dalam pidato di Istana Negara, Jakarta, Senin (23/11/2009).

Dalam kesempatan tersebut, SBY mengatakan keputusan penyelamatan Bank Century dilakukan pemerintah untuk mencegah terjadinya krisis perbankan dan perekonomian di Indonesia, akibat guncangan krisis keuangan yang terjadi di dunia.

"Pada bulan November 2008, apa yang dilakukan pemerintah dan BI untuk menyelamatkan Bank Century harus dikaitkan dengan kondisi ini (krisis) sehingga tidak dikaitkan dengan keadaan yang normal-normal saja," ujarnya.

Dikatakan SBY pada waktu keputusan bailout diambil, dirinya sedang berada di luar negeri, namun dirinya memantau serta memahami situasi yang terjadi di Indonesia dan upaya penyelamatan perbankan tersebut.

"Saya sudah terima hasil audit BPK, pemerintah akan mempelajari, dan saya minta Menteri Keuangan dan jajarannya serta BI memberikan klarifikasi. Saya ingin akuntabilitas ditegakkan, kebohongan dan fitnah dapat dihilangkan," jelasnya.

sumber detik finance

Newmont Pasific Nusantara dan Sumitomo Jadi Operator Newmont

Jakarta - Setelah perjanjian jual beli (Sales Purchase Agreement/SPA) 14% saham divestasi PT Newmont Nusa Tenggara (NNT), para pemegang saham baru menyepakati PT Newmont Pasific Nusantara (NPN) dan Sumitomo sebagai operator pengelola NNT.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama NPN Martiono Hadianto ketika ditemui di Kantor Ditjen Minerbapabum, Jakarta, Senin (23/11/2009).

"Kami sepakat operatorship Pemda mempercayakan kepada Newmont dan Summitomo untuk kelola NTT," ujar Martiono.

Dengan kesepakatan ini, maka NPN dan Sumitomo akan menjadi operator NNT sampai saham keduianya kurang dari 40%, saat ini keduanya masih memegang 56% saham NNT.

Selain itu, dengan pembelian 14% saham NNT, maka Multi Daerah Bersaing (MDB) yang merupakan perusahaan bentukan Multicapital milik Bakrie dengan Pemda NTB memegang saham NNT sebanyak 24%.

"MDB punya 24% dan mereka punya hak untuk tunjuk direksi dan komisaris, ini konsekuensi karena masuknya pemegang saham baru," ujarnya.

sumber detik finance

Wall Street Akhiri Paceklik

Saham-saham di bursa Wall Street mengakhiri pacekliknya dan bergerak menguat berkat data penjualan rumah yang memunculkan lagi optimisme membaiknya perekonomian.

Melemahnya lagi dolar AS membuat saham-saham komoditas ikut menguat. Harga komoditas kemarin tercatat menguat, bahkan emas kembali menembus rekor tertingginya.

Pada perdagangan Senin (23/11/2009), indeks Dow Jones industrial average (DJIA) tercatat menguat 132,79 poin (1,29%) ke level 10.450,95. Indeks Standard & Poor's 500 naik 14,86 poin (1,36%) ke level 1.106,24 dan Nasdaq naik 29,97 poin (1,40%) ke level 2.176,01.

Penjualan rumah pada Oktober tercatat naik 10,1% menjadi 6,10 juta unit secara tahunan, atau lebih baik dari ekspektasi pasar sebanyak 5,7 hyta,

"Stabilisasi sektor perumahan adalah salah satu faktor yang dapat membuat konsumen AS kembali lebih cepat dari ekspektasi," ujar analis Charles Schwab & Co seperti dikutip dari AFP, Selasa (24/11/2009).

Saham-saham sektor komoditas menguat seperti Newmont Mining Corp naik 2,1%. Indeks logam dan pertambangan Dow Jones tercatat naik 0,8%.

Namun perdagangan sangat tipis, menandakan investor masih sangat berhati-hati. Volume transaksi di New York Stock Exchange hanya 980 juta, di bawah rata-rata tahun lalu sebanyak 1,49 miliar. Di Nasdaq, transaksi mencapai 1,86 miliar, di bawah rata-rata tahun lalu sebanyak 2,28 miliar.

sumber detik finance

Kamis, 19 November 2009

Wall Street Turun dari Titik Puncak

Saham-saham di Wall Street bergerak melemah untuk konsolidasi setelah penguatan yang besar sebelumnya hingga menembus titik tertinggi dalam 13 bulan terakhir. Namun Wall Street mampu memperkecil pelemahannya.

Pada perdagangan Rabu (18/11/2009), indeks Dow Jones industrial average (DJIA) ditutup melemah tipis 11,11 poin (0,11%) ke level 10.426,31. Indeks Standard & Poor's 500 juga melemah tipis 0,52 poin (0,05%) ke level 1.109,80 dan Nasdaq melemah 10,64 poin (0,48%) ke level 2.193,14.

Sentimen negatif datang dari angka konstruksi rumah yang mencatat penurunan selama Oktober ke titik terendahnya dalam 6 bulan terakhir. Hal ini menjadi pertanda bahwa sektor perumahan AS kini masih dalam tekanan.

Henry Smith, chief investment officer dari Heverford Trust Co mengatakan, meski mengalami pelemahan, namun saham-saham mendapatkan angin segar dari rendahnya suku bunga, belanja stimulus pemerintah dan tanda-tanda pemulihan ekonomi.

Saham-saham teknologi bergerak melemah setelah Autodesk Inc memperingatkan soal proyeksi kinerjanya. Sementara Salesforce.com juga melaporkan melambatnya bisnis baru. Saham Autodesk turun 10,4%, Salesforce melemah 3,1%.

"Saham-saham teknologi sudah berada pada area penguatan di pasar dan hasil dari dua perusahaan itu telah mematahkan momentumnya," jelas Nock Kalivas, analis dari MF Global seperti dikutip dari Reuters, Kamis (19/11/2009).

Perdagangan masih tipis, dengan volume di New York Stock Exchange hanya 1,06 miliar, di bawah rata-rata tahun lalu yang sebanyak 1,49 miliar. Di Nasdaq, transaksi juga hanya 2 miliar, di bawah rata-rata tahun lalu sebanyak 2,28 miliar.

sumber detik finance

Rupiah Masih Netral

Jakarta - Nilai tukar rupiah dibuka melemah tipis. Namun gerak rupiah diprediksi masih belum akan jauh-jauh di tengah pergerakan mata uang lain yang juga sedang stagnan.

Pada perdagangan Kamis (19/11/2009), rupiah dibuka kembali melemah tipis ke level 9.430 per dolar AS, dibandingkan sebelumnya di level 9.410 per dolar AS.

Di pasar global, dolar AS juga bergerak variatif atas mayoritas mata uang dunia. Namun dolar AS tercatat melemah atas euro sehingga memicu lonjakan harga emas ke titik tertingginya.

Euro menguat ke 1,4961 dolar, dibandingkan sebelumnya di 1,4873 dolar. Dolar AS juga menguat atas yen ke posisi 89,34 yen, dibandingkan sebelumnya di 89,25 yen.

Dengan melihat data inflasi AS dan melemahnya konstruksi rumah, Bank Sentral AS diyakini akan menekan suku bunga rendahnya untuk waktu yang lama, sehingga dolar pun akan semakin terteken.

"Dengan negara-negara lain yang sudah siap menaikkan suku bunga atau mengindikasikan pergerakan suku bunga kedepan, maka dolar AS akan terus mendapatkan tekanan dari perbedaan suku bunga dengan mata uang lainnya," ujar Michael Wahl, analis dari PNC Bank seperti dikutip dari AFP.

sumber detik finance

finalis Piala Dunia 2010

Berikut daftar finalis Piala Dunia 2010:

EROPA
Denmark
Jerman
Spanyol
Inggris
Serbia
Italia
Belanda
Swiss
Slovakia
Portugal
Yunani
Prancis
Slovenia

AFRIKA

Afrika Selatan (tuan rumah)
Ghana
Pantai Gading
Kamerun
Nigeria
Aljazair

ASIA/OCEANIA

Australia
Jepang
Korea Selatan
Korea Utara
Selandia Baru

CONCACAF:

Amerika Serikat
Meksiko
Honduras

AMERIKA SELATAN

Brasil
Paraguay
Cile
Argentina
Uruguay

Rabu, 18 November 2009

Market Flash eTrading

Jakarta - Dow Jones: Index harga saham di Amerika menguat selama tiga hari berturut-turut di picu oleh menguatnya mayoritas harga komoditi. Sedangkan nilai tukar US dolar menguat untuk pertama kalinya dalam tiga hari terakhir. Index S&P 500 +0.1% ke level 1,110.32 pada perdagangan di New York, sementara Dow +0.3%, di level 10,437.42 untuk kembali memecahkan rekor tertinggi dalam 13 bulan terakhir.

Wal-Mart Stores Inc. dan Exxon Mobil Corp menguat sebanyak 0.8%, setelah Warren Buffet membeli sebagian saham mereka. Sprint Nextel Corp. juga kembali menguat dalam 2 hari terakhir setelah manajemen menyatakan akan melunasi utang $1 milyar. Sedangkan saham-saham yang melemah termasuk Caterpillar Inc. and ITT Corp setelah the fed menyatakan bahwa permintaan untuk automobil manufacturing dan business equipment menurun sepanjang bulan Oktober.

Regional Pagi: Saham Jepang bergerak mixed, dengan pengautan saham teknologi menyusul penguatan wall Street, namun mayoritas saham finansial dan minyak melemah. Saham Inpex Corp. (-1.2%) dan Nippon Oil Corp. (-1.3%). Sumitomo Mitsui Financial Group (-2.3%) dan Mizuho Trust & Banking Co. (-1.3%). Namun, Elpida Memory Inc. (+3.4%) dan Advantest Corp. (+3%).

Sedangkan saham Australia dibuka menguat, dengan data positif dari AS dan penguatan pada saham energi. BHP Billiton Ltd.(+1.1%) setelah UBS meningkatkan prediksi laba persero, dan Rio Tinto Ltd. (+0.9%). Tetapi WorleyParsons Ltd. (- 1.3%) meskipun Credit Suisse meningkatkan peringkat saham menjadi "neutral" dari "underperform". Nikkei 225 (+0.4%) 9,770.85, Topix (-0.2%) 855.56. S&P/ASX 200 (+0.6%) 4,756.60. KOSPI INDEX (+1.40%) 1,608.19. STI (+0.36%) 2,774.93.

Commodity: Crude Oil (+0.40%) $79.5/bbl, Minyak diperdagangkan di atas $79 per barel di NY setelah prediksi laporan industri menunjukkan persediaan di US menurun. Pada perdagangan kemarin minyak sempat naik 0.3% setelah American Petroleoum Institute mengatakan persediaan crude oil akan turun 4.37 juta menjadi 333.1 juta. Hari ini deparetemen energi akan mengeluarkan laporan mingguannya di Washington.

Crude oil untuk pengiriman Desember diperdagangkan pada level $79.14. Gold (+0.10%) $1.142/oz, Harga emas untuk kedua kalinya dalam minggu ini menyentuh level tertinggi dipicu oleh spekulan yang melakukan hedging untuk mengindari tekanan inflasi dan pelemahan US dollar. Harga emas untuk immediate delivery naik 0.2% ke level $1,143.36/oz pada pukul 7.35 a.m di singapura, setelah sebelumnya mencapai level $1,144.42/oz atau mencapai kenaikan 30% sepanjang tahun ini. CPO (+2.0%) 2.238RM/MT, Nickel (4.3%) $16.800/MT, TIn (+1.6%) $14.990/MT.

Economic & Industrial News

Banking: BI Prediksikan Kredit FY10 Tumbuh 20%

BI memprediksi kredit FY10 tumbuh 20% akan ditopang oleh sektor padat karya seiring rencana APBN 2010 yang berorientasi pada pembangunan infrastruktur. Sementara, kredit FY09 dinilai melambat dari targetnya (+15%) karena merosotnya tren permintaan pembiayaandalam valuta asing . Hingga Sept09, kredit baru tumbuh 4,46% atau Rp58,39 triliun.

Banking: Bunga Deposito Maksimal 7%

Sebanyak 14 bank papan atas berkomitmen memangkas suku bunga depositonya sebanyak 1% atau maksimal jadi 7% mulia 20 Nov09. Sementara, BI juga meminta penurunan suku bunga kredit 1%, namun bankir hanya memangkas 0,5%.

Corporate news

AALI: Produksi CPO 10M09 Naik 9,7% yoy

Volume penjualan CPO AALI pada 10M09 naik 8,4% yoy dari 792.530 jadi 859.450 ton meliputi pasar domestik 764.080 ton (88,91%) atau naik 8,2% yoy dan sisanya ekspor 95.340 ton atau naik 10,3% yoy. Namun, harga rata-rata jual CPO di 10M09 turun 18,38% yoy dari Rp7.709/kg jadi Rp6.292/kg. Penjualan kernel 10M09 turun 8,5% yoy dari 135.076 ton jadi 123.542 ton sedangkan harga rata-rata jualnya juga turun 37,3% yoy dari Rp4.134/kg jadi Rp2.593/kg. Namun, penjualan minyak inti sawit 10M09 melonjak 73,7% yoy jadi 24.512 ton atau naik 22,56% vs 9M09. Selanjutnya, produksi TBS 10M09 naik 8,3% yoy jadi 3,56 juta ton dan produksi CPO naik 9,7% yoy jadi 896.912 ton.

PGAS: Bagi Dividen Interim Rp10

PGAS bagikan dividen interim sebesar Rp10/saham atau Rp242,39 miliar. Pemerintah akan meraih Rp138,06 miliar atau 56,96% dari dividen interim tersebut. Pembagian dividen dilakukan pada:
Cum dividen: 8 Des09
Ex Dividen: 9 Des09
Recording date: 11 Des09
Payment date: 23 Des09.

ANTM: Bersaing Perebutkan Newmont dengan NTB

Pemerintah belum menetapkan calon pembeli 14% saham divestasi Newmont senilai US$ 493,6 juta.

ANTM dan pemda NTB saling klaim akan mendapatkan saham tersebut.

Padahal tenggat waktu perpanjangan saham tersebut tinggal lima hari lagi. Selain itu, Proses negosiasi divestasi 14% saham milik Newmont Indonesia Limited (NIL) dan Nusa Tenggara Mining Corporation (NTMC) di Newmont yang dijadwalkan berlangsung hari ini, kemungkinan besar juga terancam buntu.

BKSL: Bidik Rp 2,2 Triliun dari Rights Issue

Dalam penerbitan saham baru tahun 2010 mendatang, BKSL berharap dapat meraup Rp 2,19 triliun. Dana hasil aksi korporasi tersebut akan digunakan untuk membiayai penyertaan saham dan pengembangan usaha.

GGRM: Patok Capex FY10 Rp850 m

GGRM mematok capex FY10 sebesar Rp850 miliar. Penggunaaan dana sebesar Rp600 miliar untuk membangun gedung kantor dan sejumlah depo guna menghubungkan titik distribusi yang jaraknya jauh dan belanja rutin tahunan Rp250 miliar.

CPRO: Fitch Ratings Pangkas Peringkat jadi CC

Fitch Ratings memangkas peringkat jangka panjang CPRO menjadi CC dari CCC. Selain itu, memangkas peringkat obligasi CPRO yang diterbitkan oleh Blue Ocean Resources Pte Ltd senilai US$325 juta berjatuh tempo 2012. Penurunan peringkat mencerminkan kekhawatiran terhadap kemampuan perseroan untuk membayar kupon obligasi senilai US$17,9 juta pada 28 Des09.

CTRA: Resmi Kuasai CTRS jadi 62,7%

CTRA menyatakan telah resmi menguasai saham CTRS sebanyak 62,7% dari 47,8%. Perseroan telah membeli 295 juta atau 14,9% saham CTRS seharga Rp825/saham atau Rp243,37 miliar.

INDF: Emisi Obligasi Sali Ivomas di Bawah Target

Jumlah penerbitan obligasi I/2009 dan sukuk I/2009 PT Salim Ivomas Pratama sebesar Rp780 miliar atau lebih rendah dari target awal awal Rp1,25 triliun, dipicu mundurnya PT Jamsostek dan sejumlah investor karena kupon yang ditawarkan 11,65% atau di bawah permintaan.

UNSP: Pimpin Konsorsium Pembeliaan 100% Domba Agro Mas

UNSP menyatakan memimpin konsorsium dari perusahaan lokal dan asing untuk membeli perusahaan perkebunan, PT Domba Agro Mas dari Domba Mas group. Nilai dari pembeliaan tersebut $500 juta, yang juga sama dengan total utang Domba Agro Mas. Perseroan menargetkan penjualan saham rampung pada akhir 2009.

Rumor

Harga saham ELTY berpotensi ke Rp350/saham, seiring kabar perseroan akan digandeng perusahaan finansial dari Tiongkok untuk menggarap proyek perumahan dan perkantoran di Beijing senilai Rp1,5 triliun yang akan dimulai awal 2010. Selain itu, kabar perseroan akan terbitkan obligasi konversi Rp1 triliun.

Harga saham CNKO berpotensi ke Rp90-100/saham seiring rencana IPO PT Sinarsurya, produsen CPO (terafiliasi). Selain itu, rencana pembangunan PLTU Pangkalan Bun dan PLTU Rengat serta tembilah jadi sentimen positif.

Technical Picks

PGAS (3775) – Speculative BUY (apabila Break Resistance pada 3800)
BMRI (4875) – SELL
CPIN (2150) – SELL
HEXA (2950) – BUY.

sumber detik finance

Wall Street Mulai Terantuk

Saham-saham di Wall Street masih menguat meski mulai terbatas, setelah broker memperbaiki pandangannya atas 2 komponen Dow Jones.

Namun secara keseluruhan tren pergerakan saham negatif karena investor masih merasa gamang akan proses pemulihan ekonomi, disamping kenaikan saham akhir-akhir ini yang sudah terlalu tajam.

Proyeksi tentang musim liburan yang lemah ikut menggelayuti psikologis investor. Hal ini dikarenakan belanja konsumen masih memberikan kontribusi hingga 2 pertiga aktivitas ekonoi AS.

"Berita-berita dari perital tidak terlalu bagus. Ini sepertinya menjadi sentimen pada hari ini, karena pelaku pasar masih mempertanyakan kekuatan pemulihan ekonomi," ujar Eric Kuby, Chief Investment Officer Northstar Investment seperti dikutip dari Reuters, Rabu (18/11/2009).

Pada perdagangan Selasa (17/11/2009), indeks Dow Jones industrial average (DJIA) ditutup menguat tipis 30,46 poin (0,29%) ke level 10.437,42. Indeks Standard & Poor's 500 juga menguat 1,02 poin (0,09%) ke level 1.110,32 dan Nasdaq menguat tipis 5,93 poin (0,27%) ke level 2.203,78.

Di Nasdaq, saham Microsoft Corp tercatat naik 2% setelah Morgan Stanley menaikkan target harga produsen software tersebut.

Namun perdagangan masih sangat tipis, dengan volume di New York Stock Exchange hanya 972 jute lembar saham, jauh di bawah rata-rata tahun lalu sebanyak 1,49 miliar. Di Nasdaq, transaksi juga hanya 1,92 miliar, di bawah rata-rata tahun lalu sebanyak 2,28 miliar.

sumber detik finance

Rupiah Kembali Loyo

Jakarta - Nilai tukar rupiah kembali bergerak melemah, didorong sentimen rebound-nya dolar di pasar global. Namun rupiah diyakini masih terus akan berada dalam tren menguat.

Pada perdagangan Rabu (18/11/2009), rupiah dibuka kembali melemah ke level 9.440 per dolar AS, dibandingkan penutupan kemarin di level 9.400 per dolar AS.

Deputi Gubernur Bank Indonesia Hartadi A Sarwono mengatakan, dari dalam negeri secara umum tidak ada yang berubah sehingga tidak akan terlalu menggoyahkan rupiah. Namun justru dolar AS kini masih berada dalam tren melemah.

"Secara keseluruhan pelemahan dolar masih berlangsung," ujarnya di Gedung DPR-RI, Jakarta, Selasa (17/11/2009) kemarin.

Hartadi menambahkan, yang perlu diwaspadai kini fluktuasi nilai tukar rupiah. BI kini sebisa mungkin meminimalkan dampak fluktuasi bagi nilai tukar.

"Di dealing room devisa, kasarnya, kalau ada devisa masuk ke perbankan, itu BI yang beli dolarnya agar tidak terlalu berlebihan," ujar Hartadi.

Tapi sebaliknya, BI juga akan tetap menjaga agar tidak terlalu banyak devisa yang keluar dari negara kita.

Pelemahan dolar AS sendiri, lanjut Hartadi, kini sudah mulai dikhawatirkan oleh negara-negara Asia. Penguatan nilai tukar negara yang berbasis ekspor seperti Korea dan Jepang akan mengakibatkan kinerja ekspornya terganggu. Menkeu AS sendiri telah mengakui adanya kekhawatiran tersebut.

"Salah satunya adalah statement Timothy Gartner, Menkeu AS ada concern negara-negara diluar ada pelemahan dolar,"paparnya.

Di pasar global, kemarin dolar AS mencatat rebound setelah terus menerus tertekan. Dolar AS menguat setelah Gubernur Bank Sentral Eropa Jean-Claude Trichet mengungkapkan komitmennya untuk penguatan dolar.

Euro tercatat melemah ke 1,4873 dolar, dibandingkan sebelumnya di 1,4972 dolar. Dolar AS juga menguat atas yen ke 89,25 yen, dibandingkan sebelumnya di 89,05 yen.

sumber detik finance

Langkah IHSG Mulai Seret

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin masih mampu ditutup menguat di tengah koreksi yang membayangi bursa-bursa regional. Penguatan saham BRI memberikan kontribusi bagi kenaikan IHSG.

Pada perdagangan Selasa (17/11/2009), IHSG ditutup menguat 5,114 poin (0,21%) ke level 2.473,789. Indeks LQ 45 juga menguat 1,293 poin (0,27%) ke level 489,113.

Namun langkah IHSG akan mulai terhadang. Lesunya pergerakan bursa-bursa regional akan membuat investor kembali kehilangan semangat untuk memburu saham-saham lagi.

Koreksi sebenarnya sudah mulai menggelayuti perdagangan saham kemarin, bahkan IHSG sempat terantuk-antuk ke zona negatif. Investor menilai kenaikan IHSG kini sudah cukup besar dan harga saham-saham sudah terlalu mahal.

Kelesuan itu juga didukung oleh bursa-bursa regional yang kini sedang kehilangan katalis. Investor merasa gamang karena proses pemulihan ekonomi dunia belum meyakinkan sehingga kinerja perusahaan belum bisa menggebu.

Bursa Wall Street tadi malam ditutup menguat tipis namun dalam volume yang sangat rendah. Pada perdagangan Selasa (17/11/2009), indeks Dow Jones industrial average (DJIA) ditutup menguat tipis 30,46 poin (0,29%) ke level 10.437,42.

Bursa Tokyo juga mengawali perdagangan hari ini dengan kelesuan. Indeks Nikkei-225 dibuka melemah tipis 6,70 poin (0,07%) ke level 9.723,23.

Berikut rekomendasi saham untuk hari ini:

Panin Sekuritas:

IHSG kemarin berhasil ditutup di area positif setelah mengalami profit taking menyusul rally yang terjadi dalam beberapa hari terakhir. Aksi ambil untuk pada saham BUMI menjadi pemicu terjadinya profit taking pada sesi 2 kemarin. Meski demikian, kami melihat belum terjadi trend reversal jangka pendek pada IHSG. Hari ini kami perkirakan indeks akan bergerak sideways. Saham pertambangan dan perkebunan diperkirakan masih akan bergerak fluktuatif mengingat trend dollar yang juga melemah. Kisaran support-resistance 2.451-2.480.

sumber detik finance

Pidato SBY Soal Kesiapan FTA Indonesia Mengecewakan

Jakarta - Di dalam forum KTT APEC di Singapura beberapa hari lalu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengungkapkan kesiapan Indonesia dalam program Free Trade Area (FTA). Pernyataan tersebut dinilai tidak tepat karena Indonesia belum pantas untuk ikut dalam kesepatan FTA, selama jalur ekonomi di negeri ini belum terintegrasi.

"Saya tidak ada masalah, dengan free trade. Yang saya kecewakan adalah pidato Presiden di Singapura yang mengaku siap dengan free trade, padahal ekonomi kita belum terintegrasi," kata pengamat ekonomi Faisal Basri dalam diskusi Economic Outlook 2010 di hotel Ritz Calton SCBD, Jakarta Selasa (17/11/2009) malam.

FTA, menurut Faisal, sangat bermanfaat bagi suatu negara karena terjadi proses integrasi jalur ekonomi di negara-negara kawasan. Namun infrastruktur Indonesia yang buruk, menyebabakan pengitagrasian ekonomi dalam negeripun belum tercapai.

"Ekonomi kita justru sudah terintegrasi dengan China, Shanghai, ataupun California. Sedangkan untuk Jakarta ke Berastagi ataupun ke Gorontalo sama sekali belum," jelas Faisal.

Faisal mencontohkan, beras yang diangkut dari Berastagi susut 10%, karena perjalanannya menuju Jakarta. Harga jeruk China dinilai lebih murah ketimbang jeruk lokal. Harga pasar untuk jeruk China Rp 6 ribu, sedangkan jeruk lokal mencapai Rp 12 ribu, padahal buah sama-sama diperdagangkan di Jakarta.

"Kondisi tersebutkan tidak masuk akal. Secara jarak, tentu berbeda. Harusnya jeruk lokal jauh lebih murah, jeruk Berastagi harga pokoknya hanya Rp 3 ribu, masak dijual lebih tinggi dari jeruk China," jelasnya.

Ditambahkan Faisal, integrasi ekonomi dengan daerah di luar pulau juga belum terjadi. Waktu angkut dari California menuju pulau Jawa lebih cepat, dibandingkan yang berasal dari Gorontalo.

"Ini kan ngga masuk akal. Mau free trade gimana, kalau kondisinya seperti ini," tanya Faisal.

Solusi yang paling memungkinkan adalah, dengan memperbaiki sistem transportasi laut. Dengan mendirikan pelabuhan yang berkualitas, adalah cara yang efektif untuk mengitegrasikan ekonomi dalam negeri.

"Perbaiki sistem transportasi laut. Efektifkan jalur angkut yang ada di pelabuhan saat ini. Selama ini terlalu banyak otoritas di sana, hingga terjadi ekonomi biaya tinggi," terang Faisal.

sumber detik finance

Selasa, 17 November 2009

Home Business & Finance News U.S. Politics International Technology Entertainment Sports Lifestyle Oddly Enough Health Science Special Coverage Video

DETROIT (Reuters) - General Motors Co said on Monday it lost $1.2 billion in a bankruptcy-shortened third quarter, but it vowed a quick repayment of $8 billion owed to the United States and Canada.

The results gave analysts and potential investors the first look at GM's books for the period from July 10, when the top U.S. automaker emerged from a fast-track sale out of a bankruptcy engineered and financed by the Obama administration, through the end of the third quarter.

Revenue for the entire third quarter dropped 26 percent to $28 billion.

Analysts said the results underscored the pressure facing the automaker even after a $50-billion financing package that has made the U.S. government a 61-percent owner.

"They are still on life support as a business and they are going to continue to be," said Mirko Mikelic, a portfolio manager at Fifth Third Bank in Grand Rapids, Michigan.

Chief Executive Fritz Henderson said the results showed GM has "significantly more work to do" despite topping its own targets for market share and sales as it came out of bankruptcy.

"The first step in the turnaround is to stop the bleeding, stop shrinking as we get to the foundation," Henderson told financial analysts on a conference call.

The "new GM" has cut 34,000 jobs globally from the start of the year, eliminated $78 billion of debt and built up a cash hoard of almost $43 billion thanks to its bailout. It has also cut its U.S. inventories of unsold vehicles in half.

Henderson's predecessor, Rick Wagoner, was asked to step down by the White House after resisting plans for a bankruptcy that GM had long argued would hurt consumer confidence.

FROM ONE POCKET TO THE OTHER?

Bolstered by its bailout, GM ended September with almost $43 billion in cash compared with $14 billion a year earlier.

That included $17.4 billion in a special account created with bankruptcy financing provided by the U.S. government. GM said it has allocated $8.1 billion from that taxpayer-funded account to pay off its government debt.

"This is basically them taking money from one pocket and putting it in the other," said Brad Coulter, an automotive restructuring adviser at O'Keefe & Associates.

"But they need to keep showing that they are stabilizing to get consumers back in showrooms. They also need to show investors and creditors that the business has stabilized and it's OK to invest in the auto supply base," he said.

GM's results were not prepared according to generally accepted accounting principles and were not comparable to past results. GM has lost $88 billion since 2005.

In the United States, where the "cash for clunkers" sales incentives helped lift a sagging market, GM's U.S. market share dropped to 19.5 percent from 24.3 percent a year earlier.

Aaron Bragman, an analyst with IHS Global Insight, called the GM results "surprising and a little disappointing."

"The bankruptcy was effective in some ways; the debt is a lot less; the structural costs are dramatically less; but why are they still turning in a loss?" Bragman said. "We expected better."

GM forecast industrywide sales in its home market would recover to about 11.5 million vehicles in 2010, up from 10.5 million this year. It declined to say how it would fare in a market of that size. Its North American operations lost $651 million in the shortened third quarter.

"When you are living on the edge of a cliff, which a company in bankruptcy and coming out of bankruptcy clearly is doing, it is all about being around for when the economy is thriving again," said Van Conway, principal at Detroit-based restructuring specialist firm Conway Mackenzie.

CHINA GAINS, EUROPEAN LOSSES

GM's results were supported by booming auto sales in China, where it has a nearly 14 percent market share. GM made $429 million in Asia in the period.

But that was more than offset by a loss of $437 million in Europe, where GM is racing to secure financing for its Opel unit. In a move that has strained relations with its German union and Germany's government, GM's board reversed course earlier this month and decided to keep Opel.

The German government had pledged to contribute 4.5 billion euros ($6.7 billion) to finance a deal that would have sold Opel to a Russian-backed group led by Canadian auto parts supplier Magna International Inc.

Henderson said GM needs to raise about 3 billion euros for this year and next to restructure Opel. He said he expects the funding would come mostly from GM in the United States.

GM is in the process of revaluing its balance sheet in a process expected to take until the first quarter.

In a move that would represent its first return to the capital markets, GM also plans to arrange a revolving line of credit in preparation for an eventual IPO, Henderson said.

"All of our shareholders want to sell shares," he said. "Creating a market for an orderly trading of the stock is important."

by reuters

IHSG Dapat Peluru Semangat

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin ditutup menguat cukup tajam di tengah penguatan bursa-bursa regional. Dipimpin saham PT Bumi Resources Tbk, saham-saham unggulan lain ikut bergerak menguat.

Pada perdagangan Senin (16/11/2009), IHSG ditutup menguat 41,874 poin (1,73%) ke level 2.468,675. Indeks LQ 45 naik 9,617 poin (2,01%) ke level 487,820.

Sentimen positif kembali hadir di lantai bursa. Penguatan bursa-bursa utama dunia diharapkan bisa menjadi katalis positif bagi pasar. Terutama bagi kenaikan saham-saham berbasis komoditas menyusul naiknya harga komoditas akibat melemahnya dolar AS.

Pada perdagangan Senin (16/11/2009), indeks Dow Jones naik hingga 136,49 poin (1,33%) ke level 10.406,96. Indeks Standard & Poor's 500 juga menguat 15,82 poin (1,45%) ke level 1.109,30 dan Nasdaq naik 29,97 poin (1,38%) ke level 2.197.85. Indeks S&P untuk pertama kalinya ditutup di atas level 1.100 setelah Oktober 2008.

Bursa Jepang juga dibuka langsung menguat. Indeks Nikkei-225 dibuka naik 56,46 poin (0,58%) ke level 9.847,64.

Penguatan bursa-bursa global akan menjadi sentimen positif. Namun harga saham-saham yang sudah dinilai terlalu mahal akan menghadang laju IHSG lebih jauh. IHSG diprediksi akan bergerak variatif dengan kecenderungan menguat.

Berikut rekomendasi saham untuk hari ini:

Panin Sekuritas:

IHSG kemarin bergerak menguat +1,72% pada level 2.468,675. Menguatnya indeks didukung oleh kenaikan saham BUMI menyusul pembayaran akuisisi 10% saham Newmont Nusa Tenggara. Secara teknikal, indeks tengah berada dalam trend menguat jangka pendek pasca tertembusnya kembali level 2.400. Hari ini kami perkirakan indeks akan menguji level resistance 2.482-2.491, sebelum menembus level 2.500-an. Sementara untuk support berada di 2.451. Kami rekomendasikan trading jangka pendek pada saham bluechip seperti BBRI, BMRI, UNTR, UNSP.

Optima Sekuritas:

Kenaikan IHSG sebesar 1.7% atau 41 poin ke level 2.468 di dorong oleh saham BMRI, ASII, PGAS, dan BUMI. Sementara dari nilai transaksi sebanyak 30% di sumbang oleh BUMI yang mengalami kenaikan 6%. Up trend bakal berlanjut mengingat MACD & MA membuat pola golden cross. Investor sebaiknya akumulasi dan hold hingga uptrend yang terjadi sudah jenuh. Kisaran indeks ada di 2.440-2.490.

sumber detik finance

IMF Jual 2 Ton Emas ke Mauritius

Washington - Dana Moneter Internasional (IMF) kembali menjual emasnya. IMF menjual 2 ton emasnya senilai US$ 72 juta kepada Bank Sentral Mauritius.

Penjualan emas itu dilakukan 2 pekan setelah IMF menjual 200 ton emasnya kepada Bank Sentral India senilai US$ 6,7 miliar. Penjualan emas kepada Mauritius itu juga tepat dilakukan saat harga emas mencapai puncaknya di US$ 1.136,72 per ounce.

"Penjualan emas kepada Mauritius itu menggunakan harga dasar pada 11 November 2009 yang menghasilkan dana sekitar US$ 71,7 juta," ujar IMF dalam pernyataannya seperti dikutip dari AFP, Selasa (17/11/2009).

IMF juga menyatakan pihaknya akan terus menjual cadangan emasnya secara langsung ke bank sentral-bank sentral dan pemerintah lain pada jangka waktu tertentu tanpa mengganggu pasar emas.

IMF saat ini tercatat memiliki 3.217 ton emas, atau berarti terbesar ketiga setelah Amerika Serikat dan Jerman. Pada 18 September, Dewan Eksekutif IMF telah menyetujui penjualan 403,3 ton emas atau sekitar seperdelapan dari cadangan emasnya.

sumber detik finance

Market Flash eTrading

Jakarta - Dow Jones: Index harga saham di US menyentuh rekor tertinggi dalam 13 bulan terakhir, seiring dengan penguatan mayoritas harga komoditi yang dipicu oleh reboundnya penjualan ritel serta pemerintah Asia berjanji untuk mempertahankan stimulus ekonomi. penguatan bursa juga dipicu oleh depresiasi US dollar yang menyentuh titik terendah dalam 15 bulan terakhir, sedangkan Treasury Note (2 years yields) menyentuh level terendah sejak Januari.

Pada perdagangan kemarin, Index S%P 500 di tutup menguat sebesar 1,5% ke level 1,109.3, sementara Dow Jones naik sebesar 136.49 point, atau 1.3 percent, ke level 10,406.96. Nilai tukar US dollar melemah ke level $1.4974 per euro turun dari level $1.4903 pada Nov. 13. Sedangkan yield dari 2 years Treasury Notes , tutup sebanyak 4 basis poin menjadi 0.77%, dan untuk 10 years yield turun sebanyak 7 basis poin menjadi 3.347%.

Exxon Mobil memimpin kenaikan pada produsen energi di S&P 500 akibat harga minyak mengalami kenaikan tertinggi dalam enam minggu. Target Corp. dan Sears Holdings Corp. mengaut setelah pemerintah US mengatakan penjualan ritel tumbuh 1.4%, American Express Co. +2.7% setelah turunya default pinjaman.

Regional Pagi: Bursa Asia menguat, dipimpin perusahaan teknologi dan pertambangan, setelah laporan menunjukkan penjualan ritel rebound di AS dan harga komoditas kembali naik. Canon Inc. (+2.4%) di Tokyo, setelah persero setuju membeli Oce NV, produsen wide-format printer terbesar di dunia. Mitsubishi Corp. (+1.8%) setelah harga minyak dan logam menguat. Alumina Ltd. (+3.4%) di Sydney. NIKKEI 225 (+0.31%) 9,821.95. KOSPI INDEX (+0.15%) 1,594.84. S&P/ASX 200 INDEX (+0.21%) 4,765.20. STI (-0.01%) 2,783.71.

Commodity: Harga Crude Oil di New York mendekati US$79 per barel, di picu oleh optimisme kenaikan permintaan bahan bakar, seiring membaiknya prospek recovery ekonomi US, consumer energi terbesar di dunia. Pada perdagangan kemarin minyak sempat menguat 3.3% ini, seiring dengan menguatnya index saham US dan kebijakan Negara-negara Asia untuk mempertahankan stimulus ekonomi.

Harga tembaga menyentuh level tertinggi dalam 13 bulan terakhir, setelah menguat dalam tiga bulan terakhir. Copper futures untuk March delivery +4.3%, menjadi $3.1285 per pound di the New York Mercantile Exchange's Comex division. Ini merupakan kenaikan paling significant sejak 21 Agustus silam. Crude Oil (+0.06%) $79/bbl, Gold (+0.19%) $1.140/oz, CPO (+0.4%) 2.194RM/MT, Nickel (4.3%) $16.800/MT, TIn (+1.6%) $14.990/MT.

Economic & Industrial News

Mining : Bakrie Akhirnya Bayar Lunas Ke Newmont

Grup Bakrie melalui anak perusahaannya PT Multi Daerah Bersaing (MDB) akhirnya menuntaskan transaksi 10% saham PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) senilai US$391 juta. Sementara itu pemerintah akan mempertemukan Pemda NTB dan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) untuk membahas kembali bagian porsi 14% saham perusahaan pemilik tambang batu hijau pekan Rabu ini.

Economic: November Diprediksi Tunjukkan Tren Deflasi-Kepala BPS

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan memperkirakan November ini akan menunjukkan tren deflasi atau jikalau terjadi inflasi maka akan kecil. Bahkan dirinya optimistis sampai akhir tahun target inflasi dapat di bawah 4% atau kemungkinan mendekati prediksi Bank Indonesia (BI) sebesar 3,6-3,7%.

Energy : PLN Harapkan Pemangkasan Biaya Energi di 2010

PLN mengharapkan pemangkasan biaya energi sebesar Rp 26.6 triliun atau setara dengan US$2.9 milyar tahun depan seiring dengan rendahnya konsumsi bahan bakar. Tahun depan beberapa pembangkit di bawah 10.000 megawatt akan mulai beroperasi. Konsumsi bahan bakar diharapkan turun menjadi 6.9 juta kiloliter pada 2010.

Corporate news

EXCL : Capex XL Akan Menyentuh US$450 Juta pada 2010

PT XL Axiata Tbk menganggarkan belanja modal (capex) 2010 sekitar US$400-450 juta atau lebih kecil dibandingkan tahun ini yang sebesar US$600-700 juta. Perusahaan akan mengandalkan pinjaman bank dan kas internal untuk rencana ini.

BUMI : Shin Kong Beraliansi Dengan BUMI

Shim Kong Wedbus, perusahaan investasi asal Taiwan membentuk aliansi strategis dengan Bumi Resources. Shin Kong berniat membiayai ekspansi Bumi di sektor pertambangan. Shin Kong akan memfasilitasi dan membantu kebutuhan pembiayaan Bumi.

TBLA: Capex Tunas Baru Rp 250 Miliar

Pada 2010, TBLA mengalokasikan belanja senilai Rp 250 miliar, dimana sebagian akan digunakan untuk pembangunan pabrik pengolahan kelapa sawit di Sumatera Selatan.

DOID : Northstar Akuisisi Delta US$350 Juta

Northstar Tambang Persada Pte Ltd telah merampungkan akuisisi 40% saham DOID senilai US$350 juta. Northstar kini menjadi pemegang saham mayoritas pada perusahaan induk PT Bukit Makmur Mandiri.

LTLS : Buyback Obligasi Rp 15 M

Lautan luas berencana membeli kembali obligasi perseroan senilai maksimal Rp 15 miliar. Buyback obligasi yang berlabel Obligasi III Lautan Luas tahun 2008 akan dilaksanakan pada 18 November 2009.

INDY: Bentuk Konsorsium Beli BHP Billiton

INDY menjajaki pembentukan konsorsium untuk pembelian dan pengembangan lahan seluas 355.000 hektar milik BHP Billiton di Maruwai. Kebutuhan dana diperkirakan akan mencapai US$ 400 juta hingga US$ 2 miliar, diluar dana akuisisi.

EXCL: Akan Lunasi Utang US$300 Juta

PT Excelcomindo Pratama Tbk akan menggunakan seluruh dana hasil penawaran umum terbatas sebesar Rp2,386 triliun untuk membayar utang perseroan. Dana tersebut akan dipakai untuk membayar pinjaman sindikasi dari DBS Bank Ltd, Export Development Canada, The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ Ltd, dan China Trust Commercial Bank.

WIKA: Incar Proyek Rp 285 Miliar

WIKA tengah mengincar proyek Pertamina senilai Rp 285 miliar. Proyek tersebut meliputi pembangunan fasilitas produksi di perusahaan migas milik negara tersebut.

Rumor

Harga saham DEWA berpotensi menuju level Rp 200 dalam jangka pendek. Menurut sumber, akuisisi 10% saham PT Newmont oleh BUMI akan menjadi momentum untuk mengangkat harga. Kabarnya DEWA akan dijadikan kontraktor di tambang emas Newmont dan tambang timah hitam milik Herald Resources di Sumut.

PT AKR Korporindo dikabarkan mendapatkan proyek baru dari Pertamina sebagai distributor BBM bersubsidi. Terkait hal itu, menurut sumber harga saham AKRA akan berpotensi Rp1.500-Rp1.600 dalam jangka pendek. Beroperasinya Jakarta Tank erminal dan akuisisi tambang di Kalimantan juga akan berdampak positif pada saham ini.

Technical Picks

IHSG (2468.675) – BUY
ASII : (33.500) – Trading BUY
BMRI (4925) - BUY
ITMG : (27.300) – BUY
TINS : (2025) – BUY
AALI (22,900) – BUY
ANTM (2375) – BUY
SMCB (1670) – BUY.

sumber detik finance

Senin, 16 November 2009

IHSG Butuh Katalis Baru

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang pekan lalu bergerak cukup fluktuatif tanpa tren yang jelas. Data PDB Indonesia yang tercatat tumbuh 4,2% selama triwulan III-2009 tidak banyak memberikan gerakan di pasar.

IHSG bergerak lesu dalam transaksi yang tidak terlalu besar. IHSG sempat menguat besar pada perdagangan Selasa berkat lonjakan harga saham-saham Bakrie 7. Pergerakan IHSG sepanjang pekan lalu adalah:


  • Senin (9/11/2009), IHSG menguat 11,328 poin (0,47%) ke level 2.406,434
  • Selasa (10/11/2009), IHSG turun 24,479 poin (1,02%) ke level 2.381,955.
  • Rabu (11/11/2009), IHSG menguat 21,924 poin (0,92%) ke level 2.403,879.
  • Kamis (12/11/2009), IHSG menguat 16,402 poin (0,68%) ke level 2.420,281.
  • Jumat (13/11/2009), IHSG naik tipis 6,520 poin (0,27%) ke level 2.426,801.

Investor tampaknya masih berhati-hati untuk kembali mengkoleksi saham-saham. Kenaikan harga saham-saham sebelumnya juga dinilai sudah terlampau tinggi dan mahal.

Kelesuan juga masih menyambangi pergerakan bursa Wall Street. Pada perdagangan Jumat (13/11/2009), bursa Wall Street ditutup menguat dalam volume perdagangan yang sangat tipis.

Indeks Dow Jones ditutup menguat 73 poin (0,72%) ke level 10.270,47. Indeks S&P 500 juga naik tipis 6,24 poin (0,57%) ke level 1.093,48 dan Nasdaq naik 18,86 poin (0,88%) ke level 2.167,88. Sepanjang pekan lalu, indeks Dow Jones menguat 2,5%, S&P 500 menguat 2,3% dan Nasdaq naik 2,6%.

Penguatan bursa Wall Street terjadi dalam volume yang sangat tipis, di New York Stock Exchange hanya 985 juta, jauh di bawah rata-rata tahun lalu yang mencapai 1,49 miliar. Di Nasdaq, transaksi mencapai 1,90 miliar, di bawah rata-rata tahun lalu sebanyak 2,28 miliar.

Investor global diprediksi masih akan menghadapi masa yang sulit pada pekan ini. Kurangnya katalis akan membuat pasar saham dilanda kelesuan sepanjang pekan ini.

"Kita telah melihat penarikan kembali dari aksi beli, namun tidak ada pengakuan penuh dari penjual juga. Saya kira kita sedang berada di 'tanah tak bertuan'," jelas Jeff Kleintop, analis dari LPL Financial seperti dikutip dari Reuters, Senin (16/11/2009).

Mengikuti kenaikan Wall Street, Bursa Tokyo pagi ini juga dibuka menguat tipis. Indeks Nikkei-225 dibuka menguat tipis 12,5 poin (0,12%) ke level 9.782,46.

Pergerakan bursa-bursa utama dunia yang ragu-ragu itu akan menimbulkan pula keragu-raguan bagi investor di Bursa Indonesia. IHSG pada perdagangan Senin awal pekan ini diprediksi akan bergerak variatif dengan kecenderungan melemah. Investor akan terus memantau pergerakan bursa regional yang juga sedang dilanda kelesuan.

Sumber detik finance

Rupiah Bertahan di 9.300-an/US$

Jakarta - Nilai tukar rupiah masih betah di kisaran 9.300-an per dolar AS. Rupiah diyakini masih akan bergerak dalam tren menguat ditengah trend dolar AS yang masih melemah.

Pada perdagangan Senin (16/11/2009), rupiah dibuka menguat tipis ke level 9.340 per dolar AS, dibandingkan penutupan akhir pekan lalu di level 9.350 per dolar AS.

Mata uang Asia sepanjang pekan lalu tercatat hanya bergerak tipis atas dolar AS, namun dengan kecenderungan menguat. Tren serupa diprediksi akan kembali terjadi pada pekan ini mengingat tidak adanya berita baru yang bisa menggerakkan pasar secara signifikan.

Investor masih tetap berhati-hati meski Menkeu AS berkomentar pemerintahnya sangat ingin mendorong penguatan dolar AS demi membantu pemulihan ekonomi. Namun para analis memperkirakan dolar AS masih berada dalam tren pelemahan.

"Pelemahan dolar AS mungkin diperkuat oleh data ekonomi AS, termasuk penjualan ritel yang diperkirakan membaik dan pidato dari Gubernur Bank Sentral AS tentang outlook ekonomi," ujar Koji Takeuchi, analis dari Mizuho Research Institute seperti dikutio dari AFP.

sumber detik finance

Market Flash eTrading

Jakarta - Dow Jones: Pada perdagangan minggu kemarin saham US tetap mempertahankan kenaikan dari minggu lalu seiring dengan setujunya G20 untuk mempertahankan stimulus ekonomi dan perolehan laba perusahaan-perusahaan seperti Wal-Mart Stores Inc. hingga Walt Disney yang melebihi prediksi analis.

Walmart dan Walt Disney naik sedikitnya 3.8%, American Express Co. melonjak 8.4% setelah pengeluaran dibeberapa Negara naik pada bulan Oktober. Dow Chemical Co. naik setelah diprediksi pemangkasan biaya dan peningkatan penjualan akan menghasilkan pendapatan lebih dari yang diprediksi analis.

Indeks S&P 500 ditutup menguat 0.57% menjadi 1,093.48 dan Dow Jones (+0.72%) 10,270.47. Semua sector yang terdapat dalam S&P 500 mengalami kenaikan pada minggu lalu, indeks yang menjadi tolak ukur ekuitas di US ini sempat menyentuh level 13 bulan tertingginya pada 11 November lalu akibat naiknya produksi di Cina. Laporan keuangan yang akan keluar minggu ini diprediksi akan menunjukkan reboundnya penjulan ritel dan naiknya produksi. Home Depot Inc., Target Corp. dan Dell Inc. dijadwalkan akan melaporkan laporan keuangannya.

Regional Pagi: Mayoritas saham Jepang melemah, dipimpin oleh perbankan dengan kekhawatiran perusahaan akan menjual saham. Mitsubishi UFJ Financial Group Inc. (-4.5%) setelah koran Nikkei mengabarkan bank berencana menjual 1 triliun yen ($11.2 miliar) saham. Sumitomo Mitsui Financial Group Inc. (-2.8%) setelah laba meleset dari estimasi analis. Hitachi Ltd. (-5.1%) setelah Reuters melaporkan perusahaan akan menghimpun dana sekitar 400 miliar yen dalam saham dan obligasi.

Bursa Australia dibuka positif, dengan S&P/ASX 200 (+0.9%) 4,749.1. Saham energu dan pertambangan memimpin penguatan, Woodside Petroleum Ltd. (+1.8%) meskipun harga minyak berjangka melemah. BHP Billiton Ltd. (+1%), Rio Tinto Ltd. (+2%). NIKKEI 225 (-0.16%) 9,754.4 KOSPI INDEX (-0.30%) 1,567.26. STI (+0.47%) 2,740.

Commodity: Grup riset CRU memprediksi nikel akan mengalami penurunan sebesar 8% sampai akhir tahun akibat melemahnya permintaan. Nikel unuk pengiriman tiga bulan mendatang di LME turun 5.9% menjadi $16.325 per metric ton dan harga diprediksi turun hingga $15.000 hingga akhir tahun. Crude oil (+0.84%) $77/bbl, Gold (+0.48%) $1.124/oz, CPO (+1.1%) 2.184RM/MT, Coal (+2.6%) $74.8/MT, Nickel (-0.5%) $16.105/MT, Tin (+0.3%) $14.750/MT.

Economic & Industrial News

Economic: Terancam Gagal Bayar Divestasi Saham Newmont

Anak usaha Grup Bakrie, PT Multicapital Indonesia, diperkirakan gagal memenuhi jadwal pembayaran divestasi 10% saham PT Newmont Nusa Tenggara (Newmont) senilai US$352 juta hari ini. Kegagalan pembayaran itu disebabkan ada perbedaan persepsi antara Multicapital dan BKPM soal batas waktu pembayaran.

Agri : Karet Penyebab Kinerja Ekspor ke AS Turun

Penurunan volume ekspor karet tujuan AS selama Januari-Agustus tahun ini menjadi penyebab utama penurunan kinerja ekspor ke negara tersebut yang dalam periode tersebut mencapai 21,45%. Nilai ekspor karet (Standard Indonesian Rubber/SIR) ke AS selama Januari-Agustus tahun ini hanya US$314,5 juta turun 72% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu US$1,09 M, dengan volume turun sebesar 47,52% menjadi 217.155 ton.

Corporate news

AALI: Volume Penjualan CPO 10M09 Naik 8,4% yoy

Volume penjualan CPO AALI pada 10M09 naik 8,4% yoy dari 792.530 jadi 859.450 ton meliputi pasar domestik 764.080 ton (88,91%) dan sisanya ekspor 95.340 ton. Namun, harga rata-rata jual CPO di 10M09 turun 18,38% yoy dari Rp7.709/kg jadi Rp6.292/kg.

BUMI: EBITDA Dairi Ditargetkan US$200 Jt

BUMI menargetkan proyek Dairi milik Herald Resources Ltd akan menyumbang EBITDA sebesar US$200 juta/tahun. BUMI akan mengenjot proyek di Dairi senilai US$211 juta hingga 2011.


SMGR: Bagi Dividen Interim Rp58

SMGR bagi dividen interim sebesar Rp58/saham, pada:
Cum dividen: 7 Des09
Ex dividen:8 Des09
Recording date:10 Des09
Payment date: 23 Des09.

MAPI: Bayar Utang Rp500 M, Tawarkan Bunga Obligasi 11-13%

MAPI berencana refinancing utang sebesar Rp500 miliar pada akhir tahun ini. Pendanaan berasal dari emisi obligasi. Sementara itu, MAPI menawarkan bunga obligasi Rp500 miliar mencapai 11%-13%.

EXCL: Utang Jatuh Tempo 2010 Capai Rp3 T

EXCL mencatat utang jatuh tempo pada 2010 sebesar Rp3 triliun. Pendanaan berasal dari pinjaman BBNI dan rights issue. Selanjutnya, perseroan mematok capex FY10 sebesar US$450 juta, atau lebih rendah dari target sebelumnya US$500 juta.

RIGS: Bagi Dividen Interim Rp20

RIGS bagi dividen interim sebesar Rp20/saham, pada:
Cum dividen: 7 Des09
Ex dividen:8 Des09
Recording date:10 Des09
Payment date: 23 Des09.

TPIA: Bagi Dividen Interim Rp150

TPIA bagi dividen interim sebesar Rp150/saham, pada:

Cum dividen: 4 Des09
Ex dividen: 7 Des09
Recording date: 9 Des09
Payment date: 28 Des09.

IPO: Pengumuman IPO PT Latinusa

PT Pelat Timah Nusantara (Latinusa) mengumumkan propspektus IPO masimal sebanyak 504.670.000 saham
dengan nilai nominal Rp100/sahm.
Masa Bookbuilding: 19-30 Nov09
Perkiraan Masa penawaran: 7-8 Des09
Perkiraan listing: 14 Des09

SMGR: Ekspansi US$533 Juta

SMGR berencana membangun pabrik semen di Papua dengan total investasi US$533,71 juta dalam lima tahun kedepan, seiring meningkatnya konsumsi semen di wilayah tersebut.

Earnings Watch

BLTA: Laba Bersih 9M09 Anjlok 96,78% yoy

Laba bersih BLTA 9M00 anjlok 96,68% yoy dari US$188,02 juta (Rp1,78 triliun) jadi US$6,05 juta (Rp57,47 miliar). Penurunan dipicu turunnya pendapatan 17,48% yoy dari US$546,07 juta jadi US$450,67 juta yang disertai dengan beban atas perubahan nilai wajar atas obligasi konversi dan wesel bayar US$119,25 juta. Sebanyak 76,65% pendapatannya atau US$345,44 juta disumbang dari bisnis pengangkutan kimia, gas (6,86%), minyak (14,43%), dan sisanya dari fasilitas FPSO. Sementara, kewajiban tidak lancarnya mencapai US$1,41 miliar meliputi utang bank (US$772,21 juta), utang obligasi (US$138,15 juta), wesel bayar (US$200 juta), kewjiban sewa pembiayaan (US$236,79 juta) dan utang lainnya (US$11,22 juta).

Rumor

Harga saham ASIA berpotensi ke Rp200/saham. Kabarnya, perseroan temgah jajaki akuisisi enam tambang emas di Bangk Belitung, Aceh dan NTT.

Harga saham SMCB berpotensi ke Rp2.000/saham. Kabarnya, perseroan temgah mengincar perusahaan lokal di Jatim yang akan diakuisisi dalam waktu dekat. Saat ini, perseroan tengah siapkan dana Rp1triliun.

Corporate Actions


Hari ini (16/11), Cum rights issue Bank Agroniaga Tbk (AGRO), ratio 69 (new) : 160 (old) Rp100/saham. Ex date (17/11)

Hari ini (16/11) , Cum dividen Tunas Alfin Tbk (A) dan (B) atau ( TALFA ) (TALFB) Rp8/saham Ex dividen (17/11)

Technical Picks

IHSG Daily (2426,8) – BUY
ADRO (1710) – Speculative BUY
ANTM (2275) – BUY
BUMI (2450) – BUY
INTP (11,600) - BUY
UNSP (760) - BUY
UNTR (15,550) - SELL
CTRS (630) – BUY

sumber detik finance

Jumat, 13 November 2009

Market Flash eTrading

Jakarta - Dow Jones: Saham US turun dari level 13 bulan tertingginya seiring dengan turunnya saham-saham energi setelah pertumbuhan pada persediaan minyak melebihi prediksi dan menghapus kenaikan yang sebelumnya terjadi akibat takeover yang dilakukan Hewlett-Packard Co. terhadap 3M Corp. Southwestern Energy Corp. dan Range Resources Corp. mengalami penurunan lebuh dari 4% dan memimpin penurunan pada 39 saham dari 40 saham energi pada S&P.

Dolar menguat terhadap 15 mata uang dan turut membantu penurunan pada komoditas. 3Com rally 31% setelah Hewlett Packard menawarkan untuk membeli perusahaan tersebut dengan nilai $2.7 milyar. Indeks S&P 500 (-1%) 1,087.24 setelah sebelumnya sempat menyentuh 1,101.97 sebelum departemen energi mengeluarkan laporannya. Dow Jones (-0.9%) 10,197.47.

Regional Pagi: Bursa Asia melemah di hari kedua, MSCI Asia Pacific Index melemah, seiring saham komoditas melemah dengan rendahnya harga minyak dan logam. Saham Jepang bergerak mixed, dibuka melemah, dengan Nikkei 225 (-0.3%) 9,780.41, dan Topix juga melemah 0.3% 865.45. Fuji Heavy Industries Ltd. (-1.1%) dengan aksi profit taking setelah penguatan di sesi sebelumnya. Produsen otomotif lainnya berada dalam area positif, Toyota Motor Corp. (+0.9%) dan Nissan Motor Co. (+0.3%).

BHP Billiton Ltd. (-1.6%) di Sydney. BlueScope Steel Ltd. (-1.4%), melanjutkan pelemahan dari kemarin setelah memprediksikan kerugian 1H. Central Glass Co. dan Nippon Sheet Glass Co. melemah lebih dari 5% setelah mencetak kerugian. NIKKEI 225 (-0.57%) 9,749.02. KOSPI INDEX (-0.17%) 1,570.06. S&P/ASX 200 INDEX (-1.15%) 4,693.20. STI (-0.64%) 2,708.90.

Commodity: Crude oil diperdagangkan di kisaran $77 per barel akibat adanya sinyal berkurangnya permintaan bahan bakar. Pada perdagangan kemarin minyak sempat turun 3% setelah departemen energi US mengeluarkan laporan yang menunjukkan persediaan mengalami peningkatan sebanyak 1.76 juta barel dan tingkat operasi kilang minyak US turun ke level terendahnya dalam setahun.

Crude oil untuk pengiriman Desember diperdagangkan pada level $76.91/barel. Crude Oil (+0.04%) $77/bbl, Gold (+0.15%) $1.105/oz, CPO (-0.9%) 2.161RM/MT, Nickel (-3.9%) $16.190/MT, TIn (-0.1%) $14.700/MT.


Economic & Industrial News

Mining: Divestasi Newmont Diperpanjang, Senin Depan Akhir Pembayaran Multicapital

Divestasi 14% saham Newmont diperpanjang hingga 23 Nov09 karena Pemda NTB-ANTM belum juga menemukan titik temu soal pembagian porsi saham tersebut. Kemenneg BUMN tetap mempertahankan ANTM sebagai wakil dari pemerintah dalam divestasi itu. Sementara itu, PT Multicapital diberi waktu hingga senin (16/11) pkl 17.00 WIB untuk membayar tunai pembelian akuisisi 10% saham Newmont senilai US$391 juta. Jika tak terealisasi, Pemda berhak menjual saham tersebut kepada pihak lainnya. Hingga saat ini, Grup Bakrie belum jelas kapan akan membayarnya.

Economic: Dana Asing di SBI Capai Rp 46 Triliun

Jumlah dana asing di SBI mencapai Rp 46 triliun, naik dari Oktober yang sebesar Rp 43 triliun. Aliran dana asing ke Indonesia kian marak terjadi khususnya pada sektor keuangan, selain pada SBI, dana asing pada instrumen SUN juga tercatat tembus Rp 100 triliun.

Economic: Utang Pemerintah RI Capai Rp 1.604 Triliun

Hingga September 2009, utang pemerintah pusat Indonesia tercatat sebesar US$ 165,76 miliar atau setara dengan Rp 1.604,69 triliun. Angka tersebut menurun dibandingkan jumlah utang per akhir 2008 yang mencapai Rp 1.636,74 triliun. Utang itu terdiri dari pinjaman US$ 65,42 miliar dan surat berharga US$ 100,33 miliar.
Corporate news

INCO : 50% Lahan Akan Dirasionalisasi

Sekitar 50 persen dari total luas lahan kontrak karya PT International Nickel Indonesia (Inco) akan dirasionalisasi Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. Pembicaraan awal dengan Inco untuk merasionalisasi 50 persen dari 118 ribu hektar lahan kontrak karya mereka telah dilakukan dan gagasan rasionalisasi itu muncul sebab dalam waktu 30 tahun, perusahaan nikel asal Kanada itu hanya mampu mengelola lahan sekitar 9.000 hektar. Sisanya menjadi lahan tidur dan tidak bisa dikelola.

Mining : ANTM dan TINS Setuju Bergabung dengan PTBA

PT Aneka Tambang dan PT Timah telah menyetujui untuk bergabung dengan PT Tambang Batu Bara Bukit Asam untuk membeli proyek batubara BHP Billiton di Maruwai seluas 355.000 ha..

MEDC: Bersaing dengan Rajawali Miliki BHP

Rajawali Corp dan MEDC bersaing ketat menjadi calon mitra strategis PT BHP Billiton yang akan melepas 25% saham di tambang batubara Maruwai, Kalimantan Tengah. Dua perusahaan nasional itu akan mendapat lawan tangguh dari PTBA dan PT Rio Tinto Indonesia. BHP Saat ini menyeleksi hasil tender terbuka tersebut.

SMGR: Per Oktober Penjualan Naik 2,1%

Per Oktober 2009, SMGR mencatat kenaikan penjualan sebesar 2,1% yakni 14,04 juta ton dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya ditengah menurunnya konsumsi semen nasional dari 31,70 juta ton menjadi 31,05 juta ton.

KLBF: Seleksi 5 Produsen obat Lokal

KLBF tengah menyeleksi lima produsen lokal seiring rencana akuisisi produsen obat, makanan, dan minuman kesehatan pada 2010. Perseroan siapakan dana internal Rp500 miliar dan mengkaji emisi obligasi Rp300 miliar-1 triliun untuk pendanaanya. Selanjutnya, perseroan mematok capex FY10 Rp300-500 miliar.

AKRA: Akuisisi Perusahaan Tambang di Kalimantan

AKRA akuisisi 175 saham PT Pacifica Bangun Lestari di PT Anugrah Karya Raya, atau 87,5% saham perusahaan yang bergerak di sektor tambang batu bara tersebut. Akta jual beli saham tersebut telah ditandatangani pada 10 November 2009.

Earnings Watch

MASA: Laba Bersih 9M09 Naik 80,16% yoy

MASA mencatat laba bersih 9M09 naik 89,16% yoy dari Rp68,86 miliar jadi Rp124,07 miliar. Kenaikan dipicu oleh naiknya penjualan 19,18% yoy dari Rp1,05 triliun jadi Rp1,19 triliun serta lonjakan penghasilan bunga 211,33% jadi Rp667,42 miliar. Selanjutnya, total aktiva naik 8,96% dari Rp2,34 triliun jadi Rp2,55 triliun dipicu tambahan fasilitas pinjaman modal kerja dari BNGA dan PT Bank Ekspor Indonesia.

Rumor

Harga saham BBNI menuju Rp2.250-2.500/saham seiring kabar penerbitan obligasi dan pembagian dividen dalam waktu dekat. Selain itu masuknya perseroan ke indeks MSCI jadi sentimen positif.

Harga saham BISI berpotensi ke Rp2.000/saham. Kabarnya, perseroan akan stock split berasio 1:2 atau 1:5 dan segera meminta restu RUPSLB pada bulan ini.

Corporate Actions

Hari ini (13/11), listing atau start trading periode rights issue Pacific Utama Tbk (LPPF) Rp160/saham, atio 10 (new):1 (old) . End trading period (25/11)

Technical Picks

IHSG (2420.281) - SELL
ISAT (5300) - SELL
SGRO (2375) - SELL
UNTR (15,700) - SELL
ASII (32.750) – BUY
Gold (1101.91) - SELL
LME Spot Nickel : (16.130) – Speculative BUY
Natural Gas (4,397) – Speculative Buy.

sumber detik finance

New jobless claims lowest since January

WASHINGTON (Reuters) - The number of U.S. workers filing new claims for jobless benefits last week fell to the lowest level since January, the government said on Thursday, evidence the hard-hit labor market may be slowly improving.

Initial claims for state unemployment insurance dropped to 502,000 in the week ended November 7 from a revised 514,000 the prior week. Analysts polled by Reuters had expected claims to slip to 510,000 from an initially reported 512,000.

"It shows that companies are cutting jobs at a slower pace than during the financial crisis," said Gary Thayer, chief macrostrategist for Wells Fargo Advisors in St. Louis. "We're trending in the right direction, but we are probably several months away from (rising) monthly payrolls numbers."

The U.S. economy lost 190,000 jobs last month and the unemployment rate hit a 26-1/2-year high of 10.2 percent. While employers are cutting jobs at a slower pace than they were at the start of the year, economists expect the jobless rate to move higher before peaking in mid-2010.

Rising unemployment is causing a political headache for President Barack Obama and his fellow Democrats, even though the economy appears to have snapped out of its deepest downturn since the 1930s, with growth at an annual rate of 3.5 percent in the third quarter.

Some economist are concerned the country is gearing up for a "jobless recovery," which would hit U.S. consumers hard.

Wal-Mart Stores Inc (WMT.N), the world's largest retailer, on Thursday said its customers' are worried about unemployment as it forecast earnings for the current holiday quarter that could miss Wall Street estimates. The comments spurred concerns about overall consumer spending, which accounts for roughly 70 percent of U.S. economic activity.

Stocks fell, weighed down by the Wal-Mart news and by a rise in the U.S. dollar that pressured commodity-related shares. .N

(For a chart relating consumer sentiment and jobless claims, please see here)

The Democratic Party lost two state governorships to Republicans in elections this month that focused heavily on the economy, and on Thursday, Obama announced the White House would hold a forum on jobs growth in December.

"We all know that there are limits to what government can and should do even during such difficult times, but we have an obligation to consider every additional responsible step that we can to encourage and accelerate job creation in this country," Obama said.

NO JOBS GROWTH YET

While initial claims for jobless benefits are down sharply from the March peak of 674,000, analysts say they need to drop below 400,000 to offer a signal of job creation.

"The larger question is, Are new jobs becoming available? I don't think they are," said Bruce Bittles, chief investment strategist for Robert W. Baird & Co in Nashville, Tennessee.

The four-week moving average of new claims, considered a better gauge of underlying trends as it irons out week-to-week volatility, decreased to 519,750, the lowest since the week ended November 29, 2008. It has been dropping since August.

The number of workers still collecting benefits after an initial week of aid also fell. These so-called continued claims dropped to 5.63 million in the week ended October 31, the lowest level since March.

The decline in continued claims, which has been falling since early September, hints at some improvement in the labor market, but it also reflects the unemployed workers who have exhausted their 26 weeks of typical aid and are no longer counted.

According to the Labor Department, an additional 4.04 million people claimed unemployment benefits through temporary aid extension programs in the week ending October 24, the most recent week for which statistics were available.

Last week, Congress approved legislation that would further extend benefits by up to 20 weeks, the third time they have been extended since the recession began in late 2007.


by reuters

Warren Buffett: The financial panic is over

NEW YORK (Reuters) - Warren Buffett, perhaps the world's most admired investor, said on Thursday the financial panic that gripped the globe last year is a thing of the past, even as the U.S. economy's struggles persist.

"The financial panic is behind us," the world's second-richest person said at Columbia University's business school. "Our economy was sputtering, still is sputtering some."

Buffett, 79, nevertheless said there is greater opportunity for investments inside the United States than outside, noting that the U.S. economy is far larger than any other.

He appeared at Columbia with Microsoft Corp founder Bill Gates, the world's richest person and a Buffett friend and bridge partner.

Last month, preliminary government data showed the U.S. economy expanded in the third quarter, the first three-month period of growth since the second quarter of 2008.

Nonetheless, the U.S. unemployment rate last month reached 10.2 percent, the first double-digit reading in 26 years.

Buffett last week made a big bet on the U.S. economy when his Berkshire Hathaway Inc agreed to pay about $26.4 billion for the 77 percent of railroad company Burlington Northern Santa Fe Corp that it did not already own.

"There will be more people in this country, 10, 20, 30 years from now," Buffett said. "They'll be moving more and more goods back and forth to each other and the most environmentally friendly and cost-efficient way of doing that is railroads."

Buffett said rail transport uses one-third less fuel and pollutes the air less than trucks, and that one train can supplant about 280 trucks.

Gates, who is also a Berkshire director, said other sectors might also boost the economy over the long term, including information technology, energy and medicine.

Separately, Buffett advised the U.S. government not to coddle companies that need bailouts to survive or preserve capital.

"More sticks are called for," he said.

Buffett gave Federal Reserve Chairman Ben Bernanke and U.S. Treasury Secretary Timothy Geithner "high marks" for how they managed the financial crisis.

The billionaire has praised Bernanke in the past, while mocking Geithner's stress tests for banks.

CNBC television was a host for the Columbia event.


by reuters

Stocks fall on energy shares, consumer worries

NEW YORK (Reuters) - The Dow industrials six-day winning streak came to a halt on Thursday as a drop in oil prices pulled energy stocks lower and a guarded outlook from Wal-Mart fanned worries about consumer spending.

Stocks were also undermined by a U.S. dollar rally, as its safe-haven appeal rose after several policymakers around the world warned the economic recovery was fragile.

With earnings season coming to a close, and looking beyond the Federal Reserve's meeting last week, investors searched for new catalysts to determine the market's direction.

"As the S&P 500 has gone above 1,100, it has had a hard time holding on to gains," said Quincy Krosby, market strategist at Prudential Financial in Shelton, Connecticut.

Both the Dow industrials and the S&P 500 hit 13-month closing highs on Wednesday.

Oil futures settled down 3 percent below $77 per barrel as data confirmed crude and refined product inventories rose last week. The S&P energy sector index fell 2 percent, with shares of Hess Corp (HES.N) down 2.5 percent to $55.95 and Occidental Petroleum Corp (OXY.N) down 1.6 percent to $81.81.

The Dow Jones industrial average .DJI fell 93.79 points, or 0.91 percent, to 10,197.47. The Standard & Poor's 500 Index .SPX dropped 11.27 points, or 1.03 percent, to 1,087.24. The Nasdaq Composite Index .IXIC lost 17.88 points, or 0.83 percent, to 2,149.02.

"In order to get to the next level up, (the market) does need a strong catalyst, and most of the time the stronger dollar has been a negative," Krosby said.

Shares of insurers and banks were among top laggards, with the S&P financial sector index .GSPF down 1.8 percent.

Wal-Mart, the world's largest retailer, reported a higher quarterly profit and its shares rose 0.5 percent to $53.24, but it forecast earnings for the key holiday quarter that could miss Wall Street's consensus estimate.

Concern about consumer spending weighed on the S&P retail index .RLX, which fell 0.8 percent.

After the market's close, shares of Walt Disney Co (DIS.N) jumped 3.6 percent to $30.10 after the media company posted a rise in quarterly earnings and its revenue was higher than expected.

Advance Micro Systems Inc (AMD.N) rose 21.8 percent to $6.48 and was the among the most traded stocks during the regular session on the New York Stock Exchange after it agreed with fellow chipmaker Intel Corp (INTC.O) to settle all outstanding legal disputes. Intel will pay AMD $1.25 billion as part of the settlement.

Network equipment maker 3Com Corp (COMS.O) gained 31.1 percent to $7.46 a day after Hewlett-Packard Co (HPQ.N) said it has agreed to buy the company for $2.7 billion. [ID:nN11380741]. Hewlett-Packard shed 0.6 percent to $49.70.

Volume was light on the New York Stock Exchange with 1.05 billion shares changing hands, below last year's estimated daily average of 1.49 billion. On the Nasdaq, about 2.24 billion shares traded, slightly below last year's daily average of 2.28 billion.

by reuters

HK stocks set to open flat; energy stocks fall

 HONG KONG, Nov 13 (Reuters) - Hong Kong shares are set for a
flat start on Friday, as a drop in oil prices weighs on energy
stocks including PetroChina (0857.HK) (601857.SS), while weaker
overseas markets hurt sentiment.
 Top Asian oil and gas producer PetroChina and Chinese
offshore oil producer CNOOC (0883.HK) both fell about 1 percent.
 The benchmark Hang Seng Index .HSI was set to open down
0.07 percent, or 16.23 points, at 22,381.34.
 The China Enterprises Index .HSCE of top locally listed
mainland Chinese stocks was set to fall 0.31 percent to
13,283.87.

by reuters

Rupiah Ceria di Pagi Hari

Jakarta - Nilai tukar rupiah kembali dibuka menguat tipis setelah kemarin melemah. Namun rupiah diprediksi masih sulit bergerak menguat hingga di bawah level 9.400 per dolar AS.

Pada perdagangan Jumat (13/11/2009), rupiah dibuka menguat tipis ke 9.405 per dolar AS, dibandingkan penutupan kemarin di level 9.430 per dolar AS.

Di pasar global, dolar AS kembali bergerak menguat setelah Menteri Keuangan AS Timothy Geithner menyatakan komitmennya tentang perlunya penguatan dolar AS untuk stabilitas ekonomi.

Euro tercatat melemah ke 1,4845 dolar, dibandingkan penutupan sebelumnya di level 1.4978 dolar. Sementara dolar AS menguat ke 90,34 yen, dibandingkan sebelumnya di 89,84 yen.

Geitner dalam pertemuan dengan 21 Menteri Keuangan APEC di Singapura kembali menyatakan komitmennya terhadap penguatan dolar AS.

"Sangat penting bagi AS memiliki dolar AS yang kuat. Ini sangat penting untuk pemulihan ekonomi AS," jelas Geithner seperti dikutip dari AFP.

Komitmen itu kembali membuat dolar AS yang sempat merosot tajam akhirnya tegak kembali. Penguatan dolar itu juga memicu pelemahan di bursa Wall Street dan luruhnya harga-harga komoditas.

sumber detik finance

Koreksi Sambangi Wall Street

Koreksi kembali terjadi atas saham-saham di Wall Street. Sementara harga minyak mentah dunia turun tajam hingga 3% setelah cadangan minyak mentah AS menunjukkan kenaikan.

Menjelang berakhirnya masa pengumuman laporan keuangan, dan usainya sentimen keputusan Bank Sentral AS pekan lalu, investor kini sedang mencari katalis baru untuk menentukan arah pasar.

"Setelah S&P 500 naik di atas 1.100, maka kini memasuki masa yang sulit untuk mendapatkan gain lagi," ujar Quincu Krosby, analis dari Prudential Financial seperti dikutip dari Reuters, Jumat (13/11/2009).

Pada perdagangan Kamis (12/11/2009), indeks Dow Jones ditutup melemah 93,79 poin (0,91%) ke level 10.197,47. Indeks Standard & Poor's 500 juga melemah 11,27 poin (1,03%) ke level 1.087,24 dan Nasdaq melemah 17,88 poin (0,83%0 ke level 2.149,02.

Sentimen negatif juga datang dari penguatan dolar AS. Mata uang ini kembali dicari setelah para pembuat kebijakan di berbagai belahan dunia memperingatkan pemulihan ekonomi yang masih labil. Hal itu memicu investor untuk kembali memburu dolar yang merupakan safa-haven.

"Untuk bisa menguat ke level berikutnya, pasar tidak perlu katalis yang kuat, dan pada sebagian besar waktu, penguatan dolar menjadi sentimen negatif," tambah Krosby.

Perdagangan masih sangat tipis, dengan transaksi di New York Stock Exchange hanya 1,05 miliar, di bawah rata-rata tahun lalu yang sebanyak 1,49 miliar. Di Nasdaq, transaksi juga hanya 2,24 miliar, di bawah rata-rata tahun lalu yang sebanyak 2,28 miliar.

Harga Minyak Merosot

Sementara harga minyak mentah dunia tercata merosot tajam setelah adanya lonjakan cadangan minyak mentah dunia, sementara permintaan terindikasi terus melemah.

Kontrak utama minyak light sweet pengiriman Desember merosot 2,34 dolar menjadi US$ 76,94 per barel. Sementara minyak Brent pengiriman Desember merosot 1,93 dolar menjadi US$ 76,02 per barel.

Departemen Energi AS merilis cadangan minyak mentah AS naik 1,8 juta untuk pekan yang berakhir 6 November. Pasar hanya mengantisipasi kenaikan 200 ribu barel.

sumber detik finance

IHSG Dibayangi Koreksi

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin ditutup menguat berkat lonjakan saham PT Astra International Tbk (ASII). Namun koreksi atas saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) membuat IHSG tidak berhasil mempertahankan posisinya selama intraday.

Pada perdagangan Kamis (12/11/2009), IHSG akhirnya ditutup menguat 16,402 poin (0,68%) ke level 2.420,281. Indeks LQ 45 juga menguat 4,579 poin (0,97%) ke level 476,948. Penguatan IHSG terjadi di saat bursa-bursa regional mengalami koreksi.

Kini sentimen negatif kembali datang dari melemahnya bursa-bursa utama dunia. IHSG pada perdagangan Jumat (13/11/2009) diprediksi akan bergerak melemah mengirimi pergerakan bursa-bursa regional.

Saham-saham pertambangan yang kemarin menderu diprediksi akan mengalami koreksi menyusul turunnya harga-harga komoditas di pasar internasional akibat menguatnya dolar AS.

Bursa Wall Street kemarin mengalami koreksi setelah dolar AS menguat tajam. Pada perdagangan Kamis (12/11/2009), indeks Dow Jones ditutup melemah 93,79 poin (0,91%) ke level 10.197,47. Indeks Standard & Poor's 500 juga melemah 11,27 poin (1,03%) ke level 1.087,24 dan Nasdaq melemah 17,88 poin (0,83%0 ke level 2.149,02.

Bursa Tokyo juga memulai perdagangan akhir pekan ini dengan pelemahan. Indeks Nikkei-225 dibuka melemah 31,88 poin (0,33%) ke level 9.772,61.

Berikut rekomendasi saham untuk hari ini:

Optima Sekuritas:

Penguatan indeks 16 poin atau 0.6% ke level 2.420 di sumbang terutama ASII kemudian BBCA, ADRO dan SMGR. Sementara itu saham BUMI justru melemah 1% padahal menyumbang 31% dari nilai transaksi bursa sehingga mengisyaratkan banyak investor yang rugi. Dari posisi penutupan, indeks berada di level midle band dan MACD memberi signal bullish crossover sehingga peluang untuk rally cukup terbuka. Selanjutnya indeks bakal menguat di level 2.400-2.450.

Panin Sekuritas:


IHSG kemarin berhasil menguat ditengah tekanan terhadap bursa regional Asia. Menguatnya indeks kemarin didukung oleh kenaikan saham bluechip yang dipengaruhi oleh masuknya 3 emiten ke dalam MSCI index. Sementara untuk hari ini kami melihat peluang indeks untuk menguat relatif terbatas. Saham pertambangan dan perkebunan dalam jangka pendek diperkirakan juga masih akan volatile sehubungan dengan harga komoditas yang masih sangat fluktuatif. Pergerakan saham Grup Bakrie kami perkirakan juga masih akan membayangi pergerakan indeks. Kisaran support-resistance hari ini 2.403-2.442.

sumber detik finance

Pengikut